Bukan suatu hal ang mengherankan kalau mendengar tentang inge yang kepingin begini dan kepingin begitu. Seperti pagi ini,...berkali-kali melihat iklan sebuah kampus baru dilingkungan tempat tinggalku, baik itu di koran, majalah maupun spanduk. Tiba-tiba terlintas pikiran,..lucu juga kali ya kalo aku kuliah lagi,...(kuliah kok lucu,..ada-ada aja kan?) Pikiran ini semakin mendekati kenyataan dengan berbagai kondisi dan faktor antara lain; pertama: anak-anak sudah mulai besar dan aku sudah mulai santai, kedua: aku sudah agak pandai membagi waktu jadi rasanya masih punya waktu senggang, ketiga:kampus itu begitu dekat dengan tempat tinggalku bahkan memungkinkan untuk berjalan kaki, keempat:pilihan program studinya ada yang sangat menarik hatiku yaitu Fakultas Komunikasi jurusan Multimedia Communication yang terbagi lagi atas: Multimedia Jounalism dan Multimedia Public Relation (Nah,..yang aku incer Multimedia Journalism itu) sedangkan faktor yang kelima yang paling akhir dan paling menentukan adalah ijin dari suami. Selain ijin darinya tentu masalah biaya pendidikan akan menjadi tanggungannya. Huahahaha,...peace, darling..
Dan pagi ini dengan penuh rasa percaya diri aku menghubungi bagian student admissions academic year 2009/2010. Sementara via telefon aku anggap cukup karena untuk hal-hal lain yang kurang jelas bisa langsung datang kesana.
Kriiing,..kriiiing...
Inge :"Selamat pagi bisa dengan bagian penerimaan mahasiswa baru?"
Bagian admission :" Ya,..ada yang bisa kami bantu ibu?"
Inge :"Saya ingin informasi tentang penerimaan mahasiswa baru,...
Bagian admission :" Iya,..
Inge :"Biayanya berapa ya mbak,..
Bagian admission :"Rp sekian-sekian untuk uang formulir,sekian-sekian untuk uang masuk..sekian-sekian persemester dan sekian-sekian untuk sks...
Inge :"Hm,..untuk persyaratannya apa saja mbak,..
Bagian admission:"Fotocopy ijazah dan paspoto..
Inge :"Ijajah SMA ya mbak?...
Bagian admission :"Betul ibu,..ijazah SMU (dalam hati mbatin, Ya iyalah,..masak ijajah TK)
Inge :"Tapi kalau ijajah SMA saya tahun 1993 tidak ada masalah kan mbak?"
Bagian admission : "Haaah!" (kaget setengah mati,...hampir aja menelan ganggang telfon,..muka pucat kayak habis ketemu genderuwo,...keringat keluar berliter-liter,...mulai,..mulai deh inge hiperbolanya..!)
Inge :"Mbak,..halo?!...
Bagian admission :"Iya ibu,..aduh,..maaf ya ibu disini kita menerima mahasiswa baru untuk tahun kelulusan minimal tahun 2006. Dibawah itu kita tidak bisa terima"
Inge :"Haaah"(gantian kaget,..hampir ngompol dicelana,..perasaan campur aduk antara kecewa, sedih,.malah dan terluka..)Masak nggak bisa sih mbak,..nantikan ada ujian saringan masuk, kalau seandainya saya ternyata bisa dan lulus kan berarti bisa diterima dong,..."
Bagian admission :"Wah,..maaf ibu,..sudah ketentuannya seperti itu..."
Inge :"Masa' mbak nggak bisa bantu?.."
Bagian admission:"Tidak bisa ibu.."(suara mulai kejam dan tak berperi kemanusiaan)
Inge :"Jadi segitu aja mbak,..saya nggak mungkin bisa mendaftar nih?"
Bagian admission :"Benar ibu..."
Inge :"Teganya dirimu teganya,..teganya...(langsung nyanyi dangdut...lagunya Meggi Z)
Bagian admission :...menutup gagang telefon...
Inge : Bingung,..kenapa ditutup? Lagunya yang norak apa suaranya yang sumbang ya?...Tapi yang lebih bingung lagi ketika harus menerima kenyataan bahawa diriku sudah dianggap terlalu tua dan tidak pantas bergabung dengan anak-anak muda,..hiks..hiks..ternyata 1993 itu sooooo old dan sooooo yesterday,...Oh,..tiddddaaaakkkkk!!!
