Tuh kan bener,..memang ingerosalina itu kegilaan jalan-jalan,...selang satu hari dari perjalanan ke Jateng,..sudah pesan tiket ke Denpasar. Kok ya nggak capek-capek keluyuran…
Suami ada sedikit urusan pekerjaan ke Pulau Bali. Mumpung ortu lagi datang,..aku pun langsung memesan tiket penerbangan, persis dengan jam dan tanggal keberangkatan suamiku. Rencananya sih,..selama suami bekerja aku akan keliling-keliling sendiri ngubek-ngubek Kuta dan Legian. Kedengarannya indah ya,…tapi liat saja kenyataan.
Begitu kami mendarat di Bandara I Gusti Ngurah Rai,…inilah cuaca yang menyambut kedatangan kami…mendung!
Dan kurang dari dari satu jam hujan deras mengguyur seluruh kota. “Sigh…”
Bali tanpa cahaya matahari,..hujan pulak,..apa jadinya?..
Setelah beberapa jam hujan agak mereda,..dengan langit yang masih dinaungi mendung,..aku berjalan sendirian menyusuri pantai Kuta,..karena sendirian dan tidak ada teman akhirnya aku memilih untuk duduk dan membaca. Satu-satunya buku yang ada didalam tas cuma buku Gus Mus:"Mencari bening mata air"...ya sudah,..akhirnya beberapa jam aku habiskan untuk membaca. Memang ini kali pertama aku ke Kuta, karena pada kunjunganku ke Bali sebelumnya (around 5 years ago,..hahaha..)aku memilih kawasan Ubud. Sepanjang penglihatanku pantai Kuta sangat biasa,..tidak terlalu special. Malah menurutku tidak terlalu jauh berbeda dengan Anyer atau Carita. Bahkan dengan banyaknya pedagang dan orang yang hilir mudik aku lebih memilih private beach di Sambolo Beach Resort Carita. Tapi,..ya selera orang kan berbeda-beda. Dan lagi,...Bali gitcu loh,..atau,..Kuta getu loh!..Tapi kalau pengen yang agak bagusan,kayaknya di Nusa Dua ya?..
Satu-satunya objek yang cukup menarik perhatianku adalah upacara kecil yang dilakukan oleh beberapa orang ini. Sepertinya mereka mengambil air laut untuk suatu keperluan upacara, (mungkin...?!)
Malam harinya aku memilih untuk ikut suami kerja karena entah mengapa aku agak merasa takut. Ternyata Kuta Seaview tempatku menginap sedang direnovasi,..sialan,..tadi mereka tidak mengatakan apapun pada saat kami check-in. Kamarku terletak dilantai 2 dengan posisi paling ujung, di beberapa bagian cottage sedang dilakukan renovasi sehingga banyak tukang-tukang bangunan.Pokoknya rasanya tidak nyaman aja. Dan dengan kondisi pasrah tidak berdaya,..aku mesti menunggui suami bekerja hingga pukul setengah empat pagi,..huhuhuhu,...capeknya dan ngantuknya. Ketika pulang kami melewati kawasan Legian,.melewati kawasan pub,diskotik,bar,dll dengan dentuman suara dan hingar bingar serta orang yang dance hingga ke jalan-jalan, rasanya sudah seperti di Pataya saja. Sayang aku bukan Dugem-ers. Jadi tidak tertarik sama sekali. Hal yang paling kuinginkan saat itu hanyalah ranjang dengan bantal dan guling yang empuk...hm....nikmatnya...
Pagi harinya aku bangun pukul 9 sembilan sementara suami sudah berangkat sejak pukul setengah tujuh pagi. Sarapan sendirian dan berencana untuk pergi ke Ground Zero, sekedar lihat-lihat. Pengennya mendokumentasikan beberapa gambar di tempat bekas ledakan bom Bali dulu. Tapi ternyata rencana tinggal rencana. Sehabis sarapan ternyata hujan kembali turun dengan derasnya. Yah,....batal deh. Akhirnya aku kembali ke kamar dan menghabiskan waktu dengan menonton televisi. Ampun,...cuma mau nonton HBO aja kok mesti jauh-jauh ke Bali ya?..:(
Jam satu siang, check out dan langsung menuju bandara karena penerbangan kami dijadwalkan pada jam 2. Well,...
Nyesel?!....
Ya nggak lah,...anggap saja ini bentuk supporting seorang istri kepada suaminya.
Betul,kan....suamiku sayang...!! Muah..Muah...(najis tralala nggak sih?..hahaha..)
No comments:
Post a Comment