Tuesday, December 22, 2009

happy mother's day

hmmm,..terima kejutan chdari anak-anak dan auntie-nya,... thanks girls..


The kids said, "We love you mommy,...thanks for being a great mom ever and forever"

The beautiful mama with her beautiful daughters,.. cling.. ;)

Wednesday, December 9, 2009

setengah hari di bandung

Sungguh tidak adil jika aku selalu mengeluhkan tentang susahnya menjadi wiraswasta. Mengapa tidak sekali-kali aku bercerita tentang indahnya menjadi wiraswasta. Jangan berpandangan negatif dulu dengan menganggap aku hanya memanas-manasi saja. Tapi berfikiranlah positif dengan bercita-cita bahwa suatu hari nanti anda pasti juga akan menjadi seorang wiraswasta. Kalau kalimat wiraswasta terasa kurang menggigit, ubahlah menjadi pengusaha, bahkan jika ingin lebih keren lagi, silahkan mengubahnya menjadi enterpreneur. Tertarik? Mudah-mudahan anda akan tertarik setelah membaca tulisanku ini,..(hwuuuuuuuuu,...penonton sebal dan mulai melempari dengan batu ;P, hahahhaha..)

Begini,
Aku akan berbagi sedikit saja dulu. Hm,..mungkin jalan-jalan ke Bandung tanpa perencanaan bisa menjadi salah satunya. Seperti siang ini, tiba-tiba suamiku mengontakku dan mengatakan bahwa dia harus segera berangkat ke Bandung karena ada beberapa pekerjaan yang harus diselesaikannya disana. Dan dia menanyakan kesediaanku untuk menjadi teman diperjalanan. Oho,..meskipun komputerku baru saja dinyalakan, dan bantalan kursi yang aku duduki belum menghangat, aku tidak perduli.Dalam hitungan menit, aku sudah siap berangkat.Sungguh tawaran yang menarik dan sayang untuk dilewatkan. Ingin melihat lebih jelas dimana keistimewaannya? Aku akan membuatnya lebih jelas. Yang pertama, suami mana yang bisa sesering itu menculik istrinya dan membawa serta dalam urusan kerja. Kedua, siapa yang bisa meninggalkan jam kantor tanpa perlu meminta izin pada siapapun. Ketiga, tidak peduli pukul berapa dan kantor sedang sesibuk apa, aku bisa pergi kapanpun aku mau. Aku sungguh berharap ada orang yang akan iri, kesal, dendam dan bersumpah bahwa dalam tempoh yang sesingkat-singkatnya dia akan segera menjadi pengusaha.Ya,..semakin banyak orang Indonesia yang menjadi pengusaha akan semakin bagus. Karena persentase orang Indonesia yang menjadi pengusaha hanya nol koma sekian persen. Sedangkan Jepang bisa mencapai duapuluh koma sekian persen. Dan lihat sendirikan negara Jepang itu majunya seperti apa. Perbedaan Indonesia dan Jepang bagaikan langit dan bumi, dilihat dari sisi manapun.Benar tidak?

Aku akan terus meracuni fikiran kalian, saudara-saudaraku. Aku akan terus dan terus menularkan virus ini kepada orang-orang disekelilingku. Jadi waspadalah...waspadalah.
Cukup,...!Dua paragraf pembuka yang penuh dengan kalimat baku dan menyebalkan seperti diatas harus segera kita akhiri. Sekarang saatnya bersenang-senang,..Wooohoooo...

Sebelum memasuki tol aku mampir kesebuah swalayan. Beberapa botol minuman mineral dan seplastik jajanan pasar akan dibutuhkan untuk menjadi teman perjalanan. Ada bacang,lemper dan risoles. Ada kacang, coklat dan sugus. Ada aqua, pocari dan jasjus. Dan ada aku dengan sekeranjang penuh cerita yang tak ada habis-habisnya. Dan perjalanan 3 jam menjadi benar-benar tidak terasa. Sesampainya di Bandung suamiku segera bergabung dengan rombongan konvensi-nya. Sementara akuh?...Aku si istri cantik dan setia (pembaca langsung howeeek-howeeeek kepengen muntah,..hahahhaha) dipersilahkan bebas untuk melakukan kegiatan apa saja. Asalkan jangan lari-lari telanjang di jalan raya. Hahahahha,....ketawa lagi,...kalo kepingin ketawa dan silahkan muntah lagi, kalo kepengin muntah :P

Hm,..Let's see...
Dari kejauhan terlihat tulisan BTC. Instingku mengatakan kalau itu singkatan dari Bandung Trade Center. Dan dari kejauhan, digedung yang sama aku melihat logo bioskop twenty one. Oh,..sungguh menarik. Belanja dan nonton. Benar-benar kombinasi yang menarik. Suamiku yang melihat gelagat kurang enak, segera menggenggam tanganku, dan dia perlahan berbisik,"Sayangku,..hati-hati dengan kartu kredit-mu. Jangan terlalu sering digesek karena nanti magnetiknya bisa aus"..Dan sambil kuremas jemarinya aku pun berkata,"Kekasihku,.jangan khawatir, kalau belanja di trade centre biasanya harus tunai, mereka jarang mau menerima kartu,.." Dan kulihat secercah sinar dimatanya,..kulihat ada kebahagiaan disana,...STOP! Cerita lebay dan melankolis ini juga harus dihentikan segera,..tapi kejadian sesungguhnya lebih kurang seperti itulah. Suamiku terlihat begitu khawatir melepaskan istri beserta kartu kredit. Seperti yang pernah aku bilang sebelumnya, wanita dan kartu kredit sungguh kombinasi yang mematikan,..hihihihihi....

Daaaannnn,..disitulah aku. Lihatlah aku yang luntang-lantung sendirian di Bandung Trade Centre pada pukul 1 siang. Menyusuri lorong demi lorong dan lantai demi lantai,dan eskalator demi eskalator. Melongok toko demi toko, memeriksa pakaian demi pakaian, dan mencoba sepatu demi sepatu. Membosankan bagiku karena tidak punya teman untuk berdiskusi. Aku tidak bisa memutuskan warna apa yang harus aku beli ataupun memutuskan model apa yang harus aku pilih. So boring. Dan akhirnya aku melangkahkan kaki ke bioskop. Lagi-lagi menjadi orang yang cukup aneh diantara gerombolan anak sekolah dan mahasiswa karena kelihatan tua sendiri, hiks,..mulai minder dengan kemudaan yang mereka miliki. Dan hingga akhirnya aku terdampar didalam studio yang agak pengap karena pendingin ruangannya terasa kurang dingin menurut ukuranku. Dan aku duduk terjepit ditengah-tengah diantara dua pasangan yang sedang berpacaran. Haiyaaaa,...Ingin pindah tapi semua kursi telah terisi penuh. Dan akhirnya sepanjang pertunjukan aku hanya bisa menggaruk-garuk kepala melihat tingkah polah mereka. Mulai dari teriakan kagum sigadis pada saat si pemeran utama muncul dan mempertontonkan keseksian otot perutnya hingga jeritan-jeritan manja si gadis pada adegan si Rain sedang mencincang-cincang tubuh lawannya. Dan aku semakin menggaruk-garuk kepala lagi ketika si jejaka mulai memeluk erat seolah-olah malaikat pelindung bagi gadisnya,..dan bahkan sesekali,.. memberikan kecupan sayang disertai ucapan menenangkan..
arghhh,..bocah-bocah,...

Keluar dari studio yang satu aku sambung dengan studio berikutnya. Yup, langsung beli 2 karcis dipertunjukan yang berbeda. Kapan lagi bisa bisa mengulang masa-masa seperti jaman kuliah dulu. Sekali ke bioskop langsung nonton 2 sampai 3 film sekaligus. hehehehe...ada yang punya kebiasaan sama denganku?..yuk kapan-kapan kita bergabung...

Tanpa terasa waktu sudah menunjukkan pukul stengah delapan malam. Perutku mulai keroncongan. Beruntung acara suami berakhir pada saat yang bersamaan. Dan malam itu kami memilih PVJ (paris pan japa) sebagai tempat rehat sejenak dan menikmati makan malam disalah satu restoran. Pukul 9 malam kami melewati Cihampelas untuk belanja oleh-oleh di Karya Umbi, tapi sayang tokonya sudah tutup. Akhirnya kami membeli beberapa bungkus kripik ditoko lain. Pukul 10 malam aku dan suami meninggalkan Bandung dan mulai memasuki tol. Hanyanya dalam hitungan menit, aku pun jatuh tertidur. Apa boleh buat,..suamiku sudah begitu hapal dengan kebiasaanku ini.Dan dia sangat-sangat memaklumi. Sampai dirumah pukul 12 malam,..Setelah mandi dan bersih-bersih, pukul 1 malam kami saling mengucapkan selamat tidur. Paginya setelah shalat subuh, kami melanjutkan tidur lagi. Bangun pukul stengah sembilan. Telat ke kantor?...Tidak apa-apa,...kan kami wiraswasta. Bisa datang ke kantor jam berapa saja. Makanya,..jadilah sang wiraswasta,..Ayooo,..ayoooo,...beramai-ramai kita menjadi pengusaha,..Sebanding kok antara susahnya dan enaknya. Meskipun aku hanyalah pengusaha kelas teri, tapi aku tidak rendah diri. Malah sebaliknya, aku justru bangga,..teri kan enak dimasak apa saja, di balado enak, dipepes enak, di peyek juga enak,....lho,..lho,..lho,..kok mulai ngelantur lagi,..udah ah,..byeeee semua,..terima kasih karena sudah membaca,..

Thursday, November 19, 2009

we are a partner in crime

Sudah tiga hari berturut-turut datang ke bioskop dengan pemandangan full booked. Demam 2012 memang sedang melanda. Dimana-mana orang-orang terlihat heboh dengan 2012. Sesungguhnya niat kami untuk menonton film ini murni hanya sebagai hiburan. Makanya tidak kelawat ngoyo. Kalau dapat tiketnya, ya nonton. Tapi kalau tidak kebagian tiket juga tidak masalah. Toh besok bisa datang kembali untuk mencoba. Benar-benar hanya sebuah hiburan saja. Makanya aku sempat terlongo-longo ketika melihat reaksi seorang ibu yang terlihat marah-marah didepan counter pembelian tiket. Si ibu mengomel-ngomel karena sudah beberapa mal dia datangi untuk menonton film 2012 tapi ternyata semua tiketnya sudah terjual habis. Dan si ibu terlihat semakin kesal ketika seorang bapak sempat menghembuskan gossip ketelinga ibu itu bahwa film 2012 akan dilarang dan ditarik dari peredaran. Halah, sampai segitunya.

Jadilah malam tadi malam ketiga kami gagal menonton 2012. But it’s okey. Mungkin besok di coba lagi, atau kalau besok tidak sempat, yah…dicoba besok-besoknya lagi. Bukan sesuatu yang mendesak, dan sama sekali bukan masalah karena jarak rumah kami cukup dekat. Sehabis makan malam di salah satu restoran kami tidak ingin berlama-lama. Obrolan singkat dan ringan terus mengiringi sepanjang perjalanan kami menuju pelataran parkir di basement. Aku yang mengendarai mobil. Sementara suamiku duduk santai disebelah. Hingga beberapa saat kemudian kendaraan tidak bisa berjalan karena dari kejauhan terlihat dua orang sedang bertengkar. Dengan melihat posisi kendaraan yang serampangan aku menduga telah terjadi benturan, atau geseran atau serempetan, atau apalah namanya. Yang pasti beberapa kendaraan yang terhalang, termasuk kendaraanku mulai membunyikan klakson untuk memberikan sinyal agar mereka menepikan kendaraannya dulu sehingga tidak merugikan orang lain yang mau lewat. Eeeeehhhh,..tiba-tiba salah seorang dari mereka berteriak: “DIIIAAAM…!!!!!! DIAAAAM SEMUA…!!!!! Teriakannya terdengar membahana. Suamiku menyabarkanku. Dan memberikan pengertian kepadaku bahwa sebaiknya kita tidak mencari masalah dengan orang yang sedang dilanda emosi seperti itu. Aku sempat protes, tapi setelah aku pikir-pikir, suamiku ada benarnya juga. Selang beberapa sesaat kemudian aku dan beberapa mobil lain kembali memberikan klakson pendek lagi dengan maksud agar mereka menepikan kendaraan karena antrian menjadi semakin panjang. Dan kali ini dia kembali berteriak dengan kalapnya,”DIIIIAAAM !!!!!! DIIIAAAAM……SEMUA!!!! Pekiknya seraya tangannya menunjuk kearahku. Bahkan dia seolah-olah ingin menghampiriku dengan berjalan beberapa langkah kearah mobilku. Aku sendiri cukup terperanjat. Suamiku kembali menyabarkanku. “Sudah,..sudah, jangan diladeni..” katanya. Aku menuruti katanya. Tidak lama beberapa mobil yang didepanku mulai bisa lewat hingga akhirnya kendaraanku juga ikut dalam barisan mobil yang berjalan pelan. Entah mengapa pada saat mobilku akan melewati posisi pria kalap itu, dia kembali melimpahkan emosinya, “DIAAM…!!!! DIAAM…!!!!”teriaknya sambil menghentakkan telunjuknya berulang-ulang kearahku. LHO!!!! Tiba-tiba suamiku mendadak melepaskan sabuk pengamannya dan berlari menghampiri pria kalap itu. “Apa maksud kau ngomong gitu..?!”seraya merenggut bajunya dan menghadiahkan satu kepalan tinju ke dadanya. JEDEEEERR!!!!!! Pria itu terjajar kebelakang dan hingga kacamatanya terlepas. Kali ini tiba-tiba keadaan langsung berbalik. Suami mulai terlihat emosi. Aksi dorong mendorong terjadi. Terus terang pria kalap tadi berpostur lebih tinggi dan besar dibandingkan dengan suamiku. Tapi nyalinya sudah terlanjur jatuh sehingga dia terlihat seperti orang bengong. Mungkin dia mengira hanya akan terjadi perang mulut. Mungkin juga agak shock karena tidak menyangka sama sekali akan diajak berkomunikasi dengan bahasa bar-bar seperti itu, tanpa ba bi bu langsung main timpa saja.Beberapa petugas sekuriti berlari menghampiri dan mulai memisahkan. Suami berteriak, “ambil kunci setir,mi!” Dan aku dengan tangkasnya langsung menyerahkan kunci stir ketangan suamiku. “Hajar aja si tengik itu..”ucapku. Suamiku kembali berjalan menuju pria tengil itu,..”Siapa kau,..maksud kau apa sih?..”tapi sekitar empat sampai lima orang menahan dan memeganginya. Salah seorang dari mereka merebut kunci setir yang ditangan suamiku. Sambil terus berusaha menyabarkan mereka menuntun suamiku kembali kemobil dan memintaku untuk segera menjalankan kendaraan. Tapi aku duduk diam dibelakang kemudi dengan perasaan sangat kesal. Aku terus menatap si tengik yang ternyata juga kenyik (pengecut).Mereka meminta dengan sangat agar aku segera meninggalkan tempat itu. Perlahan-lahan aku pun menjalankan kendaraan. Meninggalkan kerumunan yang semakin lama semakin ramai.

(di dalam mobil,..dalam perjalanan menuju rumah…)
Inge: Ternyata kenyik…abis ditimpa langsung bengong. Sama sekali nggak bersuara.
Agung: Hmmmm
Inge: Tadi nasehatin agar aku sabar,..ternyata, kok lha ya situ juga gak sabar..
Agung: Udah sabar,.eh tu orang kok malah kurang ajar
Inge: Padahal aku tadi nunggu kepala dia bocor
Agung: Istri aneh, bukannya malah menenangkan suaminya, malah diberi senjata
Inge : HUAHAHHAHAAAAAA,..I LOVE YOU, HONEY...

(di garasi,..sambil siap-siap turun dari mobil..)
Agung: Oh ya,..kunci stir-nya mana..
Inge: Ada dibelakang kayaknya
Agung : Coba diliat…
Inge : (nyari..nyari.. tapi tidak ketemu ) Gak ada say
Agung: Yah,..berarti diambil satpam tadi,..gak dibalikin
Inge : Mau aku ambil lagi kesana
Agung : Udah nggak usah,..cari penyakit lagi
Inge : Berarti besok mesti beli lagi dong
Agung : he..eh..

Keesokan harinya,..ketika sarapan pagi
Agung : Tanganku “loro”
Inge : karena nonjok tadi malem?
Agung : He..eh..
Inge : Faktor U,..faktor umur
Agung : Iya,.ternyata dah nggak muda lagi ya,..
Inge : He..eh,..but dont’t worry, you always young for me,…muuaaahhh,.. muuuaaah..
By the way, I like your dark side, so is mine,..
(and then I kissed him tenderly… ) Uhuuuuuy…

Friday, November 13, 2009

that's my girl

Punya anak pra-remaja gampang-gampang susah. Yang paling susah kalau kita sudah pernah bilang :"i'm your best friend,..just share your dreams and your wishes with me"....
until one day,.."mommy, i wish i could drive"...
And,...here we are,...





Kengie: Thanks mom,..it's really cool...
Mommy : Good job, kak. You learned so fast,..

Thursday, November 12, 2009

dia perempuan yang luar biasa

Beberapa bulan yang lalu aku sempat terpesona, terharu sekaligus ter"sentil" ketika aku melihat seorang ibu yang mendorong kursi roda anaknya menuju pelataran parkir sekolah anakku. Diam-diam aku menyaksikan ritual ibu, mulai dari menggendong untuk memindahkan si anak ke kursi mobil hingga melipat dan menyimpan kursi rodanya di bagasi belakang mobil. Sungguh ibu yang luar biasa. Seiring dengan waktu tubuh si anak akan semakin membesar hinggu tentu tidak mudah bagi ibu itu untuk menggendongnya. Tapi kasih ibu memang sepanjang jalan. No matter what,..

Dan hari ini aku sungguh terkejut ketika mendengar dari cerita anakku bahwa ibu itu juga memepunyai anak yang masih pre-school yang ternyata, juga harus menggunakan kursi roda. Jadi, kedua anaknya membutuhkan perhatian ekstra. Aku terhenyak. Sungguh aku tidak menyangka. Benar-benar perempuan yang luar biasa. Aku merasa sungguh tidak ada apa-apanya. Dengan segala kesabaran yang dia punya, aku bercermin kepada diriku sendiri. Mengapa aku yang telah diberikan semua kemudahan terkadang masih bertindak tidak sabaran. Sungguh aku menjadi begitu malu dengan segala ketidak sabaranku selama ini dalam menghadapi anak-anakku.

Terima kasih Tuhan atas segala karunia-Mu
Dan terima kasih atas pelajaran berharga ini.

Wednesday, November 11, 2009

penyair jalanan

Salah satu hal yang kusukai dalam perjalanan keluar kota,.terutama dalam perjalanan ke Jawa, adalah menikmati pemandangan belakang bak truk. Seringnya terlihat gambar pemandangan,kadang gambar anak kecil, sekali-kali ada gambar perempuan soleha lengkap dengan penutup kepala. Tapi yang paling sering adalah gambar perempuan sexy. Sebenarnya bukan gambar-gambar itu yang aku sukai,..melainkan tulisan-tulisan yang terpampang yang kadang-kadang ditulis dengan penuh teka-teki, bernada lucu dan kadang kala terjadi kesalahan penulisan. Kesalahan eja yang bagi terdengar begitu lugu dan apa adanya. Beberapa kalimat yang sempat terbaca dan kedengarannya cukup lucu bagiku diantaranya adalah:
yang kedengarannya serius dan santun;
- BERSATU DI PANGKALAN BERSAING DI JALANAN
- ANDA BUTUH WAKTU KAMI BUTUH UANG
- NAIK GRATIS TURUN BAYAR
- SEKARANG BAYAR BESOK GRATIS

yang setengah serius;
- UTAMAKAN SARAPAN PAGI
- TABAH MENANTI
- KUTUNGGU JANDAMU
- CINTAKU SEBATAS PARKIR
- CINTAMU TAK SEMURNI BENSINKU

yang mulai tidak serius;
- BURONAN MERTUA
- JANGAN DINIKAHI BILA SEGEL RUSAK
- JAGALAH JANDAMU

yang mulai misterius;
- Ma2ku 1/3 dis (dibaca;mamaku seperti gadis)
- THE ME anak IS 3 (dibaca;demi anak istri)
- Ber 2 1 7 an (dibaca; berdua satu tujuan)
- MER-123-LUCK (dibaca; mertua galak)
- Ja-500-let (dibaca; jago pelet)

yang mulai asal cas-cis-cus;
- THONG HE LOVE (dibaca; tong hilap, artinya dont forget=jangan lupa)
- ALONE BY MAS (dibaca; alon bae mas, artinya pelan2 aja mas)
- BE YOUNG CARE ROCK (dibaca; biang kerok)
- BE ARE THE KILL AS ALL COME FUCK (dibaca; biar dekil asal kompak)

(.... a very special thanks to mr robby for this words collection.....)

Tuesday, November 10, 2009

let's recovering it...




I have not a very good relationship with my oldest daughter lately. And I'm really really sorry and I'm really really sad for this un-convinient moment. It's not easy to handle a pre-teen girl. Every day became a challenging day.

Thursday, October 29, 2009

seberapa dodol kah aku?

Hidup ini aneh. Suatu kejadian biasanya akan terjadi secara berturut-turut. Kalau sedang apes,..biasanya apes berturut-turut. Kalau sedang beruntung,..biasanya beruntung berturut-turut. Kalau sedang lupa,..biasanya lupa berturut-turut.Begitu juga kalau sedang dodol aka bodoh,..maka biasanya juga akan dodol berturut-turut. Untuk kejadian apes, beruntung, dan lupa juga aku alami. Tapi yang paling segar dalam ingatan adalah kejadian terakhir,..yaitu ke-dodol-an yang berturut-turut.

Coba saja perhatikan kejadian yang aku alami secara berturut-turut diminggu yang lalu;
kedodolan pertama:..aku melewati pos satpam di Makro tanpa mengambil karcis parkir. Ceritanya aku sedang nyetir sembari melamun,..masuk ke areal parkiran di Makro samar-samar aku mendengar suara sempritan yang panjang. Priiiiiiit....priiiiiit,...(dalam hati aku sempat berkata,"siapa sih yang mainan pluit siang-siang bolong begini") Sambil tetap melajukan kendaraan aku sempat melihat ke kaca spion dan dari kejauhan aku lihat seorang petugas satpam yang cukup gendut sedang berlari-lari kearah mobilku. Oh, ternyata dia yang meniupkan peluit. Oh my God,..aku langsung menghentikan kendaraan dan memundurkannya. "Haduuuuuuh pak..maaf, saya lupa dan saya tidak lihat bapak. Maaf ya pak,...maaf.." ujarku berkali-kali sambil menunjukkan wajah penuh penyesalan. "Huuuuh,..ibu gimana sih,..saya sudah panggil-panggil tadi, sampai saya tiup pluit masih nggak kedengeran" katanya sambil menyerahkan karcis parkir. "Iya pak, saya tahu saya salah,..maaf ya pak,..bener-bener tidak sengaja" Akhirnya tidak lama kemudian si pak satpam tersenyum juga melihat wajahku yang innocent ini (cuiiiih..! hahhahaha...)
Kedodolan kedua,..aku merubah warna kemeja kerja suamiku
Ceritanya sejak habis lebaran kemaren tukang cuci yang telah bekerja padaku selama 9 tahun memutuskan untuk pensiun. Karena anak-anak yang selama ini menjadi tanggungannya, alhamdullillah semuanya sudah bekerja. Dan sejak saat itu kegiatan mencuci pakaian kembali menjadi kewajibanku. Terima kasih yang sebesar-besarnya untuk penemu mesin cuci karena telah menciptakan alat yang bisa meringankan pekerjaan terberat di dalam rumah tangga. Tinggal memasukkan pakaian kotor, masukkan detergent dan pewangi, pencet satu tombol,...taaaadaaaaaa,...stengah jam kemudian pakaian sudah keluar dalam keadaan nyaris kering. Tapi kali ini ada sedikit kejutan ketika aku mengeluarkan pakaian-pakaian itu,...taaaaadaaaaaa,..kemeja kerja warna krem milik suami berubah warna menjadi hijau toska,..dan semua pakaian yang berwarna putih menjadi kebiru-biruan,...wwwwhhhaaaaa....
Kedodolan ketiga,..menjatuhkan tangan manekin
Sungguh lelah rasanya menjadi pekerja rangkap-rangkap seperti ini. Diakhir pekan aku menemui beberapa orang temenku untuk kumpul sejenak. Seperti biasa makan menjadi satu-satunya jalan keluar. Sehabis makan salah seorang temanku tertarik dengan iklan big sale. Baru saja masuk kedalam toko retail itu,..mendadak aku menyenggol salah satu manekin. Dan dalam hitungan detik tangan manekin itu tiba-tiba "protol" alias copot. Dengan gugup aku memungut tangan itu dan berusaha untuk memasangnya kembali ketempat semula. Tapi tidak berhasil. Aku memandang kesekeliling mencoba menemukan karyawan atau petugas yang mungkin bisa membantu. Tapi sialnya semua pura-pura tidak melihat (atau memang benar-benar tidak melihat) Akhirnya ketika aku kembali memcoba memasang dan memutar-mutar tangan itu, datang juga bantuan. Sambil mengucapkan maaf aku buru-buru kabur dari tempat itu,..hhhhuuuuuuu,...inje,..inje,..

See,..
tiga hari berturut-turut lho,..
ck,..ck,..ck...

Sunday, October 4, 2009

mudik lebaran

Lebaran ternyata lebih cepat satu hari.
Alhasil aku sekeluarga yang tadinya berencana untuk berangkat mudik sehabis shalat Ied malah akhirnya menjadi berangkat dilebaran kedua,..hiks..mau gimana lagi..

Menginap semalam dipekan baru,..pada hari lebaran ketiga kami langsung berangkat ke Sumatera Barat. Rute kali ini Bukittinggi, Padang (via Pariaman) lalu Sawahlunto.
Di Bukittinggi menginap semalam dan di Sawahlunto menginap semalam. Trip kali ini aku awalnya aku berniat untuk mendokumentasikan perjalanan, tapi entah mengapa penyakit malas menghinggapi diriku. Penyakit malas yang benar-benar akut hingga akhirnya tidak banyak gambar yang bisa aku share,.. hihihihi...namanya juga liburan,..enjoy the trip lah sekali-kali,..apalagi kemaren sehabis puasa sebulan, selain enjoy the trip, enjoy the food juga dong,..hihihihi...

Oh ya,..aku sempatkan untuk mengabadikan "kelok sembilan" yang terkenal itu. Konon untuk menjaga agak kelok sembilan ini lebih long lasting (halah,..bahasanya,..)akan dibangun fly over.Tampak pada gambar paling atas kelok sembilan yang asli,..sementara ,di gambar tengah adalah sebagian bukit yang "dipapras" dan gambar yang paling bawah adalah sebagian konstruksi yang telah jadi. Hm,..cukup menakjubkan juga proyek ini yah...

Sesampainya kami di Bukittinggi sudah sulit untuk mendapatkan hotel yang ditengah kota. Daripada repot cari sana sini kami langsung memutuskan untuk menginap di Hotel Pusako. Sungguh sayang rasanya melihat hotel yang mestinya sangat bagus ini kelihatan kurang terawat. Bangunan dengan cat yang mulai mengelupas dan genteng yang mulai berlumut membuat hotel ini kurang menarik. Si kakak bahkan berkomentar, "Quite scary, mom.." secara di belakang playground tempat anak-anak bermain adalah taman pemakaman umum. Hihihihi,..

Hari berikutnya tujuan kami adalah kota Padang. Sengaja memilih jalur yang melambung dan pastinya lebih jauh. Tujuannya tidak lain agar bisa mengulang lagi melintasi "kelok 44" sambil menikmati indahnya pemandangan Danau Maninjau.

Kota terakhir yang kami singgahi adalah Sawahlunto. Selalu timbul perasaan nostalgia tiap kali menginjakkan kaki dikota ini. Dari tahun ke tahun tampilannya tidak pernah banyak berubah. Kota yang benar-benar klasik. Niat awalnya sih aku kepengen mengabadikan bangunan-bangunan tua disini. Tapi apa daya,..jika sudah berkumpul bersama keluarga besar rasanya malas untuk keluar rumah. Akhirnya yang sempat diabadikan hanyalah foto rame-rame,kebon kakao-nya si mbah (yang panennya cukup lumayan) plus sungai deras dipinggir jalan menuju keluar kota. Rasanya liburannya terlalu singkat. Mudah-mudahan dilain waktu bisa lebih lama lagi jadi bisa merekam gambar yang lebih bagus lagi (aaaaahhhhh,..bokis abis,..huahahhaha...)

Wednesday, September 9, 2009

Mogok lageeee,..

Perbedaan antara memakai mobil baru dengan mobil lama memang sangat jelas. Jika mobil baru kita tidak perlu khawatir mesin akan ngadat, maka hal sebaliknya terjadi pada mobil lama, apalagi jika mobil itu lebih sering digunakan untuk di medan offroad. Entah memang mobilnya sendiri yang alergi terhadap jalan mulus atau bagaimana, aku kurang tahu, yang jelas siang ini aku kembali dikerjai oleh mobil klangenan-ku itu.

Tepat pukul 2 siang, saat matahari bersinar dengan teriknya,..aku terdampar di tepi jalan di kawasan alam sutra. Tepat di bundaran ketika mobilku mulai kehilangan tenaganya,..setelah beberapa detik tersengal-sengal akhirnya dia menghembuskan nafas terakhirnya. Untungnya aku cukup sigap menepikan kendaraan pada detik-detik menjelang kematiannya. Cuih,..mendeskripsikan mobil mogok saja sampai sebegitu dramatisnya,..hehehehe….biarin,..weeeek..

Dan mulailah aku berjuang memencet beberapa nomor telfon dengan persedian batere yang sudah sangat menipis di hape. Kebiasaanku yang malas menge-charge hape akhirnya mendatangkan bencana. Di saat darurat aku baru sadar bahwa punya hape dengan pulsa yang melimpah akan percuma jika baterenya habis. Awalnya aku menghubungi karyawanku yang dibengkel,..meminta salah seorang dari mereka untuk mengantarkan kendaraan pengganti apapun bentuknya, asal jangan getek, hahhaha(garing banget sih gue ;-P). Dan dengan sisa-sisa power di hape aku berusaha menghubungi ajudanku,..pelindungku, mc gyver-ku,..siapa lagi kalau bukan agung. Sia-sia karena nomornya tidak dapat dihubungi. Aku mengirim pesan singkat,”MOBILKU MOOOOGOOOK,….ALLAHUAKBAR,..!!!!
Selang beberapa saat aku mendapatkan telfon balik darinya. Aku meminta dia untuk berbicara cepat, singkat dan padat karena aku tidak yakin berapa lama lagi hape-ku sanggup bertahan. Dan dengan mengikuti instruksinya aku mulai membuka kap mobil dan menggetok-getok beberapa bagian didalam kap mobil itu. Percuma,..hasilnya nihil. Aku mulai putus asa hingga akhirnya aku menyerah dan memilih untuk menunggu datangnya bala bantuan. Seiring dengan itu hapeku pun ikut mati,..bet.

Well,..here I am,..
Didalam mobil,…yang makin lama makin panas. Sebuah mobil tangki penyiram tanaman berkali-kali meng-klakson menyuruhku untuk pergi. Dengan wajah penuh penyesalan aku mengatakan bahwa mobilku mogok. Aku tidak bisa memindahkan posisi mobilku. Akhirnya dia mengerti dan berjalan melewatiku. Menit-demi menit berlalu. Didalam mobil terasa seperti direbus. Panasnya minta ampun. Akhirnya aku mengalah. Mobil aku kunci dan aku pergi berteduh disebuah pohon besar. Dengan wajah penuh harap aku memandang kekejauhan menunggu datangnya mobil pikap merah yang menjadi kendaraan operasional bengkel. Belum pernah aku merasa serindu itu pada si mobil gerobak yang penuh dengan ceceran oli dan kabin apek. Bahkan hampir semua bagian interiornya protol dimana-mana,..mulai dari sabuk pengaman yang cantelannya sudah patah,..bukaan jendela yang copot,..tutup laci yang lepas,..lebih baik agar aku tidak menceritakan lebih jauh bagian-bagian lain yang kerusakannya bisa membuatku menitikkan air mata. Hahhahahha,..lebay…
Tunggu dan terus menunggu,..entah sudah berapa angkot yang berhenti dan menawariku untuk naik. Bosan menolak angkot,..aku memilih untuk menghadap ke pohon. Tapi setelah kupikir-pikir aku terlihat seperti seorang pria yang sedang buang air kecil. Huh,..akhirnya aku kembali menghadap kearah jalanan dan hanya bisa menggerutu kesal saat beberapa pengemudi mata keranjang mencoba untuk menghentikan kendaraannya dengan memberi sinyal lampu,..damn you,..grrrrrrrhhhhhh…

Akhirnya kereta kencana itu tiba,..kijang pikap merah itu tersenyum kepadaku dari kejauhan,..oh dewa penyelamatku,..akhirnya kau tiba juga, ujarku sambil mengelus dasbor mobil. Babak selanjutnya adalah pemindahan barang-barang bawaanku,..tas jinjing yang lumayan besar ( yang seluruh isi pernah aku beberkan sebelumnya pada cerita olala ;-P ) lalu komputer jinjing, lalu folder plastik penuh dengan map-map, lalu lunch box, lalu termos minumanku, lalu satu buah semangka bulat, utuh, plus sekantong plastik belanjaan berisi susu segar dan jus buah yang barusan aku beli karena memang rute yang aku lalui melewati sebuah toko buah segar di kawasan alam sutra. Maaakkkk,..kabin pikap ini sudah penuh dengan barang-barangku lantas anak-anak berikut tas-tasnya nanti bagaimana? Hooooo,…lebih baik kebut dulu karena aku sudah cukup terlambat dari jam kepulangan mereka.

Sesampainya disekolahan anak-anakku terbelalak. Kenapa pake mobil ini mam? Protes mereka. Dan aku tahu jawapan yang paling jitu. “Cepetan naek,…kalau tidak mau naik silahkan pulang jalan kaki…”dan berhasil…mereka pun berebutan untuk naik kedalam kabin yang sempit itu. Aku nyaris tertawa ketika mereka duduk berdesak-desakan dengan barang-barangku. Si kakak malah kebagian memangku semangka agar tidak bergulir kesana kemari setiap kali aku menikung. Dan sepanjang perjalanan aku menceritakan kronologis kejadian hingga aku harus menjemput dengan mobil pikap itu. Tapi belum sampai setengah jam aku bercerita mereka sudah jatuh tertidur. Tampaknya angin yang bertiup dari jendela yang terbuka lebar membuat mereka mengantuk bukan kepalang. Ooooohhhhhhh,…..my babies….. mommy loves you…

Wednesday, September 2, 2009

teman imajiner

Teman imajiner

Ada sesuatu yang terungkap ketika dalam trip terakhir kami ke tanjung lesung kemarin. Sesuatu yang kedengarannya misterius dan sedikit menakutkan. Ini adalah cerita tentang anak bungsuku benayu dengan teman imanjinasinya.

Berawal dari coretan-coretan bena dikertas,..yang buru-buru disembunyikannya ketika aku mencoba untuk melongok apa yang sedang dikerjakannya. Aku pun menjadi penasaran dengan hal yang ingin disembunyikannya itu. Diam-diam ketika dia sedang mandi aku mulai mencari kertas yang ditulisnya tadi. Tidak sukar untuk menemukannya di kamar yang hanya berukuran 5x5 meter itu. Aku menemukan selembar kertas yang terlipat dan bertuliskan; “ my secret “. Tentu aku semakin penasaran dibuatnya. Ketika aku membuka lipatan kertas itu aku menemukan tulisan; “my imagination friend: margareta magenta”. Dibawah tulisan itu ada gambar rumah lengkap dengan pintu dan jendelanya dan disampingnya berdiri seorang anak perempuan berambut panjang yang terlihat manis dengan dress bermotif bunga. Hmmmm….nice pic…

Selesai dia mandi aku mulai menjalankan aksi detektifku,..
Mula-mula aku ajak dia berbaring sambil mengobrol-ngobrol. Dan pelan-pelan aku mulai mengorek cerita siapa teman dekatnya. Dan makin lama aku makin mengarahkan topik kearah teman imajinatifnya. Awalnya dia terlihat agak marah, karena dia langsung menebak aku telah melihat apa yang disembunyikannya dariku sebelumnya.
Bena: Mami pasti ngeliat kertasku,..kan aku dah bilang itu secret mami,..S E C R E T !
Mami: Anak-anak tidak semestinya punya rahasia dari orang tuanya,..terutama terhadap mamanya,…kakak aja nggak pernah berahasia dengan mami,..
Bena: (terdiam,..dan terlihat ia sedang berfikir keras untuk memutuskan apakan dia akan berbagi rahasianya denganku atau tidak,..)
Mami: (aku berdo’a mudah-mudah dia mempercayaiku dan mau berbagi rahasianya denganku)
Bena: Aku punya temen yang kadang-kadang invicible mam, namanya margareta magenta,..
Mami: Ohya,…umur berapa dia?
Bena: lebih tua dari aku satu tahun
Mami: Ohya,..dimana dia tinggal?
Bena: Dirumahnya lah,..
Mami: Jaoh nggak?
Bena: Aku nggak tahu rumahnya itu dimana tapi aku pernah sekali diajak kerumahnya
Mami: Ohya,..ada siapa aja disana,..dan kalian ngapain?
Bena: Nggak ada siapa-siapa,..dia tinggal sendirian,..waktu itu kami ngobrol-ngobrol sambil minum susu,..
Mami: Ohya… (aku berkali-kali mengucapkan kata ohya untuk menepis rasa gugup dan merindingku..) kasian dong,..
Bena: He…eh,..kasian dia..orang tuanya nggak ada…
Mami: Udah berapa kali ketemu ama dia?
Bena: Sering,..kadang dia dateng nemenin aku maen dikamar,..kadang dia juga nemenin aku mandi kalo aku takut dikamar mandi sendirian..
Mami: Pernah ikut kesekolah?
Bena: Pernah,…beberapa kali….
Mami: (makin merinding,…tapi sok nyantei…) Temen-temen ada yang bisa liat dia?
Bena: Nggak,..Cuma Saleem (kucing peliharaan kami) sama aku yang bisa liat dia,..
Mami: Ooooohhhhhh,…
Bena: Dia ngerti bahasa saleem,..
Mami: Ohya,..misalnya,..
Bena: Iya dia kadang yang bilangin, tuh kucingnya haus tuh,..atau misalnya lagi tuh,..kucingnya lapar tuh…gitu
Mami: Ooooo,..pantesan adek sekarang sering kasih minum dan kasih makan saleem ya,..padahal adek kan nggak suka sama kucing..sukanya malah sama anjing…
Bena: Iya,..karena dibilangin ama dia,..ya udah,..aku ambilin aja air minum atau makanan saleem,..
Mami: ( tercenung,…pantesan dia akhir-akhir ini jadi pemberani,..pantesan akhir-akhir ini dia mau nolong mengurusi si saleem, pantesan akhir-akhir ini dia betah main dikamar sendiri,..pantesan dan pantesan bertubi-tubi dibenakku..)
Mami: Boleh nggak mami ketemu sama dia
Bena: Dia nggak suka sama orang dewasa..
Mami: Kenapa adek nggak pernah cerita ke temen-temen adek atau ke kakak tentang si margaretha ini?
Bena: Nggak ah,..nanti aku disangka gila..
Mami: HAH,..ya enggak lah,..masak gitu,..sampe disangka gila segala..
Bena: Soalnya dia nggak kelihatan mam,..pasti orang nggak ada yang percaya sama aku...
Mami: Ohhh,..(aku nyaris tidak bisa berfikir lagi) Sebentar ya,.. mami mo ngomong dulu ama papi,..adek ngegambar lagi aja..

