Thursday, June 18, 2009

tentang teman..

Beberapa waktu yang lalu salah seorang teman lamaku menghubungiku. Tentu saja aku senang karena aku kira dia merindukan percakapan antar sahabat layaknya ketika kami masih di bangku sekolah dulu. Tapi kegembiraan itu berubah manakala temanku ini menyampaikan masalah keuangannya. Dengan dalih ada beberapa kejadian yang tidak diduga dalam pada beberapa kerabatnya hingga dia harus mengulurkan bantuan, maka dia memintaku untuk membantu cash flow-nya yang agak berantakan. Terus terang aku agak cemas karena bukan baru kali ini aku mengalami kejadian serupa. Aku cemas jika urusan pertemanan nantinya akan menjadi kacau karena bercampur dengan urusan uang. Yah,..itu benar. Sudah berapa persahabatan yang hancur gara-gara uang. Jangankan persahabatan, beberapa perkawinan juga hancur gara-gara uang. Bahkan hubungan kekeluargaan ataupun kekerabatan juga bisa hancur gara-gara uang. Uang seperti pedang bermata dua yang di satu sisi dia bisa mendatangkan kebahagiaan tapi disisi yang lain dia juga bisa mendatangkan malapetaka.

Aku tidak tega untuk menyampaikan pendapatku ini karena aku tidak ingin mengecewakannya hingga akhirnya aku bersedia untuk membantunya. Apalagi dia berjanji akan segera mengembalikannya saat ia menerima gaji dibulan berikutnya. Dia memintaku untuk mempercayainya karena kami telah bersahabat begitu lama. Tentu aku percaya kepadanya tapi jauh dilubuk hatiku aku cemas karena dia berani mempertaruhkan persahabatan kami. Dan jumlah uang itu benar-benar tidak seberapa jika dibandingkan dengan persahabatan kami selama ini.

Waktu pun berlalu. Apa yang aku khawatirkan sebelumnya memang terjadi. Beberapa kali aku mengecek saldo untuk mengetahui apakah ada pemindahan dana darinya. Ternyata tidak ada. Aku pun menunggu kabar darinya yang mungkin mengatakan bahwa dia sedang sangat sibuk atau dia belum mampu melunasi untuk saat ini, atau dia lupa, atau apalah,..tapi ternyata juga tidak ada kabar beritanya. Ape nak dikate (baca pake e lemah ya,..ini bahasa melayu,..bukan betawi )

Dan akhirnya setelah sekian lama aku menerima pesan singkat darinya yang menanyakan kembali no rekeningku. Aku pun memberikan kembali no rekeningku. Tunggu di tunggu hingga hari ini belum juga ada pemindahan dana. Ketika aku menanyakannya lewat pesan singkat dia bilang sudah melakukan pemindahan dana sejak 1,5 bulan yang lalu. Aku pikir tentu bank melakukan kesalahan administrasi karena tidak mungkin prosesnya begitu lama. Aku pun meminta sahabatku untuk mengirimkan bukti pengirimannya lewat faksimili agar aku bisa mengurusnya di bank yang bersangkutan tapi hingga hari ini aku belum menerima kabar darinya.

Terus terang aku merasa sangat kecewa. Pertama ketika dia memanfaatkan pertemanan kami untuk kepentingan pribadinya, kedua ketika dia tidak bisa memenuhi janjinya untuk sesegera mungkin melunasi pinjamannya, ketiga ketika dia tidak sedikitpun berusaha untuk menghubungi untuk menetralkan keadaaan. Seandainya saja dia mengatakan padaku bahwa dia meminta perpanjangan waktu tentu aku akan dengan tulus mengabulkannya. Bahkan jika dia mengatakan ketidak sanggupannya aku pun akan segera mengikhlaskannya. Semua bisa dicari jalan keluar yang terbaik tanpa harus mengorbankan persahabatan kami.
Tapi kenyataannya dia seperti menghilang ditelan bumi. Dan akhirnya aku harus mengakui apa yang selama ini aku percayai, bahwa uang bisa menghancurkan segalanya termasuk persahabatan. Bahwa di hari dimana kepercayaan itu ternodai,..maka di hari itu juga lah persahabatan tidak akan sama seperti dulu lagi.

2 comments:

Miss de Saire said...

hiiiii ko serem abis gitu sih mba??
tapi intinya di ikhlasin aja kali ya mba, biar pahalanya diganti berlipat ganda sama Allah..
tapi....no more mr.nice guy deh next time =))

Ingerosalina said...

diikhlasin udah pasti... cuma rasanya sedih kan ya,..hanya gara-gara hal sepele seperti itu persahabatan jadi hancur. Hehehe,..mr nice guy berarti jacky chan dong... ;)