Saturday, November 29, 2008

Susahnya cari uang,...

Bicara tentang fotografi terus terang aku bukan ahlinya. Memotret bagiku hanyalah sekedar hobbi untuk mengabadikan sebuah moment yang berkesan bagiku. Tapi kalau ada panggilan untuk memotret, itu merupakan suatu kehormatan karena aku menyadari kemampuanku yang amat pas-pasan. Dan setelah beberapa saat yang lalu sempat menjadi fotografer amatiran untuk sebuah produk alat-alat peraga dan buku, kali ini aku kembali diminta lagi untuk menjadi fotografer amatiran yang dipercaya untuk memotret lokasi sebuah restoran untuk pembuatan brosurnya. Bagaimana hasilnya?...Silahkan dilihat pada gambar-gambar dibawah ini:

Percayakah anda jika pemandangan indah danau dan jejeran pohon pinus dikejauhan itu berada di kawasan Gading Serpong (sekarang lebih dikenal sebagai Summarecon Serpong)
Dan pemandangan indah itu bisa dinikmati dari restoran terapung yang berada diatas danau ini

Pemandangan yang cukup menakjubkan, bukan?..
Salah satu saung yang berada diatas air
Terkoneksi antara bagian yang satu dengan bagian yang lainnya
Tampak bagian depan dari pintu masuk kedalam restoran yang agak menjorok kebawah

Saung ini masih merupakan bagian dari restoran yang sama tapi terletak diseberang jalan dengan posisi yang agak lebih tinggiUntuk saung yang berada di bagian lahan yang lebih tinggi ini, konsepnya jauh berbeda
Sebagian dari interior saung



Jika sebelumnya air menjadi "center of view", disini malah perkebunanlah yang menjadi centre of view-nya




Lahan yang siap ditanami ini nantinya dijadikan tempat agrowisata dimana pengujung yang datang diperkenankan untuk membeli dan memetik langsung beberapa hasil kebun



Tampak dikejauhan para petani yang sedang bekerja


Tanaman kangkung yang siap panen

Bahkan tersedia nursery untuk aneka tanaman hias
Parcel yang bisa dijadikan sebagai oleh-oleh berisikan aneka hasil kebun yang langsung dipetik dari batangnya

Restoran ini bernama Bambu Kuning, itulah kenapa sebagian bangunan yang yang terbuat dari bambu dicat dengan warna kuning. Pemiliknya adalah seorang petani yang ulet karena meskipun sudah beberapa kali harus berpindah tempat (karena tergusur oleh pembangungan perumahan) tapi beliau tidak pernah menyerah. Selalu bisa untuk memulai lagi. Bahkan selalu lebih baik lagi dari yang sebelumnya. Sepanjang ingatanku restoran ini sudah tiga kali berganti tempat. Tentu saja aku ingat persis setiap proses pindahannya karena berpindah tempat berarti dia juga harus merubah semua alamat di kartu nama dan tampilan brosurnya, yang artinya dia harus berhubungan dengan percetakan langganannya, dan itu juga berarti dia berhubungan dengan ipaabong.

Setiap kali beliau pindah ketempat yang baru, beliau terpaksa harus memulai semuanya dari nol lagi. Mulai dari bangunan restoran dan saung-saungnya, hingga memulai lagi untuk menanam tanaman perkebunan dari awal. Dilahan yang sepertinya tidak terlalu subur itu, dengan kerja keras dan bersungguh-sungguh, beliau mampu merubahnya menjadi tambang uang. Bahkan beberapa kali beliau mendapat penghargaan dari pemerintah daerah. Tidak heran jika beberapa tahun terakhir ini beliau ditunjuk oleh teman-temannya sebagai ketua himpunan tani untuk wilayah dia tinggal. Semangat dan kerja keras inilah yang harus jadi teladan bagi kita. Dan bagiku, khususnya.

Lantas,..apakah ada hubungannya antara judul susahnya cari uang dengan proses memotret? Oh,..tentu...! Tentu saja proses memotret ini juga merupakan bagian dari proses untuk menghasilkan uang. Foto-foto yang aku hasilkan nantinya akan mengisi brosur-brosur yang akan dicetak.
Lantas?,...
Setelah 2 jam memotret tanpa henti, naik,...turun,...tiarap,...jongkok,..jinjit,..nahan napas,...berpanas-panas,... akhirnya aku diberi sebotol teh sosro dingin,...Alhamdulillah...!
Dan sebelum pulang,..dua buah pepaya yang sudah matang plus sekantong mentimun jadi buah tangan yang tidak akan terlupakan. Alhamdulillah...!
Meskipun aku merasa sangat kelelahan,..dan hanya dibayar dengan buah-buahan,..sekarang aku sadar, betapa susahnya cari uang!

Wednesday, November 26, 2008

Cowboy Show at Taman Safari

Waktu jalan-jalan ke Taman Safari kemaren ternyata ada bonus COWBOY SHOW. Awalnya tidak kepengen untuk menonton pertunjukannya. Biasalah,..dengan entengnya bilang,.."Alah paling juga drama pake acara dar der dor ala cowboy gitu. Pasti nggak baguslah,...Dan seperti biasa keajaiban Tuhan terjadi,..semuanya berbalik...kita kualat dengan mengatakan pertunjukannya pasti bakalan jelek, karena kenyataanya pertunjukan yang kita tonton benar-benar bagus dan berkwalitas. Dengan dibintangi oleh para karyawan Taman Safari beserta hewan-hewan yang juga member Taman Safari dan sutradara dari Australi (kalau tidak salah,..)plus special efek (seperti ledakan, kobaran api, tembakan, cipratan air yang mengenai penonton hingga adegan jatuh dari ketinggian ) tontonan itu mengundang decak kagum. Semua digarap dengan serius. Bravo..!

Ketiga gambar bangunan dibawah ini mewakili wajah Cowboy Town





Seperti layaknya cerita dalam film-film cowboy yang pasti ada sheriff, deputy sheriff, bandits, orang-orang indian, dan gadis-gadis. Adegan dibuka dengan keributan dilakukan oleh para banditos.






Kuda yang dinaiki indian itu bisa melakukan gerakan berguling-guling,..lucu sekali

Special efek berupa ledakan dan kobaran api harus digarap dengan sangat hati-hari karena cukup berbahaya. Rasa panas dari semburan api bahkan terasa hingga kebangku penonton.

Kelima gambar dibawah akan memperlihatkan detik-detik sebelum adegan ledakan
Lihat peledak bo'ongan yang dipegang tangan kanannya
Bersiap-siap untuk melemparkan peledak
Sang deputi sheriff mencoba untuk mencegah tetapi apa daya, peledak telah dilempar kedalam bangunan kandang
Dan akhirnya ledakan tetap terjadi...
Ini yang paling lucu,..tidak lama setelah itu keluar berbagai macam jenis hewan yang seolah-olah sedang berlalu menyelamatkan diri. Mulai dari kambing,ayam,bebek,angsa,kalkun, dan segala jenis hewan peliharaan...


Adegan meluncur dan terjatuh dari ketinggian
Adegan elang yang terbang dan menghampiri tubuh yang tergolek ini benar-benar dramatis
Dua adegan terakhir,..meledak,..terbakar...
dan,..ambruk....! The End....
Terimakasih,..dan sampai jumpa....

Terima kasih untuk sang sutradara..., Thank you, sir...you presented a very good performance!

Yes, we love animal

Jalan-jalan ke Taman Safari sampai kapanpun tetap menyenangkan bagiku. Juga bagi anak-anakku. Juga bagi suamiku. Entah karena memang tempatnya yang menyenangkan atau memang kitanya yang memang kegilaan jalan-jalan. Pokoknya bagi keluarga kecilku yang memang suka segala jenis binatang,..Taman Safari tempat yang paling tepat untuk gemes-gemesan dengan binatang.
Sebagai sesama penggemar binatang, Steve Irwin memang idola kami sekeluarga. Hehehe..

Perkenalkan, orang utan dibawah ini bernama Adam. Dia sungguh menggemaskan...






Ternyata Adam enggan untuk berpisah dengan kami,..

My angels-My lovely sister-and Adam...

Aku suka ketiganya..

Seorang ayah diantara 2 anak kandung dan 1 anak tirinya..

Kembar srikandi sedang memangku macan. Hihihi,...

Sebagai seseorang yang berbintang Leo dan bershio Macan,..kedua hewan tampan ini benar-benar mewakili karakterku,..halah,..apa coba?!...*
Dia bernama Leon

Dan dia bernama Robin

Dan malam itu ketika tidur aku mimpi bertemu dengan kedua pangeran tampan diatas: Leon dan Robin......I Love You...