Rasanya tidak adil jika aku selalu bercerita tentang segala kemudahan yang telah aku dapatkan tanpa mencantumkan kesulitan yang juga aku alami. Jika cerita tentang hari-hari yang cerah dan penuh wangi bunga berubah menjadi mendung dan menakutkan maka inilah saatnya dimana aku kembali mengalami dinamika itu.
Berita tentang penutupan perusahaan tempat suamiku bekerja benar-benar mengejutkan. Memang aku sudah mengantisipasi terjadinya kemungkinan paling buruk ini tapi aku benar-benar tidak menyangka akan terjadi secepat ini. Prediksiku mungkin dalam 1 atau 2 tahun kedepan. Tetapi kenyataannya menjadi 1 atau 2 bulan kedepan. Ditengah kekagetan ini aku mencoba untuk tetap tegar. Aku berusaha untuk menenangkan gejolak dan berusahan untuk menampakkan wajah setenang mungkin karena aku tidak ingin suamiku menjadi gugup dan panik. Tapi sepandai-pandainya aku menyembunyikan perasaan tetap saja aku menjadi paranoid. Aku menjadi makin obsesif dengan anak-anak. Dan keadaan ini tidak boleh berlangsung lama. Aku harus segera mencari jalan keluarnya.
Setelah bersemedi dibawah pohon beringin selama 7 hari 7 malam aku mendapatkan wangsit juga akhirnya. Wangsit itu adalah ide untuk menyewakan rumah yang belakang. Ceritanya aku menghuni 2 rumah yang aku gabungkan menjadi 1. Karena rumah itu bergandengan dan saling membelakangi, aku menyambung dengan cara memberikan connecting door di tembok belakangnya. Jadi sekarang yang perlu aku lakukan adalah mencabut pintu itu untuk kemudian ditembok kembali menjadi dinding seperti semula. Hingga akhirnya rumah itu terpisah lagi menjadi 2 rumah yang berbeda. Dengan kondisi ini aku bisa menyewakan rumah belakang itu sehingga dapat menghasilkan income tambahan.Tidak lupa aku mengucapkan terimakasih kepada temen sepertapaanku : Ki Joki Bodo bin Jatuh Dari Kudo atas ide-ide segarnya. Sedikit cerita tentang temanku ini, kemaren dia mendapatkan wangsit untuk merubah haluan hidupnya. Dari seorang joki kuda menjadi joki three in one. Bahkan katanya dia malah mau ikut kursus di Primagama biar bisa jadi joki UMPTN sekalian. Goodluck deh Ki…
Sehubungan dengan income yang tertahan sampai waktu yang tidak dapat ditentukan maka semua pengeluaran mesti ditekan lagi. Jadwal nonton ke bioskop praktis mesti di coret dari daftar termasuk makan lamak alias makan enak di restoran. Say good bye to Din Tai Fung, Cristal Jade, Coca Suki, Gang Gang Sulai, dll. Tidak ada akhir pekan melihat pameran lukisan atau nonton teater apalagi nonton konser. Buang jauh-jauh. Sekarang yang ada kerja 7 hari dalam seminggu. Kerja, kerja dan kerja. Kerja keras pun mesti lebih keras lagi karena inflasi sedang hangat-hangatnya. Sehangat tai ayam yang selalu menjadi sumber inspirasiku. Rasanya ingin menjerit keras-keras. Jika kemaren aku dengan yakinnya berteriak “Dunia…! Aku datang…!” Kini aku hanya bisa berbisik dan berkata, “Tuhan…, Bantu aku.. .
Hidup kita benar-benar semarak dan penuh dengan liku-liku. Apa yang terjadi selajutnya benar-benar seperti sebuah film tanpa skenario. Penuh kejutan dan intrik. Tapi semakin kita bisa menikmati alur cerita yang terjadi, semakin indah juga jadinya hidup ini. Syukurlah karena ternyata nyaliku masih hidup dan masih siap diadu. No worry. Aku percaya bahwa semua sudah diatur oleh Nya. Mungkin saja hidupku akan menjadi semakin sulit tapi juga mungkin saja usaha yang aku rintis sebelumnya malah semakin maju. Mungkin bukan jadi jodoh kami untuk menjadi karyawan atau mungkin juga sudah menjadi takdir kami untuk menjadi wiraswastan (sengaja di ditambah n jadi wiraswastan maching dengan karyawan, kikikik…) Dunia memang selalu penuh dengan dualisme. Ada siang ada malam. Ada gelap ada terang. Ada sakit ada sehat. Laki-laki - perempuan. Tinggi - pendek. Miskin - kaya. Dst…dst….
Jadi ingat hal yang paling dicamkan oleh suamiku pada masa awal-awal pernikahan dulu, yakni kata-kata, “Kita siap kaya dan siap miskin” Artinya apapun nantinya yang akan kami hadapi bersama akan kami lewati bersama-sama pula. Aku menaruh seluruh kepercayaan kepadanya begitu juga sebaliknya. Dan partnership ini akan kami pertahankan sampai maut memisahkan….ooooh,…how sweet….
No comments:
Post a Comment