Friday, October 19, 2012

Payung dan kue pancong



 Hujan deras diluar. Aku sedang didapur menyiapkan santapan siang. Memandang keluar jendela  terlihat seorang pedagang makanan dengan gerobak dorongnya. Aku membaca stiker  tulisan alakadar di kaca gerobak dorongnya  “Kue Pancong”. Dia berhenti untuk berteduh dibawah salah satu dahan pohon mangga kami. Kepalanya hanya ditutupi sehelai saputangan kecil yang nyaris tidak ada artinya seiring dengan semakin derasnya hujan.Aku merasa sesak, pedagang kue pancong ,dibawah hujan deras, dan  tanpa payung.

Ditengah cuaca cerah saja, dijaman sekarang ini, entah siapa dan berapa  yang masih sudi membeli ataupun makan kue pancong. Ditengah gempuran Bread talk, J-co Doughnout,Roti Boy, masih adakah generasi yang kenal dengan kue pancong. Haduhh, ..

Segera aku memanggil suamiku dan memintanya untuk memberikan salah satu payung  kami kepadanya. Suamiku bahkan berinisiatif untuk memborong kue pancongnya. Aku tersenyum, dan aku hadiahkan sebuah ciuman di pipinya… Apa?! Hahahaha,…BUKAN!!!.. bukan ciuman ke pipi si tukang kue pancong, tapi ke pipi suamiku.  Jiiieeeee,… hebat bener si tukang kue pacong kalo sampe dibeli kuenya, dikasi payung  Cuma-Cuma, trus dapet sun sayang di pipinya,.. :P

No comments: