Prosesi pernikahan adik sepupuku berjalan dengan sangat indah dan sangat lancar. Upacara adat Melayu Riau yang dilaksanakan selama 2 hari memberikan pemandangan dan pengalaman baru untukku. Semuanya telah didokumentasikan dalam rekaman video. Setelah semuanya berakhir (sebenarnya belum benar-benar berakhir karena pada hari ke 3 ternyata masih ada acara, tapi aku telah mengantongi tiket penerbangan pada tanggal yang sama sehingga aku tidak dapat turut hadir kembali) aku dan suami sudah harus berangkat.
Hari minggu tanggal 12 oktober saatnya kami berangkat dari Pekan Baru menuju KualaLumpur untuk mengejar penerbangana hari berikutnya dari Kuala Lumpur menuju Ho Chi Minh City.
Penerbangan PKU-KL sangat pendek, hanya sekitar 30 menit. Aku lupa dengan perbedaan waktu antara Pekan baru dengan Kuala Lumpur. Jadi berangkat pukul 9.00 waktu PKU dan mendarat pukul 10.30 waktu KL (yang berarti pukul 9.30 untuk jam tanganku yang belum disetel ulang) Dengan bodohnya aku mengira perjalanan selama 1 jam 30 menit. Alhasil ketika aku sedang di Lavatory (toilet) terdengar pengumuman untuk bersiap-siap mendarat, aku kaget. Buru-buru aku meng-cut pipis. Secara aku kalau pipis lama. Bukan karena kencing batu tapi biasanya kalau pipis aku sambi memotong kuku, terus kukunya dikikir biar rapih, trus disambung dengan memakai kuteks. Belum lagi kalau menunggu hingga kuteks-nya kering, tambah lama kan?...Huahahaha...Bohong banget...
Sesampainya di KLCC kami telah memesan Sky Bus secara Online jadi tidak ada masalah untuk urusan transportasi dari bandara ke pusat kota. Sky Bus ini hanya sampai ke Sentral (Stasiun Utama di KL) jadi kami harus melanjutkan perjalanan dengan berbagai pilihan, bisa bis lagi, kereta api, monorail atau taksi. Dan kami memilih taksi yang ternyata hanya mengenakan biasa sebesar 5 ringgit saja. Cukup murah kan?
Pemandangan dari dalam sky bus, sementara menunggu penumpang penuh
Citin Hotel tempat kami menginap terletak berseberangan, tepat didepan Terminal Bis terbesar di Kl yaitu"Pudu Raya". Hotelnya kecil tapi letaknya cukup strategis. Kamarnya juga bersih. Harganya juga cukup terjangkau, hanya 150 ringgit.Disekeliling kawasan itu juga tersedia berbagai macam hostel dan penginapan murah untuk backpacker dengan harga yang jauh lebih murah. Bahkan ada yang seharga 28 ringgit saja. Biarpun ini perjalanan low budget tapi aku menolak untuk menginap di kamar yang kelewat murah. Serem la yaw...
Pemandangan dari kamar hotel, terlihat kemacetan bis-bis yang akan memasuki Pudu Raya
Kamarnya lumayan,... cukup "clean and tidy" kok
Sehabis makan siang kami mempunyai banyak waktu. Dari pada bengong dikamar kami memilih untuk berkeliling-keliling dengan berjalan kaki. Berbekal sebuah city map, setelah disusuri, ternyata lokasi kami tidak jauh dari kawasan Bukit Bintang. Mungkin kira-kira 1500 sampai 2000 langkah gitu deh.( silahkan konversi-kan sendiri kedalam km atau m,..Hehehe..)
Tuh,kan..dah nyampe ke Jalan Bulan, di kawasan Bukit Bintang
Capek berjalan kaki, memang semangkuk es krim imbalan yang sangat lumayan sebagai penawar dahaga. Di Berjaya Time Square kami ngaso di Baskin Robbin. Tiba saat menikmati Pistasio Almond, di sendok kedua aku tiba-tiba tercekat. Aku ingat benayu, si bungsuku. Dia suka sekali es krim. Apalagi kalau Baskin Robbin. Aku bilang ke suami,...jadi inget adek,...dia kan suka banget...Dan entah mengapa aku tidak bisa melanjutkan acara makan es krim itu. Tenggorokanku terasa tercekik, dan air mataku juga menggenang. Oh,....suddenly...I miss my baby...And I got cried."Halah,..gimana nih,..belum juga satu hari", kata suamiku. Lalu aku langsung menelfon ibuku untuk menanyakan keadaan anak-anakku dan menanyakan apa yang sedang mereka lakukan sekarang. Aku merasa bersalah karena berangkat diam-diam pada saat anak-anakku masih tidur, soalnya ini bagian dari antisipasi suasana haru biru di Bandara nantinya.Dan hari itu juga aku memesankan pada ibuku untuk membawa mereka ke Baskin Robbin di Mal Ciputra. "Pokoknya mereka mau pesan apa saja boleh, ma.." aku mewanti-wanti ibuku.
Hiks..hiks...
Mendadak mood-ku hari itu langsung jatuh. Hanya gara-gara kangen sama anak. Aku pun mengajak suamiku untuk segera kembali ke hotel.
Huuuuu, inge,inge,...dasar traveller picisan.....
2 comments:
Hihihihi...makanya kalo jalan2 kami ga pernah ninggalin anak..bisa nangis darah..:-)
Ne,..it's for the first time after our 12 years marriage. Sebelumnya tidak pernah sekalipun kami berpisah dengan anak-anak. Pilihannya kalau tidak bisa bawa anak ya mendingan tidak jadi berangkat sekalian. Nah kemaren itu dijajal nyali-nya. Ternyata yang cengeng itu aku sama si kakak. Hahaha,...
Post a Comment