Thursday, April 17, 2008

Ketiban bulan,..kejatuhan bintang,..

Ini sebuah kejadian nyata yang terjadi minggu lalu. Semua tokoh adalah nyata dan benar adanya.

Sudah hampir tiga minggu aku tidak mampir ke percetakan. Terakhir kesana pada awal bulan dalam rangka menjalankan kewajiban membayar gaji karyawan. Itu tanggal satu di bulan april. Tanggal dua dan seterusnya benar-benar aku tidak pernah menampakkan batang hidung. Sampai-sampai ada salah seorang karyawanku yang memberanikan diri untuk bertanya pada suamiku apakah aku sedang sakit. Dan dengan konyolnya suamiku mengiyakan. Katanya aku memang sedang sakit, lumayan parah, nama penyakitnya : sakit malas!
Ternyata, meskipun tampang pas-pasan, karena tidak mau dibilang jelek, aku masih tetap dirindukan oleh para karyawanku. Duh,..aku jadi agak terharu.

Dua minggu tidak hadir ternyata membuat aku ketinggalan berita yang paling panas. Dan suamiku yang menggelindingkan bola panas gosip itu kerumah. "Si Yono bener-bener ketiban bulan, kejatuhan bintang dan diserempet matahari...!"katanya dengan menggebu-gebu.
Lho,..lho,..apa-apaan ini? Maksudnya si yono sekarang "mecedel" dan masuk ICU karena melepuh diserempet matahari?...kataku penasaran. Bukan...bukan itu,...kata suamiku

Ceritanya begini,:
Salah seorang karyawanku yang bernama Yayat, punya sepupu yang akan segera menikah, sebut saja namanya Bunga.(dih,..kok kayak berita dikoran aja, pakai nama samaran segala..) Semua perlengkapan untuk acara pernikahan telah dipersiapkan. Mulai dari undangan yang telah disebar, menyewa pelaminan dan tenda, pemesanan hidangan untuk para undangan, hingga menghubungi penghulu yang akan melakukan prosesi akad nikah. Semua telah terencana dengan matang dan sempurna, hingga pada H-3 terjadilah kejadian yang tidak diduga. Sang calon pengantin pria tiba-tiba menghilang. Konon menurut ceritanya dia menggelapkan 13 unit sepeda motor milik perusahaan tempatnya bekerja. Bukan hanya pihak pengantin perempuan yang mencari-carinya tetapi juga pihak kepolisian. Bayangkan betapa paniknya keluarga Bunga.

Yayat, sebagai kakak sepupu mencoba mencarikan jalan keluar dengan meminta bantuan pada salah seorang teman ditempatnya bekerja, yang nota bene adalah karyawanku juga. Tersebutlah Yono yang menjadi tempat curhat Yayat. Mendengar kisah Yayat, Yono pun jatuh iba. Dengan berlagak seperti pahlawan kesiangan, Yono bersedia untuk menggantikan si pengantin laki-laki bodong itu, untuk duduk dipelaminan. Tapi dengan syarat hanya duduk dipelaminan saja. Tidak untuk akad nikah. Akhirnya H-2 Yono pun dipertemukan dengan orang tua Bunga dan Bunga. Dalam pertemuan itu mereka berharap semoga ada ada perjodohan yang sesungguhnya pada akhirnya. Maksudnya,...mungkin cinta akan datang belakangan dan mereka akan menjadi pasangan suami istri yang sesungguhnya.

Wah,...wah,...wah...ini kok kayak cerita di pilem-pilem ya?..Pada saat suamiku menceritakan kejadian ini aku benar-benar tidak sabar dengan kelanjutan kisah ini. Tapi itu berarti aku harus menunggu keesokan harinya. Karena jam demi jam yang berlalu merupakan detik-detik bersejarah dalam kehidupan Yono. Dalam tempo 36 jam tanpa melalui proses pacaran tiba-tiba sudah tersedia pelaminan dan calon pengantin berusia 17 tahun untuknya. Cantik pulak. Kalau boleh jujur Yono dan Bunga seperti Beauty and The Beast secara tampang Yono yang sulit untuk di kategorikan sebagai lelaki tampan. Ehem,..

Keesokan harinya ketika H-1 yang berarti 24 jam sebelum acara, Yono datang kerumah kami. Dia meminta nasehat dan wejangan dari kami berdua yang telah dianggapnya sebagai orang tuanya. Pembicaraan yang pada awalnya kami tanggapi dengan santai berubah menjadi sangat serius karena kami tidak tega melihat tampang Yono yang tegang sekaligus bingung. Dan mulailah aku dan suamiku menerangkan tentang konsep perkawinan, bahwa pernikahan itu bukan hal yang sederhana seperti yang dikiranya, bahwa begitu banyak kemungkinan bisa terjadi. Dan yang paling kami tekankan padanya adalah : apa pun keputusan yang telah dipilih, pilihan itu tidak akan pernah disesali seumur hidupnya. Jadilah lelaki sejati, pesan suamiku.

Yono pun manggut-manggut. Entah maksudnya benar-benar mengerti, agak mengerti, atau kurang mengerti, hanya dialah yang tahu. Tidak lama kemudian dia pun berpamitan. Aku dan suamiku hanya saling berpandangan,...lalu berpegangan tangan...heh,maksudnya apa, coba?!
..Hehehe...maksudnya ya, kami mendoakan semoga Yono berhasil. Gitu lho..!

Beberapa jam kemudian kami mendapat berita bahwa Yono mengundurkan diri untuk menjadi mempelai pria karena pihak keluarga Bunga terus berusaha mendesak Yono untuk melakukan akad nikah. Karena tidak adanya kesepakatan maka akhirnya dibatalkan. Kepanikan yang melanda keluarga Bunga semakin menjadi-jadi karena tenggat waktu yang semakin sempit. Bisik-bisik sudah mulai disana-sini. Bahkan para pemasang tenda ikut ambil bagian dalam rumpian ini. Hingga akhirnya salah seorang dari karyawan penyewaan tenda itu mendengar dan menawarkan dirinya sebagai calon pengantin pria. Setelah pertemuan singkat antara calon penganti laki-laki dengan calon pengantin perempuan, termasuk mendatangkan orang tua si calon pengantin laki-laki dadakan, maka acara perkawinan akan dilangsungkan dalam waktu 12 jam kedepan. Masalah terpecahkan. Everybody happy. Begitu sederhananya...ck...ck...ck...

Tinggal aku yang terlongo-longo. Kok ya kawin atau nikah ternyata semudah itu. Apa tidak lebih baik jika mengirimkan kepada para undangan sebuah surat pemberitahuan pembatalan pernikahan daripada melakukan aksi asal comot begitu. Ini yang kawin orang apa kucing, sih? Aku benar-benar tidak habis pikir.

Lha, terus si Yono gimana nasibnya? Menurutku definisi yang tepat untuknya saat ini adalah : (...Setelah melalui proses ketiban bulan, kejatuhan bintang, dan diserempet matahari....) "Yono lebih baik mengungsi ke Mars..."

3 comments:

Miss de Saire said...

waaaaah mba inge ini ceritanya seru banget! masi ada yah mba ternyata kejadian seperti ini.
Dan aku juga bingung tuh, si keluarga cewe ko lebih mementingkan harga diri keluarga dari pada masa depan anak gadisnya yah? kasian kan kalo beli kucing dalam karung..
Dan si yono, jadi ter-brainwash gitu sepertinya... hihihi.. Tap bagus sih mengundurkan diri.. daripada cuma krn kasian doang

Ingerosalina said...

Iya,...tapi mukanya Yono itu loh,..kayak orang dapet harta karun tapi kemudian disita negara,...hahaha... Tapi lebih kasian lagi kalau dia menjalani kemudian semua ternyata jauh dari yang diangankan, ya nggak? Untuk pihak cewek kalo menurutku ini memang udah sterotip kali ya. Kalo nggak cocok toh tinggal minta cerai. Susah juga sih mendefinisikannya. Ayo,..Aya yang suka antropologi coba diselidiki. Karena kasus begini sering terjadi dan dianggap lumrah.(huh,..kelakuan,..seenaknya ngasih pe-er...!)

Miss de Saire said...

mba.. kalo di bayar untuk neliti sih aku mau.. Tapi kalo nggak, mending juga ngurusin ikan2 di laut..wakakakaka =)