Wednesday, September 9, 2009

Mogok lageeee,..

Perbedaan antara memakai mobil baru dengan mobil lama memang sangat jelas. Jika mobil baru kita tidak perlu khawatir mesin akan ngadat, maka hal sebaliknya terjadi pada mobil lama, apalagi jika mobil itu lebih sering digunakan untuk di medan offroad. Entah memang mobilnya sendiri yang alergi terhadap jalan mulus atau bagaimana, aku kurang tahu, yang jelas siang ini aku kembali dikerjai oleh mobil klangenan-ku itu.

Tepat pukul 2 siang, saat matahari bersinar dengan teriknya,..aku terdampar di tepi jalan di kawasan alam sutra. Tepat di bundaran ketika mobilku mulai kehilangan tenaganya,..setelah beberapa detik tersengal-sengal akhirnya dia menghembuskan nafas terakhirnya. Untungnya aku cukup sigap menepikan kendaraan pada detik-detik menjelang kematiannya. Cuih,..mendeskripsikan mobil mogok saja sampai sebegitu dramatisnya,..hehehehe….biarin,..weeeek..

Dan mulailah aku berjuang memencet beberapa nomor telfon dengan persedian batere yang sudah sangat menipis di hape. Kebiasaanku yang malas menge-charge hape akhirnya mendatangkan bencana. Di saat darurat aku baru sadar bahwa punya hape dengan pulsa yang melimpah akan percuma jika baterenya habis. Awalnya aku menghubungi karyawanku yang dibengkel,..meminta salah seorang dari mereka untuk mengantarkan kendaraan pengganti apapun bentuknya, asal jangan getek, hahhaha(garing banget sih gue ;-P). Dan dengan sisa-sisa power di hape aku berusaha menghubungi ajudanku,..pelindungku, mc gyver-ku,..siapa lagi kalau bukan agung. Sia-sia karena nomornya tidak dapat dihubungi. Aku mengirim pesan singkat,”MOBILKU MOOOOGOOOK,….ALLAHUAKBAR,..!!!!
Selang beberapa saat aku mendapatkan telfon balik darinya. Aku meminta dia untuk berbicara cepat, singkat dan padat karena aku tidak yakin berapa lama lagi hape-ku sanggup bertahan. Dan dengan mengikuti instruksinya aku mulai membuka kap mobil dan menggetok-getok beberapa bagian didalam kap mobil itu. Percuma,..hasilnya nihil. Aku mulai putus asa hingga akhirnya aku menyerah dan memilih untuk menunggu datangnya bala bantuan. Seiring dengan itu hapeku pun ikut mati,..bet.

Well,..here I am,..
Didalam mobil,…yang makin lama makin panas. Sebuah mobil tangki penyiram tanaman berkali-kali meng-klakson menyuruhku untuk pergi. Dengan wajah penuh penyesalan aku mengatakan bahwa mobilku mogok. Aku tidak bisa memindahkan posisi mobilku. Akhirnya dia mengerti dan berjalan melewatiku. Menit-demi menit berlalu. Didalam mobil terasa seperti direbus. Panasnya minta ampun. Akhirnya aku mengalah. Mobil aku kunci dan aku pergi berteduh disebuah pohon besar. Dengan wajah penuh harap aku memandang kekejauhan menunggu datangnya mobil pikap merah yang menjadi kendaraan operasional bengkel. Belum pernah aku merasa serindu itu pada si mobil gerobak yang penuh dengan ceceran oli dan kabin apek. Bahkan hampir semua bagian interiornya protol dimana-mana,..mulai dari sabuk pengaman yang cantelannya sudah patah,..bukaan jendela yang copot,..tutup laci yang lepas,..lebih baik agar aku tidak menceritakan lebih jauh bagian-bagian lain yang kerusakannya bisa membuatku menitikkan air mata. Hahhahahha,..lebay…
Tunggu dan terus menunggu,..entah sudah berapa angkot yang berhenti dan menawariku untuk naik. Bosan menolak angkot,..aku memilih untuk menghadap ke pohon. Tapi setelah kupikir-pikir aku terlihat seperti seorang pria yang sedang buang air kecil. Huh,..akhirnya aku kembali menghadap kearah jalanan dan hanya bisa menggerutu kesal saat beberapa pengemudi mata keranjang mencoba untuk menghentikan kendaraannya dengan memberi sinyal lampu,..damn you,..grrrrrrrhhhhhh…

Akhirnya kereta kencana itu tiba,..kijang pikap merah itu tersenyum kepadaku dari kejauhan,..oh dewa penyelamatku,..akhirnya kau tiba juga, ujarku sambil mengelus dasbor mobil. Babak selanjutnya adalah pemindahan barang-barang bawaanku,..tas jinjing yang lumayan besar ( yang seluruh isi pernah aku beberkan sebelumnya pada cerita olala ;-P ) lalu komputer jinjing, lalu folder plastik penuh dengan map-map, lalu lunch box, lalu termos minumanku, lalu satu buah semangka bulat, utuh, plus sekantong plastik belanjaan berisi susu segar dan jus buah yang barusan aku beli karena memang rute yang aku lalui melewati sebuah toko buah segar di kawasan alam sutra. Maaakkkk,..kabin pikap ini sudah penuh dengan barang-barangku lantas anak-anak berikut tas-tasnya nanti bagaimana? Hooooo,…lebih baik kebut dulu karena aku sudah cukup terlambat dari jam kepulangan mereka.

Sesampainya disekolahan anak-anakku terbelalak. Kenapa pake mobil ini mam? Protes mereka. Dan aku tahu jawapan yang paling jitu. “Cepetan naek,…kalau tidak mau naik silahkan pulang jalan kaki…”dan berhasil…mereka pun berebutan untuk naik kedalam kabin yang sempit itu. Aku nyaris tertawa ketika mereka duduk berdesak-desakan dengan barang-barangku. Si kakak malah kebagian memangku semangka agar tidak bergulir kesana kemari setiap kali aku menikung. Dan sepanjang perjalanan aku menceritakan kronologis kejadian hingga aku harus menjemput dengan mobil pikap itu. Tapi belum sampai setengah jam aku bercerita mereka sudah jatuh tertidur. Tampaknya angin yang bertiup dari jendela yang terbuka lebar membuat mereka mengantuk bukan kepalang. Ooooohhhhhhh,…..my babies….. mommy loves you…

No comments: