Pada 24 Januari 2010, komunitas arisan dan pengajian muslimah gading serpong mendapat kesempatan untuk berkunjung ke tempat tanaman herbal mustika ratu yang berada dikawasan ciawi, Bogor. Tentu saja ini kesempatan emas karena dengan hanya membayar rp 150 ribu rupiah kami di berikan transportasi berupa bis untuk ketempat tujuan, makan siang dan seperangk mat kuas dan beberapa bonus kosmetik plus sertifikat. Cukup murah bukan?..
Perjalanan yang direncanakan pada pukul 7 pagi meleset sekitar satu jam. Perjalanan selama 3 jam kala itu cukup menyenangkan karena beberapa ibu-ibu berinisiatif untuk menyemarakkan suasana dengan lelucon, teka-teki dan games.
wajah-wajah ceria karena bisa break sesaat dari rutinitas rumah tangga,.hehehe..
Sesampai ditempat tujuan,... foto bareng dulu dong,... smile...everyone..!!!
Segmen pertama diisi dengan perjalanan mengelilingi perkebunan herbal yang ada di areal Astono Giri Asri. Kita mendapat penjelasan tentang jenis-jenis tanaman berserta kegunaanya. Wah ternyata negeri kita benar-benar kaya dengan sumber alam. Beberapa dari tanaman ini mempunyai khasiat yang luar biasa. Beberapa tanaman bisa mengobati penyakit yang enteng seperti panas dalam, sakit kepala, diare,dll. Tapi kemudian ada yang berkhasiat mengobati asam urat, kolesterol, darah tinggi hingga kencing batu. Dan bahkan ada yang bisa mengobati hepatitis hingga kanker. Subhanallah,..sungguh mengagumkan.
banci kamera ada dimana-mana,..hahaha..
tanaman ini berguna untuk mencegah dan mengobati kanker rahim,.sayang aku lupa nama jenis tanaman ini,..dijadikan pe-er dulu yah,..hehehe..
Greeting dari mbak-mbak panitia pelaksana beauty class Mustika Ratu,..
Sang mahaguru (lagi-lagi aku lupa nama beliau)yang akan memberikan pengajaran dan pelatihan pada kita-kita yang buta dandan,.hiks..
Yak,..dimulai,..digosok,..digosok,..di bersihan dan dibersihkan,..
Tidak usah kaget kalau wajahnya berubah menjadi seram,..namanya juga proses,.. bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian, berjelek-jelek dahulu bercantik-cantik kemudian,..hehehe..
How do we look? Me and mama, after. Sumpah,...aku memang nggak bisa dandan,..hasil kok segitu-gitu aja ya? Nggak bikin pangling sama sekali,..halagh,..
Time is up,..and time to go home,..but we can take a picture first,. :)
Tapi sebenarnya kita nggak langsung pulang kok. Namanya juga ibu-ibu,..mesti ada waktunya untuk shopping time. Jadi sore itu kita langsung meluncur ke daerah Tajur. Kalau tidak salah nama tempatnya PIK or something gitu deh,..(duh maaf banyak yang lupa soalnya bikin tulisan ini dah terlambat banget, maaf yaa,..) Setelah puas berbelanja,.. masanya untuk cari oleh-oleh di Roti Unyil dan Pastel Mak Cik. Pukul 9 malam kami tiba dengan selamat di Gading Serpong. Alhamdulillah,..
Moga-moga ada trip seperti ini lagi ya ibu-ibu,.. Amiiiinnn...
Thursday, January 28, 2010
budeg dikit, heh..
Beberapa waktu yang lalu aku menerima sebuah panggilan tak dikenal di ponselku. Sebenar aku jarang menjawab telfon dari unknown number tapi kali ini mood-ku sedang bagus, dan aku pun mengangkat telfon itu.
seberang: (dengan suara terputus-putus karena signal yang jelek) "halo,..halo,..ini inge?..
akyu: "halo,..halo,..dari siapa ya?"
seberang: "halo,..lo ma...masih inget,..nget,.. gw gak, ini med, temen sd lo,..lo dulu..lu,lu.."(suara terdengar hilang-hilang timbul..)
akyu: "medriati?...imed?.."
seberang: Yap,..diman..na..na..lo sekarang..rang..
akyu: "gw di tangerang med,..lo sendiri dimana?..add gw di fb lo dong..
seberang: "lo ntar.. rr.. add gw ya...ya... medriati kipke...ke..
seberang: "gw di om...bog..., anak gw udah...dah ...tiga,.ga...sekar..rang.."
akyu: "Ooohhhhh, di lombok,..asyik dong,..lo sedang liburan di lombok atau tinggal di lombok?"...
seberang: "anak lo dah bera..pa...
(lalu mendadak,...tuit..tuit..tuitt...telepon pun terputus)
akyu: halo,..halo,..hola..hola,..(dasar gwnya aja yang goblog dah jelas terputus masih coba-coba,. ;P )
Kemudian aku segera membuka akaun fb-ku dan melihat friend request darinya. Ketika aku membuka profile-nya terlihat info lengkapnya,.. Medriati Kipke..location: Hamburg, Germany. Jadi,...maksudnya Hamburg? Bukannya Lombok? Oh..Oh..Oh inge,..why do you still dodol,..there's no LOMBOK,..It's HAMBURG!,..LISTEN CAREFULLY: HAMBURG! OKAY?!
Huuuaahahhahaa.....masih belom berubah juga, injeee..injeeee,...
seberang: (dengan suara terputus-putus karena signal yang jelek) "halo,..halo,..ini inge?..
akyu: "halo,..halo,..dari siapa ya?"
seberang: "halo,..lo ma...masih inget,..nget,.. gw gak, ini med, temen sd lo,..lo dulu..lu,lu.."(suara terdengar hilang-hilang timbul..)
akyu: "medriati?...imed?.."
seberang: Yap,..diman..na..na..lo sekarang..rang..
akyu: "gw di tangerang med,..lo sendiri dimana?..add gw di fb lo dong..
seberang: "lo ntar.. rr.. add gw ya...ya... medriati kipke...ke..
seberang: "gw di om...bog..., anak gw udah...dah ...tiga,.ga...sekar..rang.."
akyu: "Ooohhhhh, di lombok,..asyik dong,..lo sedang liburan di lombok atau tinggal di lombok?"...
seberang: "anak lo dah bera..pa...
(lalu mendadak,...tuit..tuit..tuitt...telepon pun terputus)
akyu: halo,..halo,..hola..hola,..(dasar gwnya aja yang goblog dah jelas terputus masih coba-coba,. ;P )
Kemudian aku segera membuka akaun fb-ku dan melihat friend request darinya. Ketika aku membuka profile-nya terlihat info lengkapnya,.. Medriati Kipke..location: Hamburg, Germany. Jadi,...maksudnya Hamburg? Bukannya Lombok? Oh..Oh..Oh inge,..why do you still dodol,..there's no LOMBOK,..It's HAMBURG!,..LISTEN CAREFULLY: HAMBURG! OKAY?!
Huuuaahahhahaa.....masih belom berubah juga, injeee..injeeee,...
Thursday, January 14, 2010
anak sekecil itu
Beberapa minggu yang lalu aku mengantar adikku ke toko buku buku khusus didaerah pramuka. Perjalanan ke Jakarta menjadi agak langka bagiku karena daerah Tangerang sendiri sudah maju dengan pesat sehingga apa pun yang kita butuhkan semuanya sudah tersedia. Jadi aku hanya akan ke Jakarta jika ada keperluan yang benar-benar mendesak. Seperti perjalanan kali menuju toko buku Sagung Seto. Hari itu cuaca agak jelek karena berubah-ubah dengan ekstrim. Ketika aku berangkat dari Tangerang hujan turun dengan sangat derasnya, tapi mendadak menjadi panas terik ketika kami sampai ke daerah Tomang. Hingga akhirnya aku terjebak ditengah kemacetan di perempatan lampu merah Harmoni. Antrian begitu panjang. Butuh lebih kurang 4 sampai 5 kali pergantian lampu kiranya untuk sampai pada barisan terdepan. Dan seperti kebiasaanku sebelumnya aku menikmati pemandangan apapun yang ada disekelilingku.
Seperti layaknya pemandangan di sekitaran lampu merah tidak jauh-jauh dari pengamen, pengemis,dan pedagang asongan. Sambil mulutku menggerutu menyesali keadaan perekonomian indonesia yang semakin memburuk, mulai dari kalimat seperti "omong kosong angka kemiskinan menurun, mereka nggak liat apa semakin hari semakin banyak orang miskin dinegeri ini" dan kemudian kalimat klise seperti,"lebih baik jangan pernah memberi uang kepada mereka, karena itu malah membuat mereka semakin malas" disusul dengan rentetan kata-kata "kemana sih orang tuanya kok anak-anak bukannya sekolah malah berkeliaran di jalan-jalan" Dan seperti biasalah, aku ber "hah-huh" mengomel tanpa juntrungan. Mulutku tiba tiba terkunci ketika dari kejauhan aku melihat seorang anak perempuan kecil berumur kira-kira 8 tahun, seumuran dengan anak bungsuku, tapi dia berperawakan lebih kecil, sedang menggendong seorang bayi perempuan berumur kira-kira 8 bulan. Pandanganku tak lepas melihat kegiatan yang sedang dilakukannya. Mulai dari memperbaiki ikatan gendongan,.. menyeka keringat si bayi,..merapikan dompet lusuh yang kemudian dikalungkannya ke pergelangan tangan sang bayi. Semua dilakukannya dengan cermat dan hati-hati. Dan perlahan, dari kejauhan aku bisa melihat dia mulai mendatangi mobil satu persatu. Hatiku terasa perih, sangat perih. Tidak ada lagi arogansi dan kekerasan hati seperti kalimat-kalimat yang aku ucapkan sebelumnya. Ketika mereka berjalan semakin mendekat kearahku aku bisa melihat dengan lebih jelas lagi. Aku melihat nanar ke wajah mereka, wajah tanpa dosa. Melihat sang bayi yang bersandar ke dadanya, hatiku terasa semakin di cabik-cabik. Dan ketika mereka berada tepat disamping jendelaku, aku tidak mampu lagi menahan airmataku yang meluncur dengan derasnya.
Wajah polos itu,...Ya Tuhanku,..Aku tidak mampu lagi untuk berkata-kata. Adikku menyorongkan sehelai tissue kepadaku dan mengulurkan beberapa lembar uang ribuan kearah bocah-bocah itu. Kerongkonganku terasa sangat sakit, terasa seperti dicekik. Aku sedih, aku marah, aku kecewa. Aku sedih melihat melihat wajah anak-anak itu. Aku marah pada orang tua yang telah melahirkan mereka tapi kemudian membuat mereka menjadi seperti itu, dan aku kecewa kepada negara yang tidak bisa memberikan perlidungan bagi rakyatnya. Kemiskinan ini benar-benar menghancurkan hingga ke cikal bakal penerus bangsa ini. Oh negeriku Indonesia,...
Seperti layaknya pemandangan di sekitaran lampu merah tidak jauh-jauh dari pengamen, pengemis,dan pedagang asongan. Sambil mulutku menggerutu menyesali keadaan perekonomian indonesia yang semakin memburuk, mulai dari kalimat seperti "omong kosong angka kemiskinan menurun, mereka nggak liat apa semakin hari semakin banyak orang miskin dinegeri ini" dan kemudian kalimat klise seperti,"lebih baik jangan pernah memberi uang kepada mereka, karena itu malah membuat mereka semakin malas" disusul dengan rentetan kata-kata "kemana sih orang tuanya kok anak-anak bukannya sekolah malah berkeliaran di jalan-jalan" Dan seperti biasalah, aku ber "hah-huh" mengomel tanpa juntrungan. Mulutku tiba tiba terkunci ketika dari kejauhan aku melihat seorang anak perempuan kecil berumur kira-kira 8 tahun, seumuran dengan anak bungsuku, tapi dia berperawakan lebih kecil, sedang menggendong seorang bayi perempuan berumur kira-kira 8 bulan. Pandanganku tak lepas melihat kegiatan yang sedang dilakukannya. Mulai dari memperbaiki ikatan gendongan,.. menyeka keringat si bayi,..merapikan dompet lusuh yang kemudian dikalungkannya ke pergelangan tangan sang bayi. Semua dilakukannya dengan cermat dan hati-hati. Dan perlahan, dari kejauhan aku bisa melihat dia mulai mendatangi mobil satu persatu. Hatiku terasa perih, sangat perih. Tidak ada lagi arogansi dan kekerasan hati seperti kalimat-kalimat yang aku ucapkan sebelumnya. Ketika mereka berjalan semakin mendekat kearahku aku bisa melihat dengan lebih jelas lagi. Aku melihat nanar ke wajah mereka, wajah tanpa dosa. Melihat sang bayi yang bersandar ke dadanya, hatiku terasa semakin di cabik-cabik. Dan ketika mereka berada tepat disamping jendelaku, aku tidak mampu lagi menahan airmataku yang meluncur dengan derasnya.
Wajah polos itu,...Ya Tuhanku,..Aku tidak mampu lagi untuk berkata-kata. Adikku menyorongkan sehelai tissue kepadaku dan mengulurkan beberapa lembar uang ribuan kearah bocah-bocah itu. Kerongkonganku terasa sangat sakit, terasa seperti dicekik. Aku sedih, aku marah, aku kecewa. Aku sedih melihat melihat wajah anak-anak itu. Aku marah pada orang tua yang telah melahirkan mereka tapi kemudian membuat mereka menjadi seperti itu, dan aku kecewa kepada negara yang tidak bisa memberikan perlidungan bagi rakyatnya. Kemiskinan ini benar-benar menghancurkan hingga ke cikal bakal penerus bangsa ini. Oh negeriku Indonesia,...
Friday, January 1, 2010
happy new year all
Sempat terkaget-kaget juga dengan antusias penduduk indonesia pada setiap perayaan malam tahun baru yang semakin meningkat dari tahun ke tahun. Tidak hanya antusias tapi juga semakin konsumtif. Seperti biasa aku yang senang dengan kontradiksi, memilih untuk berdiam dirumah. Sementara suamiku memilih untuk pergi jalan-jalan dengan sahabatnya. Memutuskan untuk tidur mulai pukul 10 untuk terjaga lagi sesaat sebelum jam pergantian tahun berdentang, menikmati pesta kembang api dari balkon persembahan dari mal dekat rumah, dan berteriak kegirangan bersama anak-anak tercinta dan suami tersayang,..happy new year all,..
mohon untuk tidak protes ya,..foto kembang api yang blur ini karena males nyiapin tripod (ngeles ajah,..kikikikik... )
hikmah dari kemalasan memakai tripod adalah hasil foto yang aneh dan langka seperti ini (ngeles lagiiih,..kikikikik....)
bahkan sahabat keluarga kami meluangkan waktu khusus untuk datang ke Indonesia,..hanya untuk merayakan malam tahun baru bersama,.. thank you matsuoka san
mohon untuk tidak protes ya,..foto kembang api yang blur ini karena males nyiapin tripod (ngeles ajah,..kikikikik... )
hikmah dari kemalasan memakai tripod adalah hasil foto yang aneh dan langka seperti ini (ngeles lagiiih,..kikikikik....)
bahkan sahabat keluarga kami meluangkan waktu khusus untuk datang ke Indonesia,..hanya untuk merayakan malam tahun baru bersama,.. thank you matsuoka san
Subscribe to:
Posts (Atom)