Thursday, October 29, 2009

seberapa dodol kah aku?

Hidup ini aneh. Suatu kejadian biasanya akan terjadi secara berturut-turut. Kalau sedang apes,..biasanya apes berturut-turut. Kalau sedang beruntung,..biasanya beruntung berturut-turut. Kalau sedang lupa,..biasanya lupa berturut-turut.Begitu juga kalau sedang dodol aka bodoh,..maka biasanya juga akan dodol berturut-turut. Untuk kejadian apes, beruntung, dan lupa juga aku alami. Tapi yang paling segar dalam ingatan adalah kejadian terakhir,..yaitu ke-dodol-an yang berturut-turut.

Coba saja perhatikan kejadian yang aku alami secara berturut-turut diminggu yang lalu;
kedodolan pertama:..aku melewati pos satpam di Makro tanpa mengambil karcis parkir. Ceritanya aku sedang nyetir sembari melamun,..masuk ke areal parkiran di Makro samar-samar aku mendengar suara sempritan yang panjang. Priiiiiiit....priiiiiit,...(dalam hati aku sempat berkata,"siapa sih yang mainan pluit siang-siang bolong begini") Sambil tetap melajukan kendaraan aku sempat melihat ke kaca spion dan dari kejauhan aku lihat seorang petugas satpam yang cukup gendut sedang berlari-lari kearah mobilku. Oh, ternyata dia yang meniupkan peluit. Oh my God,..aku langsung menghentikan kendaraan dan memundurkannya. "Haduuuuuuh pak..maaf, saya lupa dan saya tidak lihat bapak. Maaf ya pak,...maaf.." ujarku berkali-kali sambil menunjukkan wajah penuh penyesalan. "Huuuuh,..ibu gimana sih,..saya sudah panggil-panggil tadi, sampai saya tiup pluit masih nggak kedengeran" katanya sambil menyerahkan karcis parkir. "Iya pak, saya tahu saya salah,..maaf ya pak,..bener-bener tidak sengaja" Akhirnya tidak lama kemudian si pak satpam tersenyum juga melihat wajahku yang innocent ini (cuiiiih..! hahhahaha...)
Kedodolan kedua,..aku merubah warna kemeja kerja suamiku
Ceritanya sejak habis lebaran kemaren tukang cuci yang telah bekerja padaku selama 9 tahun memutuskan untuk pensiun. Karena anak-anak yang selama ini menjadi tanggungannya, alhamdullillah semuanya sudah bekerja. Dan sejak saat itu kegiatan mencuci pakaian kembali menjadi kewajibanku. Terima kasih yang sebesar-besarnya untuk penemu mesin cuci karena telah menciptakan alat yang bisa meringankan pekerjaan terberat di dalam rumah tangga. Tinggal memasukkan pakaian kotor, masukkan detergent dan pewangi, pencet satu tombol,...taaaadaaaaaa,...stengah jam kemudian pakaian sudah keluar dalam keadaan nyaris kering. Tapi kali ini ada sedikit kejutan ketika aku mengeluarkan pakaian-pakaian itu,...taaaaadaaaaaa,..kemeja kerja warna krem milik suami berubah warna menjadi hijau toska,..dan semua pakaian yang berwarna putih menjadi kebiru-biruan,...wwwwhhhaaaaa....
Kedodolan ketiga,..menjatuhkan tangan manekin
Sungguh lelah rasanya menjadi pekerja rangkap-rangkap seperti ini. Diakhir pekan aku menemui beberapa orang temenku untuk kumpul sejenak. Seperti biasa makan menjadi satu-satunya jalan keluar. Sehabis makan salah seorang temanku tertarik dengan iklan big sale. Baru saja masuk kedalam toko retail itu,..mendadak aku menyenggol salah satu manekin. Dan dalam hitungan detik tangan manekin itu tiba-tiba "protol" alias copot. Dengan gugup aku memungut tangan itu dan berusaha untuk memasangnya kembali ketempat semula. Tapi tidak berhasil. Aku memandang kesekeliling mencoba menemukan karyawan atau petugas yang mungkin bisa membantu. Tapi sialnya semua pura-pura tidak melihat (atau memang benar-benar tidak melihat) Akhirnya ketika aku kembali memcoba memasang dan memutar-mutar tangan itu, datang juga bantuan. Sambil mengucapkan maaf aku buru-buru kabur dari tempat itu,..hhhhuuuuuuu,...inje,..inje,..

See,..
tiga hari berturut-turut lho,..
ck,..ck,..ck...

No comments: