Friday, December 24, 2010

renungan hari ibu

beberapa hari yang lalu adalah perayaan hari ibu. dimana-mana berhamburan ucapan selamat hari ibu. sebagai wanita dan juga seorang ibu aku, aku tentu merasa tersanjung dan merasa sangat dimuliakan. bagaimana tidak, kita menjadi salah satu tonggak yang menentukan kemana masa depan suatu bangsa. artinya nilai yang kita tanamkan pada anak-anak kita adalah nilai yang nanti akan dijadikan pedoman hidupnya. jadi masa depan anak-anak kita adalah masa depan kita juga. aaarrhh,..cukup dengan semua basa basi ini, intinya, kali ini aku akan menumpahkan kegalauanku yang terjadi tepat pada hari ibu tersebut. ceritanya begini;

pukul 4 sore aku berbelanja di sebuah supermaket. kebetulan ada promo diskon untuk buah jeruk, kesukaan anakku. (yeah,..you know me,.. queen of discount alias ratu diskon-an. hihihi...)
tentu aku begitu bersemangatnya memilih butir demi butir jeruk, memasuki kantong ke-3 (please dont call me "tamak", it's really cheap you know...:P ) datang seorang anak laki-laki berusia,..yah,..mungkin baru kuliah lah, berarti sekitar 18 atau 19 tahun. dia berdiri diseberangku dan ikut-ikutan memegang jeruk seolah-olah sedang memilih juga. dan kemudian dia memegang 4 butir jeruk dalam genggamannya sambil pelan-pelan berlalu. naluri detektif-ku pun langsung terusik. dengan skill istimewa yaitu mata juling (yang aku yakin hanya aku yang memiliki keahlian ini dimuka bumi, ahaha..) aku bisa mencuri pandang pada setiap tindak tanduknya. dengan skill mata juling ini juga memungkinkanku untuk beraksi dengan satu mata sibuk memelototi jeruk-jeruk dan satu mata lagi sibuk memelototi si tersangka pencuri. aku melihat dalam hitungan detik dia memasukkan jeruk-jeruk itu kedalam saku celananya. dan kemudian dalam hitungan detik berikutnya dia berlagak seolah-olah tidak terjadi apa-apa. dia berjalan santai sambil memainkan gantungan kunci yang dibawanya. damn!!
dan dari kejauhan aku melihat dia menghampiri seorang wanita tengah baya. aku melihat mereka bercakap-cakap dan tertawa. dan yang lebih mengagetkan lagi dia memamerkan hasil kerjanya itu kepada ibunya. si ibu hanya mengelus tangannya dan kemudian memeluknya. double damn!! tidakkah sebagai ibu mestinya memarahi,atau mengatakan bahwa hal itu salah, atau menyuruh untuk mengembalikan ketempat semula, atau apalah. aku tercekat. aku menelan ludah. aku menggigit bibir. aku menjambak rambut, aku,... agak over reacted, kupikir... sigh..
c'mon inge...jangan sok naif,.. nanti dimarahi david naif ( i dedicated to band naif,..hiks..)
yang rasional ajalah. mungkin ibunya sangat memahami dan selalu mendukung apapun yang dilakukan anaknya, atau mungkin ibunya memang harus menerima kenyataan memiliki anak yang kleptomania, atau mungkin mereka mengembalikan jeruk itu disatu tempat di rak lainnya, atau apalah yang intinya tidak memvonis ibu dan anak tersebut. it's mother's day, nge,..be nice.
tapi justru karena mother's day aku merasa begitu terganggu. ibu adalah seseorang yang tidak hanya melahirkan, menyusui, membesarkan, tapi juga seseorang yang menanamkan nilai-nilai moral pada anaknya. ini tentang moral saudaraku. aku tidak mengatakan diriku orang yang sok bermoral tapi ayolah,.. mari kita jadikan anak kita menjadi lebih baik dari kita, lebih berbudi dari kita,lebih bijaksana dari kita. dengan semangat hari ibu, terutama semangat sebagai seorang ibu, mari kita muliakan generasi penerus kita,..lho,.. kok aku ngomongnya jadi kayak mario teguh begini ya,..hahhahahah...

happy mother's day for all women in this world...
I love you all...

Wednesday, December 22, 2010

the dentist flatered me

yesterday i go to the dentist and swiped my credit card for payment. actually i brought cash but it couldn't cover the bills. and today i meet the dentist again for some protection treatments that she suggested before. and guess what,..i have to pay triple than yesterday. oh,.. holly cow,.. you just flatered me, doc.. :P

Thursday, December 2, 2010

betwen me,and living mag and prevention mag,..

sudah 4 bulan terakhir ini aku berlangganan majalah living lewat layanan sirkulasi majalah. tidak hanya living magazine aku juga juga mengambil paket berlangganan majalah prevention.
pilihan pertama jatuh kepada living magazine karena disana ada the famous martha steward yang punya skill ajaib yang bisa merubah rumah menjadi surga. tidak hanya hidangan ala martha, ada tips gardening ala martha, ada interior ala martha, tips and trik ala martha, dan lain sebagainya yang aku percaya dapat merubah aku menjadi queen of the house yang sempurna. tapi nyatanya yang terjadi adalah hal sebaliknya. bukannya bisa mempraktekkan ide-ide brilian martha tapi malah aku menjadi depresi sendiri dengan kemampuan si martha ini. aku mendadak menjadi kehilangan percaya diri. jangankan seperti martha, sepersepuluh martha saja aku tidak sanggup. semua yang dimajalah terlihat begitu indah dan sempurna dan ini semakin membuatku frustasi. dan melihat martha selalu bisa menyelesaikan masalah apapun dan kerusakan apapun dirumahnya, menyulap barang-barang yang tidak berguna menjadi pajangan indah, melakukan daur ulang, malah semakin mebuatku frustasi lagi. berlanggan living mag akhirnya menjadai bencana bagi kepercayaan diriku, aku minder padamu martha,..martha oh martha...
dan pilihan kedua jatuh kepada prevention magazine karena kenaikan berat badanku yang mulai harus diwaspadai, aku tidak ingin menjadi pemeran Shallow Hall berikutnya. yup, benar,..kenaikan berat badan yang mengagetkan itu membuatku bertekat untuk menjalani pola makan sehat dan pola hidup sehat, dan demi itu semua, dengan penuh keyakinan aku memilih prevention magazine sebagai pendamping. aku bertekad makan makanan bergizi dan olah raga teratur. tapi sayang seribu sayang dia hanya mampu untuk mendampingiku selama 1 jam saja, tepat ketika aku menuntaskan membacanya. yang kemudian terjadi setelah aku selesai membacanya adalah serangan amnesia hebat. aku mendadak lupa dengan segala aturan dan anjurannya. dan jika sekelebat aku ingat, aku merasa begitu bersalah karena mengkhianati janjiku, akhirnya sekelebat, dua kelebat, tiga kelebat dan kelebat-kelebat berikutnya. dan tiap kali kelebat itu datang, aku merasa seperti di teror. demi menyelamatkan diriku dari teror itu, maka aku selalu meletakkan majalah ini dalam posisi terbalik, dengan cover mencium meja dan aku hanya perlu melihat cover belakang yang hanya berisi iklan, setidaknya aku bisa selamat dari tatapan tajam judul-judul artikel yang terpampang di cover depan.hiks, sampai kapan aku sanggup kucing-kucingan begini ( lebaaaayyy!!!!!)
... oh my dear God please help me. now i gained almost 8 kilos and still denied it....

and,..finally here i am,..
the same me,..
still lazy,..
and messy,..
and become fatty,...
rahahahaha,.... :D :D