Thursday, July 16, 2009

Pagi yang medheni

Sejak subuh aku sudah sibuk mengurusi si bungsu yang masih sakit. Kemaren aku sudah membawanya ke dokter anak. Dan hari ini memasuki hari keempat dia diare tapi masih belum ada perubahan juga. Jika beberapa hari sebelumnya dia masih terlihat segar dan sama sekali tidak kelihatan sakit. Pagi ini agak berbeda. Dia mulai lemas. Dan mulai merasa agak kedinginan. Tubuhnya tidak ada deman sama sekali. Tapi telapak kaki dan tangannya dingin sekali. Ketika aku ukur suhu tubuhnya menunjukkan angka 35,2 derajat celcius. Dingin sekali. Aku mulai khawatir dia shock. Tapi ketika aku mengecek denyut nadinya masih normal. Setelah memberinya sarapan bubur dan meminumkan obat yang diberikan dokter kemarin, aku menyuruhnya untuk kembali tidur. Sambil berdoa agar keadaannya membaik aku terus memijiti telapak kakinya. Alhamdullillah selang satu jam kemudian tubuhnya mulai menghangat kembali. Aku mulai merasa agak tenang sedikit. Tapi aku tetap berencana untuk membawanya kembali ke dokter siang nanti. Bahkan jika memang diperlukan aku akan meminta pada dokter agar diberikan rawat inap saja. Aku pikir cairan infus akan lebih cepat bereaksi ketimbang minum oralit.

Sambil menunggu si adek bangun tiba-tiba suamiku menelfon dan mengabarkan ada ledakan bom lagi di JW Mariot dan Ritz Calton pukul 07.55 pagi tadi. HAAaaAAH!!!
Ada apalagi ini. Mengapa jumat pagi ini semua mendadak menjadi menakutkan begini.

No comments: