Sunday, July 27, 2008

Cipete Vaganza 2008

Hari minggu ini akhir bulan. Tanggal tua juga. Tapi kok rasanya pengen jalan-jalan ya? Cari-cari tempat jalan yang murah meriah kira-kira kemana ya? Klik (menjentikkan ibu jari...) Mendingan jajan yang nggak karuan di festival budaya betawi. Pasti disana tersedia berbagai macam jajanan. Pengen ikut? Hayuuuk...

Setelah keluar dari tol pondok indah kami sempat nyasar dulu ke daerah fatmawati. Karena ini jalan-jalan iseng jadi nggak ada target. Kalau tidak ketemu palingan pulang lagi kerumah. Hehehe,...Setelah berbalik arah nggak taunya malah kelihatan spanduknya.


Aha,...ada Mr and Mrs Smiths eh,...salah, Mr and Mrs Ondel-Ondel. Pose dikit ah,...


Acaranya diselenggarakan sejak tanggal 26 juli hingga 27 juli. Hari ini merupakan hari terakhir dan kami termasuk telat datang karena panggung yang biasanya menampilkan gambang kromong, tanjidor dan tarian betawi secara live, sudah dibongkar. Yah,..sayang ya...kita nggak kebagian nonton. Karena kecewa akhirnya kita nonton kuda-kuda yang lewat. Dan kuda-kuda itu pun merasa serasa menemukan saudaranya ketika melihat kami yang duduk sambil nyengir kuda. Kikikikikik......


Karena ide hari ini adalah jajan-jajan maka tentengannya semua makanan. Sasaran pertama tentunya jajanan khas betawi. Ni dia nih,...Makanan kesukaan suami; KERAK TELOR ! Memang makanan yang satu ini aku tidak bisa membuatnya. Jadi daripada dipaksa untuk mbikin mendingan beli aja dah...



Kalau yang ini uli bakar. Rasanya enak kalau dimakan pas lagi panas-panas. Tambah segelas kopi tubruk, amboi.....lezat nian.


Bagi yang kepengen tapi kemaren tidak bisa beli,..nih,...aku cantumkan no telpon si abang nya. Kali-kali aja dia bisa delivery. Hahaha,...pizza hut, kaleee...


Cuma itu yang difoto. Lainnya nggak usahlah, karena jajannya bener-bener ugal-ugalan. Beli panada, beli dawet, beli krupuk cabe, beli pepes peda, beli pepes oncom, beli,...ah...pokoknya juajuan terus. Sedikitpun nggak tertarik ama yang namanya beli baju, sepatu, aksesoris atau pernak-pernik rumah lainnya. Hidup jajan!

Friday, July 25, 2008

titi dj alias,... hati-hati di jalan

Ini kejadian sudah cukup lama. Kira-kira setengah tahun yang lalu. Tapi ketika membaca sebuah ulasan yang membahas tentang tindakan kriminal dijalan oleh sebuah free magazine aku langsung flash back,..zet..zet...

Siang yang terik itu seperti biasanya aku menjemput si bungsu dari sekolah. Karena si Kakak ada kegiatan ekskul di sekolah maka hari itu hanya ada aku dan si Dedek. Sambil menyanyikan lagu Love Today dari Mika aku pun menyetir dengan santainya. Selang beberapa saat sebuah sepeda motor menyalipku dan orang yang duduk di boncengannya menunjuk-nunjuk kearah ban belakangku. Tapi bukannya berhenti aku malah menambah kecepatan mobilku. Aku curiga jangan-jangan ada orang yang bermaksud jahat. Dan tidak sedikitpun aku memperlihatkan tanda-tanda akan berhenti. Tapi tidak lama setelah aku sampai di sebuah perapatan yang agak ramai, aku pun meminggirkan kendaraan. Aku menuju ke ban belakang,..dan oh,..Gosh...ban mobil itu sudah hampir hancur karena tergilas oleh pelek dan samar-samar mengeluarkan suara mendesis menandakan masih banyak angin yang keluar. Alangkah konyolnya. Aku sempat menyesal mengapa tidak mendengar pemberitahuan dari orang yang naik motor tadi. Dalam hati aku juga sempat menyatakan penyesalan karena telah berburuk sangka terhadap orang yang bermaksud menolongku.

Bingung juga mesti melakukan apa. Tiba-tiba aku ingat ada emergency pump (yang bisa di colokkan di lighter) di bagasi belakang. Setelah menelfon suami untuk bala bantuan (kebetulan hari itu dia telat berangkat ke kantor karena sesuatu hal) aku mulai mencoba-coba memecahkan masalah. Ban itu benar-benar kelihatan babak belur. Ada bekas sobekan berbentuk V sepanjang 3cm yang masih mengeluarkan angin. Ini sia-sia. Semakin aku pompa semakin kencang angin yang keluar dari lubang itu. Dengan semangat Mac Gyver yang tak pernah padam aku tiba-tiba mendapat ide untuk menambalnya dengan permen karet. Kebetulan ada warung kecil yang kebetulan juga menjual permen karet. Cepat-cepat aku kunyah 5 lembar permen karet yang tipis itu dan begitu rasa manisnya hilang aku segera mengambilnya dari mulut dan menyumpalkannya kedalam lubang yang masih mengeluarkan angin itu. Tapi apa yang kemudian terjadi?...Oh My God. Gumpalan permen karet itu perlahan-lahan berubah bentuk menjadi sebuah balon yang semakin lama semakin besar. Anakku yang tadinya takjub dan terpesona melihat keahlian ibunya akhirnya tertawa terbahak-bahak. Aku pun ikut tertawa tak henti-henti melihat fenomena alam yang aneh itu. Akan lebih seru lagi jika ada suling atau pianika. Tinggal di coblosin, pencet sana sini, bisa mainin lagi Ibu kita Kartini deh,..Huahahaha....dasar emak-emak dodol..!

Putus asa (sedikit kok,...)aku memilih untuk menunggu kedatangan suamiku. Syukurlah tidak lama kemudian artis yang ditunggu-tunggu itu nongol juga. Lalu dengan mengabaikan intonasi, tanda baca dan titik-koma aku menceritakan kejadiannya. Bla..bla..bla...gitu lo,..kejadiannya.
Agung : Makanya kalo bawa mobil jangan asal gas aja...
Inge : Tapi tadi waktu disekolahan rasanya nggak ada apa-apa kok. Kalaupun iya pasti pak satpam udah ngasih tau...
Agung : Tapi ini masak bannya sobek lagi sih? Dua bulan yang lalu juga dah beli ban baru karena sobek dan nggak bisa ditambal. Lah,..sekarang kejadian lagi?..
Inge : Ya nggak tau,...mungkin bannya palsu kali, jadi cepet ancur (mulai nge-les)
Agung : Bukan,..ini sobeknya karena benda tajam. Bisa batu yang runcing atau pinggiran aspal. Tapi anehnya kenapa sobek dideket pelek ya?...(mikir...)
Inge : (Pura-pura ikut mikir,...hihihi...) Hm,...Jangan-jangan di parkiran sekolahan ada orang yang marah atau kesel ama aku trus nyoblos ban mobilku pake piso, ngkali...
Agung : Nggak mungkin lah, lagian parkirnya kan didepan pak satpam pasti dia ngeliat kalo ada yang nggak beres.
Inge : Lah,...jangan-jangan pak satpam-nya sendiri kali. Marah karena cintanya aku tolak....
Agung : Ngaco! Ya udah biar yang ini diberesin dulu. Pulang aja duluan dengan mobil yang itu,....

Akhirnya memang benar mesti mengganti dengan ban yang baru karena sobeknya terlalu lebar jadi tidak bisa ditambal. Suamiku sempat mewanti-wanti jika dalam kurun waktu satu atau dua bulan kedepan kejadian ini terulang lagi, aku disuruh naek jeep merah aja. Huhuhuhu,...takut....!(takut panas maksudnya, karena nggak ada ac-nya). Dan sukurlah hingga sekarang kejadian itu belum terulang lagi. Amit-amit jabang bayi,..jangan sampe deh terulang lagi.

Hingga akhirnya aku baca artikel di majalah Info Serpong ( sumpah,..ini bukan bermaksud promosi dengan menyebutkan nama majalahnya, tapi suer,..ini majalah gratis, bo' )tentang tertangkapnya sindikat pencuri yang modusnya mengempiskan ban mobil. Jadi mereka terdiri atas 6 orang dengan 3 sepeda motor. Berarti 1 motor dinaiki oleh 2 orang, kan ya? Jadi kalo orangnya ada 8, motornya harus ada 4, kan ya..(penting nggak sih?...kok jadinya kayak soal cerita pada ujian matematika gini?) Ya,..udah lupakan tentang angka-angka daripada kita nanti jadi gila.

Lanjut ceritanya; Jadi masing-masing sudah mempunyai tugas. Motor yang pertama mencoblos ban dengan menggunakan pisau. Motor yang kedua memberikan aba-aba atau menunjuk-nunjuk kearah ban mobil atau menyetop mobil dan mengatakan bahwa ban mobil kempis. Sedangkan motor yang ketiga adalah pemetik, arti ketika pengendara turun untuk mengecek kendaraannya mereka merampas apa saja yang ada didalam mobil itu, bisa tas, laptop, hp, dll..Tapi kalau kaset atau botol susu atau kacamata mereka tidak mau...Ya iya lah...Lagian kacamata gitu loh,...Kalo kacamatanya dapet yang kacamata minus sementara dia udah plus,..kan nggak cocok..Apalagi kalo silinder kayak aku. Udahlah silinder, kacamatanya pantat botol lagi. Siapa yang sudi...(..udah ah,..ini omongan nggak penting..bener-bener nggak penting, tau...)

Setelah membaca artikel itu aku tercenung. Kejadian yang menimpaku kala itu bisa saja merupakan bagian dari kegiatan mereka. Ketika yang pertama gagal mereka mungkin masih mencoba untuk yang kedua kalinya. Tapi akhirnya mereka pun menyerah dalam menghadapi emak-emak yang satu ini. Soalnya PINPINBO alias pintarpintarbodoh. Bayangkan,..waktu dikasih tau eh,...malah di gas pol, udah gitu giliran mau mengecek bannya, eh,..milih berentinya ditempat yang rame banget, gimana mereka bisa beraksi. Dan emang dasar akunya juga rada dodol. Tapi terlepas dari itu semua, aku mengucapkan terima kasih kepada pelindungku, maha besar....: ALLAH S.W.T
Terima kasih ya Allah...I Love YOu...muah..

Thursday, July 17, 2008

freaky couple

Untuk pertama kalinya aku datang ke rumah duka.

Ayah dari salah seorang sahabat dekat kami meninggal dan disemayankan dirumah duka sebuah RS di Tangerang. Sesuai dengan adat etnis china maka para tamu yang datang disediakan tempat duduk dan disuguhi makanan ringan layaknya orang bertamu. Aku dan suami adalah tamu pertama yang datang. Karena kami cukup akrab maka obrolan pun lebih banyak bersifat santai. Bahkan beberapa kali diselingi dengan humor kecil untuk menghibur teman yang sedang berduka. Setelah lebih kurang setengah jam disana aku dan suami pun berpamitan. Temanku pun mengantarkan hingga ke pintu. Dan untuk terakhir kalinya aku kembali ingin mengungkapkan rasa simpati yang mendalam. Tapi musibah besarlah yang terjadi. Tanpa sadar mulutku mengucapkan kata, "Selamat ya...." layaknya pada saat kita hadir keacara undangan pernikahan. Temanku terlihat kaget, aku juga, dan aku pun buru-buru meralat,..."Aduh maaf,..maksudku sekali lagi turut berduka cita ya,...." kataku dengan wajah merah kuning hijau dilangit yang biru. Untung temanku juga cepat menguasai keadaan dan bilang, "Hehe,..iya...emang beliau sekarang udah berangkat dengan selamat..." Aku semakin malu dibuatnya. Untuk menetralisir keadaan suamiku mencoba mencairkan suasana. Dia pun bilang,..."Iya Tika,..pokoknya kita berdua turut berduka cuka..." tanpa disengaja ternyata suamiku pun keseleo lidah. ADOooW...MAK...! "Eh,...maksud saya kami semua turut berduka cita" buru-buru suamiku meralat perkataannya. "Ya,...Ya....ya..." hanya itu kata-kata yang keluar dari mulut temanku. Aku buru-buru mencubit lengan suamiku dan menyeretnya untuk sesegera mungkin pergi dari tempat itu sebelum terjadi insiden selanjutnya.......Ampuuuuuun.......malunya......

Friday, July 11, 2008

ekstrim kuliner

Rasanya jengkel sekali dengan reaksi kulitku terhadap beberapa jenis makanan. Entah mengapa 3 tahun terakhir ini aku jadi alergi pada makanan yang berasal dari daging sapi termasuk semua produk yang berbahan dasar sapi seperti dairy product. Biasanya beberapa saat setelah aku mengkonsumsi daging sapi telapak tanganku terasa panas dan kemudian menjadi sangat kering hingga akhirnya pecah-pecah atau mengelupas. Sudah beberapa dokter kulit didatangi tapi tetap saja tidak sembuh-sembuh. Ya iya lah,..gimana bisa sembuh kalau pantangannya dilanggar terus. Larangannya hanya agar tidak mengkonsumsi makanan yang dapat memicu alergi, tapi siapa yang tahan dengan godaan sate padang, sop kaki, rawon, es krim, cis kek, dll. Terus terang aku tidak tahan.

