Karena belum makan malam kami memutuskan untuk keluar dan menyusuri jalanan sambil mencari restoran yang kira-kira cocok. Kepinginnya sih yang orisinil masakan sana atau yang masih tradisional gitu. Bukan restoran fast food atau western gitu. Tapi mencari restoran yang cocok bukanlah hal yang mudah. Pertama, hampir semua menu mereka menggunakan babi, jadi sangat susah untuk menemukan halal food. Kedua kami tidak mengerti sedikitpun tulisan yang tertera didaftar menu, sehingga makin menyulitkan kami untuk memilih menu yang bukan babi. Setelah keliling-keliling kami akhirnya mampir kesebuah restoran yang ramai pengunjungnya. Berkali-kali menunjuk ke baris-baris kalimat sambil bertanya, “No Pork?” Dan berkali-kali pula mereka menggelengkan kepala dengan wajah kebingungan. Kami bahkan memperagakan cara makan semangkok nasi dengan sumpit untuk memesan nasi. Tapi lagi-lagi mereka tidak mengerti. Beruntung disaat yang genting itu salah seorang dari mereka punya ide yang brilian.Dia mengambil tangan kami berdua dan menyeret kami ke dapurnya dan meminta kami untuk menunjukkan makanan yang kami inginkan. Dan makanan jenis ikan, udang dan cumi-lah yang menjadi pilihan.
Sehabis makan kami berjalan kaki menuju hotel. Kami memutuskan untuk tidak kemana-mana dulu dan memilih untuk beristirahat sesegera mungkin karena besok sudah menunggu jadwal tour,..
C U, tommorow....
No comments:
Post a Comment