Saturday, September 6, 2008

Can't hardly wait

Ini semua gara-gara trinity si penulis the naked traveller itu. Setelah menyelesaikan halaman terakhir buku itu, aku memandangi suami. Dia pun balik memandangiku. Dan bahasa mata itu sudah cukup mewakili segalanya, (eits,..jangan punya pikiran jorok dulu,..) Langsung mengambil kertas dan mulai menyusun itenirary. Rencana untuk tidak jalan-jalan tahun ini ternyata gagal. Dengan kesadaran penuh akhirnya aku dan suami memutuskan untuk tetap jalan-jalan. Dan atas nama efisiensi, maka jalan-jalan kali ini tidak mengajak anak-anak. Mereka akan dititipkan ditempat eyangnya di Pekanbaru. Ini sungguh tidak adil, kata anak-anak. Hiks..

Seminggu sehabis lebaran aku akan pulang kampung karena salah seorang sepupuku akan menikah. Dan aku mengambil cuti, tepatnya bolos dan juga memboloskan anak-anak selama sepuluh hari. Jika acara pernikahan hanya menghabiskan dua hari dari jumlah cuti yang aku miliki maka aku masih punya delapan hari lagi. Ide awalnya sih, kepingin jadi backpacker, makanya kami memilih untuk Bangkok overland. Tapi setelah dipikir-pikir kok rasanya tidak yakin ya bisa jadi backpacker. Hihihi...

Rencana awalnya adalah: perjalanan dari Pekanbaru ke Mallaca dengan speedboat, Mallaca ke Kuala Lumpur dengan menggunakan bis, dan dari Kuala Lumpur ke Bankok dengan kereta api. Tapi akhir-akhir ini di kabarkan situasi di Bankok kurang kondusif. Kamipun jadi agak ragu.
Pilihan selain Bangkok adalah Saigon. Rencana berikutnya adalah perjalanan dari Pekanbaru ke Malacca, lalu dari Mallaca naik bis ke Kuala Lumpur, dari Kuala Lumpur ke Ho Chi Minh City dengan menggunakan pesawat. Tapi setelah melihat jadwal Speedboat dari Pekanbaru yang tidak tersedia setiap hari, melainkan hanya pada hari senin, rabu, dan jum'at, sementara pesawat ke Ho Chi Minh hari senin jam 18.30 rasanya tidak mungkin untuk tetap menggunakan moda transportasi ini. Akhirnya diputuskan untuk naik pesawat dari Pekanbaru ke Kualalumpur. Wuuuuuuu,...penonton kecewa. Backpacker apaan kalau naik turun pesawat gitu...Hahahaha...
Ya, sudahlah...kita sepertinya tidak pantas menyandang predikat sebagai backpacker.
Lalu,...

Mengapa Vietnam?
Ya, seperti yang diceritaka diatas tadi, awalnya kami memilih untuk ke Bangkok Overland. Tapi setelah baca dikoran kok situasi politik disana sedang kurang bagus, kami membatalkannya. Dan lagi jika ke Bangkok lebih enak jika wisata keluarga (lengkap dengan anak-anak maksudnya.)Pasti akan lebih praktis jika berangkat dari Jakarta, dengan kursi murah dari Airasia.Hehehe,..
Mengapa Vietnam?
Oh,..iya,belum dijawab ya? Pilihan jatuh ke Vietnam karena daerah south east asia ini paling historical. Ingat perang Vietnam? Ingat film Rambo? Bayangkan betapa kerennya kalau ada yang tanya ke anakku; "Where's your dad?"....dan dijawab, "He's in Nam"...persis kayak dialog-dialog difilm hollywood gitu. Huahahaha...
Tapi mengapa Vietnam?
Masih penasaran juga? Karena bagiku Vietnam begitu eksotis. Sejarahnya begitu dramatis. Cerita tentang Vietkong, sungai Mekong, Pol Pot begitu lekat diingatanku, dan aku ingin melihat dan merasakan Vietnam secara langsung. Seandainya waktunya lebih panjang aku juga kepingin ke Kamboja dan Laos.Jadi singkatnya ini sebagian dari obsesi masa kecilku...(ih, dasar psikopat!...obsesi kok perang vietnam...!)

So,...tiket sudah ditangan,...sebentar lagi,...
Vietnam,...aku datang....

2 comments:

... said...

Kami juga jalan neh - tapi hanya sekitar Jatim - Jateng. Tepatnya : Pacitan, Jogyakarta, Solo ...

Next kami mau ke Derawan ... ikut ??? udah bisa diving blum ??

Ingerosalina said...

Derawan di mana sih mbak? Adiknya Darwin, gak? hahaha..kiding!
Diving ya belum bisa to mba'e. Jangankan diving, berenang aja ora iso (malu-maluin banget yak?)
Kalo rute ke Jawa ada rencana sekitar bulan november. Pengen jelajah jateng - jatim juga. Ntar dari solo baru ke pacitan, trenggalek..dll.