Dan suami memperlihatkan wajah kebingungan ketika aku menyeretnya keluar. Dengan kecepatan 250 kata permenit aku menceritakan hasil investigasiku barusan. Suamiku terlihat kaget,..dan dia langsung menegaskan bahwa anak kita harus melupakan temannya itu. Malam harinya,..ketika kami dinner,..aku melihat suamiku dan bena sedang mengobrol berdua di tepi kolam renang. Mereka terlihat sangat serius. Beberapa kali terlihat bena menganggukkan kepalanya. Dan diakhiri dengan pelukan erat antara mereka berdua.

Dalam perjalanan kami kembali ke kamar,..suamiku mengatakan bahwa dia telah meminta bena untuk melupakan teman imanjinatifnya itu. Bahwa si margareta magenta is not exist. You can’t touch her, that why she’s un-real, honey..
Mami is real,..Papi is real,..Kakak is real,..but margareta is un-real.

Since that, for a couple weeks we never leave bena alone. Every time she separated,..we reach her, we keep her closer than before,..

Dan sekarang tampaknya dia telah melupakan teman imanjinernya itu….

Thursday, August 20, 2009

Life is good..

Lately I felt so happy because I really enjoying what I’ve done.
Woke up early morning,.preparing the kids for school, writing some stories in my laptop, pick up the kids from school, cooking for a dinner, helping the kids with their homework, and get ready to the bed,.. It’s absolutely wonderful.
And the best result for my happines is the new me, that no more easy getting mad. Alhamdullillah,..

And after lebaran leave,.. Maybe I’ll have same happines with my company jobs. With a new formation and new hopes.
Insya Allah…

Tuesday, August 18, 2009

poncab tarkam

17-an lagi berarti lomba lagi. Meriahnya peringatan hari kemerdekaan memang mengisi tiap sudut. Mulai dari lingkungan RT,RW,Kelurahan, kantor-kantor, instansi, pusat perbelanjaan, hingga kedutaan. Tahun ini kebetulan lingkungan tempat tinggalku tidak mengadakan kegiatan apapun. Entah karena dananya yang kurang (hiks..) atau karena tidak ada yang bersedia untuk menjadi panitia, aku sendiri kurang jelas. Yang penting aku sudah punya jadwal untuk menonton ofrod tarkam di pondok cabe. Asoooy,...

Minggu pagi itu aku berangkat terpisah dengan suami. Kebetulan dia memilih untuk berangkat bersama salah seorang temannya maka aku dan anak-anak akhirnya harus berangkat sendiri. Ya,..anak-anakku sudah mulai familiar dengan kegiatan outdoor ini. Jika dulu mereka selalu menolak dengan alasan panas, capek, kotor dan lengket maka kali ini mereka dengan senang hati pergi menemaniku. Mommy love you girls.. mmmuaah..

Hari itu entah mengapa jalanan menuju pondok cabe begitu macet. Mulai dari muncul hingga pamulang kendaraan berjalan pelan. Ditambah lagi dengan acara kesasar ketika aku salah berbelok di perempatan yang membuatkan tanpa sadar berjalan kearah sawangan depok,..sigh…perjalanan yang mestinya hanya ditempuh dalam waktu 45 menit jadi molor hingga 1,5 jam. Ampuuuun..

Sesampai di sana acara sudah dimulai. Beberapa teman dari langsat corner ternyata sudah berkumpul. Aku memilih bergabung dengan mereka. Cuaca siang itu begitu panas. Tidak heran jika penonton mendapat hidangan gratis berupa debu tebal. Bahkan jika beberapa kendaraan lomba melakukan beberapa pemanasan dilapangan sebelah jangan heran jika harus mengalami badai pasir yang membuat kita harus lari dan bersembunyi dibalik mobil. Aku dan sibungsu yang kebetulan mengenakan kaos berwarna putih hanya bisa pasrah ketika kaos yang kami kenakan berubah warna menjadi kekuning-kuningan.

Kompetisi kali ini terbuka untuk siapa saja. Namanya juga tarkam alias antar kampung. Maksudnya antar kampung disini bukan dalam arti yang sebenarnya, melainkan bisa dibilang antar kelompok atau komunitas dan juga perorangan. Misalnya saja beberapa team yang ikut turun a.l adalah team kitah dan everything 4 wheel drives. Tontonan yang cukup menghibur disiang yang panas. Dan akan menjadi tontonan yang lebih menghibur lagi seandainya turun hujan disiang yang panas itu. Kebayangkan trek yang licin dan basah yang membuat mobil-mobil seolah berdansa,. :-p

Ini beberapa pose yang sempat tertangkap kameraku. Sudut pengambilan tidak berpindah-pindah karena aku memotret sambil mengawasi anak-anak. Jadi mohon maaf jika gambar terlihat agak membosankan,..hehehhe…


Di sesi yang kedua ada sebuah tanjakan dan turunan curam. Jika mobil dipacu dengan kecepatan yang agak tinggi pada saat menaiki tanjakan, memungkinkan driver dan co-driver memandang langit biru sesaat dan mobil akan berada dalam posisi sedikit terbang. Untuk turunan curam, karena langsung menikung jika mobil dipacu agak kencang salah-salah bisa menabrak pohon yang ada didepannya . Tapi jujur saja sebagai penonton aku malah menanti-nanti kejadian seperti itu, hihihihi…
Oh ya,..dibawah ini ada sebuah pemandangan yang cukup unik dan eksotik bagiku,..

Hari semakin sore dan anak-anakku mulai terlihat lelah. Jam 5 aku memutuskan untuk pulang.

Kapok dengan kemacetan sebelumnya aku meminta saran dari seorang teman untuk alternatif jalan lain. Dia menyarankanku untuk menyusuri arah sebaliknya hingga nantinya aku bisa langsung masuk ke tol tb simatupang. Aku menurutinya tapi lagi-lagi aku mengalami kejadian yang sama dengan sebelumnya. Disebuah perempatan aku tanpa sadar berbelok ke jalan menuju cinere. Dan kemudian bisa ditebak, aku kesasar lagi. Jika pada saat berangkat ada acara buang-buang bensin ke arah sawangan, maka pada saat pulang ada acara buang-buang bensin lagi kali ini kearah cinere,...Hadowhhh…

Sekitar jam 7-an kami telah berada dirumah lagi. Untuk besok masih ada tersisa satu hari libur lagi… ya,…besok tanggal 17 Agustus 2009,..masih hari libur nasional,..Dirgahayu RI negeriku…

Wednesday, August 12, 2009

Bena's 8th birthday

To my lovely angel : Benayu Hagie

Happy 8th birthday my love,..
we love you so much, dear...


Saturday, August 8, 2009

my 35th birthday..

Ulang tahun kali ini sungguh berbeda. Memang jauh hari sebelumnya aku telah berjanji pada ulang tahun kali ini aku tidak ingin bersuka-suka. Dan tampaknya Tuhan mendengar semua dan Ia ingin agar aku memastikan bahwa aku memegang janjiku. Tepat diihari ulang tahunku aku sakit hingga aku tidak dapat meninggalkan tempat tidur. Dan aku juga ingat ketika beberapa waktu yang lalu aku pernah berjanji aku akan menjadi orang yang lebih penyabar. Dan ternyata Tuhan juga mengujiku kesabaranku dengan penyakit yang diturunkannya kepadaku. Aku berlatih bersabar dengan menganggap bahwa penyakitku ini adalah proses pencucian dosa-dosaku. Mudah-mudahan Allah mengangkat penyakitku sekaligus dosa-dosaku. Insya Allah,..

Oh ya,..
Agung memberikan hadiah ulang tahun berupa winch,..
Hahhahaha,… kalau wanita-wanita lain mendapatkan perhiasan atau bunga dari pasangannya, aku malah mendapatkan winch,…It’s really awesome,..Thanks hon..


Karena harga winch cukup mahal,..aku dibelikan yang bekas. Tapi itu juga sudah lebih dari cukup bagiku,..bagiku yang penting fungsinya masih bagus dan yang penting lagi mereknya Warn, hihihi..


Oh ya lagi,..
Ketika aku tergeletak lemah tak berdaya itu,sehari setelah hari ulangtahunku,..mbak surip, penyanyi eksentrik yang mendadak ngetop itu, meninggal dunia. Memang aku tidak ada hubungan apa-apa dengannya. Cuma aku ingin sedikit bercerita bahwa mbak surip sudah lama menjadi idola aku dan adikku lita. Kali pertama kami melihatnya di pasar seni ancol kira-kira 4 tahun yang lalu. Kami menonton dia bernyanyi diatas panggung di pasar seni. Lirik-lirik dan lagunya membuat kami terbahak-bahak. Apalagi ketika mendengar tawanya. Membuat kami semakin terbahak-bahak. Dan sejak saat itu kami mengukir namanya didalam hati ; Mbah Surip..
Kenangan yang kedua tentang mbah surip adalah ketika kami melakukan perjalanan ke Jawa Tengah yang pernah kuceritakan sebelumnya,..Sepanjang perjalanan yang murus-murus karena terkena diare gara-gara makan mie nyemek di daerah Banyumas,..kami terus-menerus disuguhi lagu “tak gendong” dari hampir seluruh stasiun radio daerah. Mulai dari daerah Purwokerto,..Banyumas,…Sumpyuh,..Kebumen,..Purwodadi,..Wates,.yang terdengar lagi itu-itu terus,..tidak heran jika kami yang didalam mobil menjadi hapal lirik dan nadanya,..
Dan siapa sangka ketika satu tahun kemudian lagu itu mendadak menjadi ngetop dimana-mana,..HAHAHAHAHA…(ketawa ala mbak surip…)

Tapi sumpah mati minggu ini keadaan sedikit fenomenal, tanggal 3 aku ulang tahun, tanggal 4 mbak surip meninggal, tanggal 6 rendra meninggal, tanggal 8 (disangka) noordin m top meninggal, yang belakangan ternyata salah orang, bukan noordin tapi ibrohim,..sigh...What a world...




Thursday, August 6, 2009

Tanjung lesung trip

Sebenar ini sudah bukan musim liburan lagi. Tapi memang susah mencocokkan jadwal yang padat dengan liburan anak sekolah. Awal bulan Agustus ini kebetulan jadwal weekend di minggu pertama agak senggang. Jadilah kami berempat berangkat liburan meski sudah agak ketinggalan. Hah hah..

Pantai tetap menjadi tujuan favorit anak-anak. Dan kami memutuskan untuk memilih Tanjung Lesung sebagai destinasi berikutnya. Jum’at sehabis makan malam kami berangkat meninggalkan gading serpong tercinta ( huuuu,..kesannya kayak mau pergi berbulan-bulan saja padahal hanya pergi dua malam :P ) menuju kawasan Tanjung Lesung. Tol Jakarta-Merak mulai dari pintu tol Balaraja bener-bener neraka (hiperbola ding.. hehehehe) Sepanjang jalan penuh dengan pekerjaan penambalan jalan yang membuat jalur kendaraan terkadang tiba-tiba jadi menyempit. Lubang-lubang besar dan dalam seperti empang ikan membuat kita harus ekstra hati-hati menjalankan kendaraan. Belum lagi barisan truk yang menuju merak,..sigh...40 km/jam ditol benar-benar mengesalkan. Keluar dipintu tol Ciujung,..kami memilih melewati rute Pandeglang untuk sampai ketempat tujuan. Sebenarnya agak melambung jauh siy,..tapi memang kali ini sedang tidak ingin lewat atau pun dekat dengan anyer dan carita,..hehehehe…tengil!!
Pukul 10.30 malam kami sampai ditujuan. Tanjung Lesung Bays Vilas,..Wooohooooo..
Langsung tidur biar besok pagi bisa liat sunset (biasaaaa,..teorinya sih pengennya begitu,..tapi kenyataannya?! nanti duluuuu :-P )

Benar saja,..kenyataan tidak ada sunset sama sekali. Bangun pukul 9 langsung mandi lalu sarapan. Sehabis sarapan kita bisa bersepeda mengitari kawasan sekeliling. Sumpah mati ini kegiatan yang paling aku sukai. Pertama, bersepeda memang kegiatan masa kecil banget,..tapi yang paling penting adalah bersepeda di kawasan hutan konservasi benar-benar membuatku flashback dengan kenangan masa anak-anak dulu. Bau tanah, pohon-pohonan dan semak-belukar,..wuih,…aku seperti kesurupan. Suami dan anak-anak2 sampai bingung melihatku yang bersepeda sambil berdendang riang…sesekali mendayung kencang-kencang agar bisa melepaskan pedal dan mengangkat kaki tinggi- tinggi,…Woooohooooo.

Yang jelas yang paling membuatku jatuh hati dikawasan pantai tanjung lesung ini aku menemukan kerimbunan. Jadi tidak melulu pohon kelapa. Benar-benar tempat yang sempurna untuk melepaskan lelah dan bernostalgia bagi bekas anak rimba sepertiku. kikikikik….

Selepas bersepeda aku menemani anak-anak bermain di pantai,..Fuiiih,…bermalas-malasan dibawah pohon sambil membaca buku ditemani dengan sekaleng soda adalah kegemaranku. Empat jam tidak terasa karena kadang aku jatuh tertidur untuk kemudian bangun lagi dan melanjutkan bacaan,..lalu tertidur lagi,..dan bangun lagi,..begitu seterusnya. Weeeekkkkk,….enak’e…

Malam harinya kami menikmati makan malam istimewa persembahan hotel. Untuk melengkapi keistimewaan itu suamiku mengeluarkan wine hadiah dari salah seorang temannya. Dasar orang kampung, aku tidak tahu bagaimana cara meminum wine yang benar, hingga untuk menghabiskan sepiring makanan aku menghabiskan 3 gelas wine. Dan akhirnya bisa ditebak,..aku mabuk. Aku tidak sanggup berjalan untuk kembali ke vila. Awalnya suamiku masih mencoba untuk memapahku. Tapi karena berkali-kali aku merosot, akhirnya dia memutuskan untuk menggendongku. Berat memang,..tapi apa boleh buat. Masak istrinya mau ditinggal di jalan. Hahahhahaha….

Sesampainya dikamar, anak-anakku mulai mengomeli-ku. Apalagi ketika aku mulai muntah-muntah di kloset. Sikakak ngamuk-ngamuk. “You really scared me,..!! “This is the first time and it become the last time I saw you like this, Mom…!!!”katanya galak. “Hiks,…OK,..OK,..Honey…I Love you…won’t be happened again,..I swear..” hiks,..hiks..(Bad mama,..bad mama…!)Dan untuk itu aku benar-benar berjanji tidak akan mabuk lagi,..*mabuk lagi…aaahhh,…mabuk lagiiii *- ngedangdut ala cucu cahyati…hahahahha….


Minggu,..hari terakhir. Sehabis sarapan kami bersepeda lagi tapi kali ini tujuannnya kepantai yang lebih bagus. Jika pantai didekat vila banyak karangnya, maka pantai yang kami tuju nanti akan jauh berbeda,..tidak berkarang dan cukup dalam. Sehingga jika akan berenang tidak diperkenankan jika tidak menggunakan alat pelampung. Pantai itu bernama Bodur Beach. Aneh ya namanya,..hihihhi…Tapi pantainya indah banget,…dan yang paling top lagi sepi banget,… Hanya kami berempat yang ada disana,..hahahhaha…


Sepulang dari pantai kami tidur-tiduran menunggu jam makan siang. Dan sehabis makan siang sekitar jam 2 kamipun meninggalkan hotel. Byeee,..byeee… tanjung lesung,..doakan kami datang kesana lagi ya…. (huuuuuu,…maunya…)

Thursday, July 16, 2009

Pagi yang medheni

Sejak subuh aku sudah sibuk mengurusi si bungsu yang masih sakit. Kemaren aku sudah membawanya ke dokter anak. Dan hari ini memasuki hari keempat dia diare tapi masih belum ada perubahan juga. Jika beberapa hari sebelumnya dia masih terlihat segar dan sama sekali tidak kelihatan sakit. Pagi ini agak berbeda. Dia mulai lemas. Dan mulai merasa agak kedinginan. Tubuhnya tidak ada deman sama sekali. Tapi telapak kaki dan tangannya dingin sekali. Ketika aku ukur suhu tubuhnya menunjukkan angka 35,2 derajat celcius. Dingin sekali. Aku mulai khawatir dia shock. Tapi ketika aku mengecek denyut nadinya masih normal. Setelah memberinya sarapan bubur dan meminumkan obat yang diberikan dokter kemarin, aku menyuruhnya untuk kembali tidur. Sambil berdoa agar keadaannya membaik aku terus memijiti telapak kakinya. Alhamdullillah selang satu jam kemudian tubuhnya mulai menghangat kembali. Aku mulai merasa agak tenang sedikit. Tapi aku tetap berencana untuk membawanya kembali ke dokter siang nanti. Bahkan jika memang diperlukan aku akan meminta pada dokter agar diberikan rawat inap saja. Aku pikir cairan infus akan lebih cepat bereaksi ketimbang minum oralit.

Sambil menunggu si adek bangun tiba-tiba suamiku menelfon dan mengabarkan ada ledakan bom lagi di JW Mariot dan Ritz Calton pukul 07.55 pagi tadi. HAAaaAAH!!!
Ada apalagi ini. Mengapa jumat pagi ini semua mendadak menjadi menakutkan begini.

Wednesday, July 15, 2009

Pagi yang berisik

Hari ini aku memutuskan untuk dirumah saja karena harus merawat sibungsu yang mendadak terkena diare sepulang dari sekolah kemarin. Dan pagi ini setelah ritual sarapan dan baca koran, aku pun bersiap-siap untuk turun kedapur. Harusnya ini menjadi pagi yang damai. Tapi ternyata pagi ini bener-bener menyebalkan. Bayangkan ketika pukul setengah delapan pagi datang seorang agen properti yang menawarkan unit rumah baru. Dan selang satu jam kemudian,…datang lagi tetangga depan rumah yang ternyata mengulang perbuatan si agen properti tadi, juga menawarkan unit rumah baru. Dikira aku ini bank apa?...Emangnya gampang apa beli rumah baru. Emangnya bisa apa dibayar pakai bulu ketek. Huh,..yang enggak-enggak aja..
Eh,..selang satu jam kemudian ada lagi yang ganggu. Tiba-tiba datang seorang delievery man mengantarkan pesanan makanan dari sebuah restoran. Halagh,..
Inge : Gak pesen makanan mas,..
Delievery man : Tapi ini alamatnya cb 9 no 1
Inge : Iya,..bener alamatnya tapi saya gak ada nelfon sama sekali
Delievery man : Loh,..?!
Inge : Kok loh,..emang bener kok saya gak nelfon sama sekali. Memang yang pesen tadi namanya siapa?
Delievery man : Gak tau, bu..
Inge : No telfonnya berapa?
Delievery man : Gak tau,bu…
Inge : Lah,..gimana sih mas,.lain kali kalo ada yang telfon pesan makanan gitu nama,alamat dan nomor telfonnya dicatat yang lengkap..
Delievery man : Ohhhhh,….Ya udah kalo gitu,.permisi bu..
Inge : Huuuuh,..pagi-pagi dah ngasi kuliah gratis lagi…

Tuesday, July 14, 2009

Hati-hati terhadap penipuan transfer pulsa

Jika di hape anda masuk pesan yang berbunyi seperti ini:
“Anda mempunyai PESAN SUARA SBY untuk mendengarkan ketik : TRANSFERPULSA (spasi) +6285796236822 (spasi) 121121 kirim ke: 151 (GRATIS.)

Jangan sampai terperangkap karena ini sebenarnya adalah proses pengiriman pulsa (transfer pulsa) untuk no hape lain. Angka 121121 itu menyatakan jumlah rupiah yang kita transfer dan otomatis pulsa kita akan ter-debet sebesar nominal rupiah itu

Saking jengkolnya eh,.jengkelnya dengan pelaku yang mengirimkan sms ini,..aku membalas sms itu dengan kalimat begini: “Kpala lu bau menyan,..!!! gw sumpahin lu jadi tukang cendol basi,..!!!

Friday, July 10, 2009

Membatik di Mustek

Membatik di musium tekstil jakarta

Nah,..setelah puas mengelilingi museum kita bisa praktek membatik di workshop yang terletak diareal belakang museum. Karena datang sudah agak kesorean maka kami terpaksa mendaftar membatik untuk keesokan harinya..Hanya dengan membayar sebesar rp 35 ribu kita dapat secarik kain katun putih berukuran 30X30 cm yang dapat kita gambar sesuai keinginan. Sketsa yang telah kita gambar di kain tadi dapat langsung dikerjakan proses pembatikannya,..

Proses pembatikan itu sendiri terdiri dari:
1. Ketel kain
2. Membuat gambar
3. Meto / reng-rengan
4. Isen
5. Tembok
6. Mencelup
7. Membagi warna
8. Lorod
9. Menjemur

Di Indonesia dikenal 2 wilayah pembatikan yaitu:
Wilayah Pedalaman dan Wilayah Pesisir

Wilayah pedalaman terdiri dari wilayah: Jogjakarta (Jogja) dan Surakarta (Solo).
Sedangkan wilayah pesisiran terdiri dari wilayah : Banten, Jakarta, Indramayu, Cirebon, Pekalongan, Lasem, Madura, Sumatera dan daerah-daerah lainnnya diluar Jogja dan Solo.

Motif batik pedalaman banyak dipengaruhi oleh budaya dari India. Bersifat simbolik dan biasanya menggunakan warna sogan, coklat, biru, hitam dan cream
Sedangkan motif batik pesisiran banyak dipengaruhi oleh budaya dari Cina, Eropa, Timur Tengah dan sedikit pengaruh budaya India. Bersifat naturalis dan biasanya menggunakan warna yang cerah seperti merah,kuning, hijau dan warna-warna cerah lainnya.




Batik sendiri terbagi lagi atas 2 yaitu batik cetak (print) dan batik tulis. Batik tulis tentu saja berharga mahal karena dikerjakan dengan sentuhan seni yang tinggi dan dikerjakan dengan tingkat ketelitian yang tinggi juga

Beberapa contoh alat cetak pola (print) batik untuk batik print

Beberapa contoh pola gambar untuk digambar diatas kain untuk batik tulis

Cairan yang bernama "malam" yang sedang dipanaskan dengan panas suam-suam kuku

Alat ini sebut "chanting". Posisi memegangnya harus benar agar cairan malam bisa mengalir dengan lancar

Proses meto/reng-rengan ini dilakukan pada kedua belah sisi kain (timbal-balik)

Bayangkan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk "meto"kain selebar ini,..hm,..no wonder harga batik tulis itu mahal..

Salah seorang warga negara jepang yang turut dalam kursus batik,..sekilas di kainnya aku melihat gambar gajah dengan tulisan seperti komik; dari mana ? dari hutan,.. hahhaha...lucu juga

Setelah kain dikasih warna kemudian kain direbus

Setelah direbus kain lalu dicuci untuk selanjutnya dijemur,..jadi dehhhh...