Dengar dari sana-sini katanya daging ular atau biawak bisa menyembuhkan. Entah mitos entah memang bener, tapi kayaknya tidak ada salahnya untuk mencoba. Malam ini aku dengan diantar suami pergi ke sebuah warung reptil kaki lima. Bukan reptilnya yang berkaki lima tapi warung kaki lima yang menyediakan hidangan reptil antara lain ular kobra dan biawak.

Duduk sambil menunggu datangnya pesanan (..aku memesan seekor biawak goreng..)aku dan suami saling pandang. Dengan pandangan tidak percaya dia lagi-lagi bertanya,.."Yakin?...bisa menghabiskannya...?" Aku tertawa dan menjawab,"Lihat saja nanti..."

Kalau biawak aku tidak takut. Tapi dengan ular aku memang agak takut. Dan sebalnya kandang ular yang akan dimasak terletak tidak jauh dari tempat dudukku. Berkali-kali aku mencoba untuk mengalihkan pandangan dari sana tapi berkali-kali juga mataku kembali melirik kesana. Adegan aku mencuri pandang ke ular-ular itu tak ubahnya seperti adegan seorang gadis remaja yang sedang melirik pacarnya. Pemandangan yang sangat menggemaskan,..hahahaha...

Setelah hidangan datang aku pun mulai menikmatinya. Hm,,...yummy,...rasanya seperti daging ayam kok. Tidak amis dan tidak alot. "Mau coba?" aku menawari suami. Dia menggeleng sambil mengangkat bahunya. "Atau pesan makanan laih, gih..."kataku. Lagi-lagi dia menggeleng sambil berkata," Boro-boro mau makan, sekarang aja rasanya perut udah turun sampai ke lantai"..Aku terbahak mendengarnya. Lalu kami larut dalam diskusi tentang halal-haram. Untuk menghibur diri sendiri aku mengatakan bahwa biawak tidak haram pada saat aku makan ini karena tujuannya untuk pengobatan. Tapi jika suamiku yang memakannya maka akan menjadi haram. Tanpa terasa sepiring daging biawak goreng kuhabiskan sendirian. Dan ternyata harganya pun tidak terlalu mahal. Setelah membayar kami bergegas pulang. Sembari jalan aku mendesah, "Mudah-mudahan malam ini aku mimpi dikejar-kejar biawak......! Hiiii......."

Wednesday, July 9, 2008

Ipaabong 5th anniversary

Sebenarnya aku ingin meniadakan perayaan ulang tahun Ipa Abong tahun ini. Tapi apa daya, ternyata karyawan-karyawanku memaksa. Dengan wajah memelas dan berbagai alasan yang tidak mungkin aku tolak akhirnya mereka menang juga. Aku mengalah dan menuruti kemauan mereka untuk pergi bersama. Kembali pantai menjadi pilihan karena kebanyakan dari mereka berasal dari daerah pegunungan di wilayah Bogor.

Lagi-lagi ke Anyer dan mereka tidak pernah bosan. Dan kegairahan serta sukacita mereka itulah yang selalu tidak bisa aku tolak. Dengan persiapan sesingkat-singkatnya termasuk booking cottages dan beli hadiah pada H-1, acara itu tetap terselenggara juga akhirnya.

Tempat ini kembali kami pilih karena tahun lalu juga dirayakan disini.

Pantainya cukup landai sehingga aman bagi anak-anak untuk bermain
Pemandangannya juga cukup eksotis
Pasirnya halus dan tersedia tempat untuk bermain volly pantai jika sudah bosan di air
Oh,..my God,..Rolling stones is everywhere...liat anak yang berkaos biru itu?

Dan inilah beberapa rekaman gambar selama menginap..
Saat kelaparan menunggu ikan bakar yang sedang dikerjakan secara gotong royong
Saking kelaparannya sudah tidak ada lagi budaya ngantri. Semua menyerbu meja makan...
Ini bukan finalis L-Men tapi salah seorang operator andalan kami
Didalam air sempat-sempatnya diskusi masalah pekerjaan
Semua ikut nyebur
Balapan dengan surf board
Wajah-wajah kecapaian

Dihari kedua semua masih kegilaan bermain ombak. Tapi semua sudah diwanti-wanti agar tepat pada jam 12 berkumpul untuk makan siang. Hidangan sayur asem, goreng ikan asin, lalapan dan sambel terasi dalam sekejap ludes.
Yang makannya paling sedikit kebagian nyuci piring ya...

Sehabis makan tiba saat yang paling ditunggu-tunggu karena saatnya pengambilan no undian untuk hadiah tahunan. Ada kompor gas, dispenser, blender, toaster,blow dry, setrikaan, kasur lipat, termos, dan kipas angin. Pokoknya semua pasti kebagian hadiah.
Nih dia,..gambar orang-orang yang beruntung itu beserta hadiahnya,...selamat ya....