Malamnya mengadu,...
inge: masa aku ditolak jadi mahasiswa baru gara-gara ijazah sma tahun '93
agung: WAAAAKKAKKKKKKAAKKKKKAKKKKKAAAA.....
inge:hei,..ini penghinaan tau,..masak orang yang masih punya semangat untuk belajar dan kepingin pintar nggak boleh,..
agung: HUAAAAHAHAHAHAHAHAHA.....
inge: serius,..ini sudah ada unsur SARA
agung: Udah lah,...ndak boleh kok tetap maksa,..mendingan urusin aja tuh IPA ABONG yang bener,..serius-in aja apa yang udah ada didepan mata. Okay....
inge: hhhhhhuuuuuuuu,...nasib,.
Wednesday, February 18, 2009
Friday, February 13, 2009
She's odd
Ohya,..aku ada sedikit cerita tentang anjing. Kejadiannya waktu aku ke daerah Mantiung, Pandeglang kemaren. Bermula dengan kesibukanku mondar-mandir kesana kemari untuk sekedar mandorin atau jeprat-jepret,..tanpa aku sadari seekor anjing berwarna coklat terus mengikutiku. Awalnya aku tidak terlalu menyadarinya. Tapi ketika aku jalan,dia juga jalan, aku lari, dia juga ikutan lari,..aku duduk, dia juga duduk,..aku berdiri,.dia berdiri,..aku pipis dia juga pipis (hehehe,..)tidak ada keraguan lagi bahwa anjing ini ingin bersahabat denganku. Aku pun menegurnya,."Hei,..kamu siapa?...tinggalnya dimana?" dan persis seperti anak kecil yang jika ditanya lalu tersipu malu,..dia pun melakukan hal yang sama,...menunduk dan sekali-kali mencuri-curi pandang kearahku. Heran,..biasanya aku tidak suka anjing,..bahkan boleh dikatakan benci pada anjing. Semua ini tidak lepas dari rasa traumaku yang ketika masih anak-anak sering digigit anjing. Tapi anjing ini beda. Tatapan matanya begitu mempesonakanku. Dia kelihatan sangat jinak dan santun. Dan dia tidak sekalipun menggonggong kearahku atau kepada siapapun. Dia sungguh kalem. Bulunya bersih dan tidak berbau. Meskipun dia anjing kampung,..tapi melihatnya seperti melihat anjing kota yang sering dimandikan dan keluar masuk salon anjing. Pokoknya beda!
Dan hari itu aku dapat sahabat baru, sama-sama betina diantara sekian banyak jantan. Hahahaha...! Dibawah ini aku cantumkan beberapa pose manisnya,..
Dia juga dengan sabar menungguiku ketika aku memasak mie instan. Pada saat itulah semua pertanyaanku terjawab. Mengapa dia tidak galak, atau mengapa dia tidak berbau seperti layaknya bau anjing. Sambil menungguiku dia memakan pisang yang aku tawarkan. Dan dia menghabiskan dua buah pisang. Ternyata anjing ini vegetarian. Dia juga mau makan ubi ataupun singkong rebus maupun goreng. Mungkin mau tidak mau dia beradaptasi dengan lingkungan sekelilingnya. Mungkin petani disana hampir tidak pernah makan daging ataupun ayam,..kecuali dihari-hari istimewa. Kalaupun butuh "iwak" mungkin mereka mendapatkannya dari ikan laut karena letak daerah yang dekat dengan lautan. Susahkan kalau anjing makan ikan dan kayaknya itu sudah menyalahi kodratnya secara yang makan ikan kan kucing. Tapi walau bagaimanapun tetap aku merasa "surprised" dengan kejadian ini...
Dan hari itu aku dapat sahabat baru, sama-sama betina diantara sekian banyak jantan. Hahahaha...! Dibawah ini aku cantumkan beberapa pose manisnya,..
Dia juga dengan sabar menungguiku ketika aku memasak mie instan. Pada saat itulah semua pertanyaanku terjawab. Mengapa dia tidak galak, atau mengapa dia tidak berbau seperti layaknya bau anjing. Sambil menungguiku dia memakan pisang yang aku tawarkan. Dan dia menghabiskan dua buah pisang. Ternyata anjing ini vegetarian. Dia juga mau makan ubi ataupun singkong rebus maupun goreng. Mungkin mau tidak mau dia beradaptasi dengan lingkungan sekelilingnya. Mungkin petani disana hampir tidak pernah makan daging ataupun ayam,..kecuali dihari-hari istimewa. Kalaupun butuh "iwak" mungkin mereka mendapatkannya dari ikan laut karena letak daerah yang dekat dengan lautan. Susahkan kalau anjing makan ikan dan kayaknya itu sudah menyalahi kodratnya secara yang makan ikan kan kucing. Tapi walau bagaimanapun tetap aku merasa "surprised" dengan kejadian ini...
Saturday, February 7, 2009
Tuesday, February 3, 2009
misi penjemputan
Remember when I told you that I missed the party,….ternyata Tuhan Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Dua minggu kemudian ada info bahwa mobil salah seorang dari teman kami terjebak dan rusak hingga akhirnya ditinggal di sebuah kampung di daerah Mantiung, Pandeglang, Banten. Tentu dengan senang hati aku menawarkan diri sebagai teman jalan suami. Yes,..akhirnya..
Perjalanan dimulai seperti biasa,..jum’at malam. Kali ini memakai strategi berbeda untuk meninggalkan anak-anak. Taktikku kali ini adalah mengajak mereka main hingga lelah, kemudian mengundang mereka untuk menginap dikamarku,…dan,…..tadaaaaaa,..berhasil. Dengan wajah polos mereka akhirnya tertidur pulas tanpa menyadari akal bulusku untuk meninggalkan mereka secara diam-diam. Hahahaha,..gotcha girls…!
Menuju daerah Pandeglang kami memilih keluar di exit tol serang timur. Menyusuri jalanan didaerah Pandeglang,…sumpah jalannya ancur banget dan sumpah bikin kita capek banget. Dan seperti biasanya aku menggerutu, menyesali kepimpinan gubernur atut yang menang pada pilkada yang lalu. Ironisnya lagi sepanjang jalanan yang hancur itu, kiri dan kanan jalannya dipenuhi dengan ratusan poster-poster caleg yang akan mengikuti pilkada. Mulai dari yang berukuran 30x30 cm sampai yang 3x3m, woooow. Bayangkan berapa dana yang telah dikeluarkan untuk benda bodoh itu, bukankah lebih baik digunakan untuk memperbaiki jalan. Dan sumpah lagi-lagi sumpah, aku anti banget sama yang namanya caleg, kampanye, pilkada, what so ever,..semuanya "catshit" alias tai kucing. Pukul 3 dini hari kami memilih untuk tidur sejenak karena sudah tidak tahan dengan goncangan sepanjang perjalanan. Aku yang memang sudah lelah sekali tidak perduli dengan suasana truk-truk besar yang lewat ataupun hawa panas dan pengap didalam kabin mobil. Yang penting ngorok dulu. Konon kata yang mendengar suara ngorokku saingan dengan deru kendaraan yang lewat. hehehe,...don't care at all.
Pagi harinya perjalanan kami lanjutkan dan untuk sarapan kami memilih sebuah warung bubur ayam sebagai tempat persinggahan. Semangkuk bubur ayam yang rasanya agak kekerasan dianggap cukup untuk bertahan hingga siang hari. Sehabis sarapan kami meneruskan perjalanan. Dan pemandangan berikutnya sungguh luar biasa. Kami melintasi kawasan tempat kapal-kapal bersandar. Sayang karena keterbatasan waktu aku tidak diijin kan untuk singgah sejenak.
Tidak lama berselang dari kejauhan aku melihat pantai. Dan untuk mempersingkat waktu perjalanan kami memilih untuk menyusuri pantai. It’s totally Awesome.
Mungkin tidak banyak orang yang tahu bahwa ada pantai seindah itu di daerah Banten. Kebanyakan kita hanya kenal Anyer dan Carita. Tapi pantai ini,..Bayah Beach,…benar-benar berbeda. Masih perawan (dilarang untuk berfikiran museum,..eh mesum! ). Tidak ada warung tenda, tidak ada sampah,..tidak ada cottage,…tidak ada pedagang,
pokoknya…Bersiiiiiiih,…ombaknya juga keren. Bisa untuk surfing. Konon katanya dibulan Agustus banyak juga turis asing yang datang untuk ber-surfing. Pantai ini dikenal cukup akrab bagi para surfer. Haaaayaaaaah,…kok bisa kita ketinggalan informasi? Mungkin bukan kita, tapi akyuuu,…kok bisa ndak tau gitu. Kekecewaanku pada pantai Kuta kemarin lumayan terobati. Dan aku berjanji didalam hati,..suatu waktu aku pasti akan kembali lagi kesana. Khusus untuk menikmati indahnya.
Tidak ingin membuang waktu kami lanjutkan perjalanan menuju ke perkampungan. Langsung menuju ketempat korban yang akan di evakuasi (jieeee,..bahasanya,..medik banget,..hihihii…) Benar-benar sebuah “…” Jika sebelumnya pantai,..kali ini kami memasuki pebukitan yang dikelilingi dengan areal persawahan. Jika kita berdiri di puncak bukit yang tertinggi maka akan terlihat lautan dikejauhan. Pemandangannya persis seperti ketika aku menginap di Kuta Seaview kemaren. Huuuuuu,…menyesal,…kenapa baru tahu tempat ini sekarang. Kalau kemaren harus bayar, kali ini semuanya gratis…tis! Silakan aja melototin laut sampai puas,…Sampai matanya copot juga boleh. Gih!
Medan yang harus dilewati kali ini lumayan bejat. Jalan berlumpur dan lubang sedalam setengah meter, cukup untuk membuat repot. Apalagi sebelumnya jalanan ini dilewati oleh klub offroad yang eklusif. Yang mobilnya dijejali dengan segala macam tehnologi. Mulai dari winch (sling baja berpenggerak otomatis), ban swamper, shock breaker procom, locker(pengunci gardan) dan mesin dilengkapi dengan turbo. Mobilnya juga edan; ada toyota hilux,mitsubishi strada, ford ranger,dll. Sementara kami gerombolan mobil odong-odong. Satu-satunya yang masih berbau tehnologi yang kami punya hanyalah “winch” dan “pacul” Hahahaha,…!
Tapi jangan salah,..dengan perangkat yang seadanya itu kami tetap bisa survive. Ini menujukkan bahwa skill tetap memegang peranan penting. Kalau Ayu Utami berkali-kali menggaungkan kalimat tentang pemanjatan bersih dalam buku terbarunya, Bilangan Fu, maka kami pun dengan rendah hati mendeklarasikan diri sebagai kelompok penjelajah bersih, caile... Kami tidak merusak trek yang kami lewati dengan segala macam perangkat tehnologi yang nantinya membuat jalan yang telah dilewati menjadi semakin hancur tidak karuan. Kasihankan pada penduduk setempat yang masih menggunakan jalan itu sebagai jalur utama transportasinya...
Trek yang dilalui benar-benar trek bejat(dapat istilah ini dari temanku Ageng) Tanahnya benar-benar lengket. Sendal gunung yang kupakai menjadi korban, putus dan akhirnya dibuang. Lain kali kalo mau pakai sendal di medan seperti ini pilih yang sudah di pres kayak "Crooc" atau reebok, gitu. Mungkin tidak mudah putus (tapi belum tau juga sih kekuatannya, karena belum pernah nyoba, dan rasa-rasa kok ya sayang karena harganya mahal begitu) Disamping tanahnya yang licin abis (bahkan dalam keadaan "nyeker"pun kita bisa terpeleset,lho!)jalan itu sudah hancur-hancuran karena alur air yang sudah terbentuk lubang-lubang sedalam 50cm lebih.
Beruntung kami punya senior yang mumpuni. Yang ilmu jelajah dan skill driver-nya t-o-p-b-a-n-g-e-t-!!!!!! Bayangkan mobil yang sudah setengah hidup dengan winch patah dan kopling putus bisa dikeluarkan dari tempat kejadian. Semau diupayakan secara manual.Ckk,..ckkk,…ckkk,…Saluuuuute untuk Pak Eddy. You are the Master!
Pukul 2 siang semua mobil berhasil keluar tapi masih jauh untuk ke kota, sementara semua perut sudah keroncongan. Mie instant akhirnya menjadi makanan. Aku sebagai satu-satunya perempuan bertanggung jawab dalam proses pematangan mie-mie instant tersebut. Mohon maaf kalau rasanya tidak standart,…ada yang kebanyakan kuah dan ada yang mentah. Kan grogi, bo! Seumur-umur belum pernah dipercaya untuk tugas katering seperti itu. Hehehe,…ngeles berat!
Akhirnya dan akhirnya saudara-saudara,..mobil ini berhasil dikeluarkan dari sarang lumpur,..
Tim sukses mejeng dulu yeeeee
Sehabis ngaso, semua bersiap-siap menuju bengkel terdekat dan percaya tidak kalau pak Eddy ternyata bisa membawa mobil yang koplingnya putus itu. Mana mereka pakai acara kesasar ke jalan buntu lagi,...Benar-benar edyaaaaaan!!!!!
Sisa perjalanan ke jakarta aku habiskan untuk tidur,...karena serangan migren yang aku rasakan sebelumnya kok rasanya makin lama makin hebat. Jadi tidak ada lagi yang bisa aku ceritakan. See ya in next adventures....!!!!!Byeeeee.....!!!!!
Perjalanan dimulai seperti biasa,..jum’at malam. Kali ini memakai strategi berbeda untuk meninggalkan anak-anak. Taktikku kali ini adalah mengajak mereka main hingga lelah, kemudian mengundang mereka untuk menginap dikamarku,…dan,…..tadaaaaaa,..berhasil. Dengan wajah polos mereka akhirnya tertidur pulas tanpa menyadari akal bulusku untuk meninggalkan mereka secara diam-diam. Hahahaha,..gotcha girls…!
Menuju daerah Pandeglang kami memilih keluar di exit tol serang timur. Menyusuri jalanan didaerah Pandeglang,…sumpah jalannya ancur banget dan sumpah bikin kita capek banget. Dan seperti biasanya aku menggerutu, menyesali kepimpinan gubernur atut yang menang pada pilkada yang lalu. Ironisnya lagi sepanjang jalanan yang hancur itu, kiri dan kanan jalannya dipenuhi dengan ratusan poster-poster caleg yang akan mengikuti pilkada. Mulai dari yang berukuran 30x30 cm sampai yang 3x3m, woooow. Bayangkan berapa dana yang telah dikeluarkan untuk benda bodoh itu, bukankah lebih baik digunakan untuk memperbaiki jalan. Dan sumpah lagi-lagi sumpah, aku anti banget sama yang namanya caleg, kampanye, pilkada, what so ever,..semuanya "catshit" alias tai kucing. Pukul 3 dini hari kami memilih untuk tidur sejenak karena sudah tidak tahan dengan goncangan sepanjang perjalanan. Aku yang memang sudah lelah sekali tidak perduli dengan suasana truk-truk besar yang lewat ataupun hawa panas dan pengap didalam kabin mobil. Yang penting ngorok dulu. Konon kata yang mendengar suara ngorokku saingan dengan deru kendaraan yang lewat. hehehe,...don't care at all.
Pagi harinya perjalanan kami lanjutkan dan untuk sarapan kami memilih sebuah warung bubur ayam sebagai tempat persinggahan. Semangkuk bubur ayam yang rasanya agak kekerasan dianggap cukup untuk bertahan hingga siang hari. Sehabis sarapan kami meneruskan perjalanan. Dan pemandangan berikutnya sungguh luar biasa. Kami melintasi kawasan tempat kapal-kapal bersandar. Sayang karena keterbatasan waktu aku tidak diijin kan untuk singgah sejenak.
Tidak lama berselang dari kejauhan aku melihat pantai. Dan untuk mempersingkat waktu perjalanan kami memilih untuk menyusuri pantai. It’s totally Awesome.
Mungkin tidak banyak orang yang tahu bahwa ada pantai seindah itu di daerah Banten. Kebanyakan kita hanya kenal Anyer dan Carita. Tapi pantai ini,..Bayah Beach,…benar-benar berbeda. Masih perawan (dilarang untuk berfikiran museum,..eh mesum! ). Tidak ada warung tenda, tidak ada sampah,..tidak ada cottage,…tidak ada pedagang,
pokoknya…Bersiiiiiiih,…ombaknya juga keren. Bisa untuk surfing. Konon katanya dibulan Agustus banyak juga turis asing yang datang untuk ber-surfing. Pantai ini dikenal cukup akrab bagi para surfer. Haaaayaaaaah,…kok bisa kita ketinggalan informasi? Mungkin bukan kita, tapi akyuuu,…kok bisa ndak tau gitu. Kekecewaanku pada pantai Kuta kemarin lumayan terobati. Dan aku berjanji didalam hati,..suatu waktu aku pasti akan kembali lagi kesana. Khusus untuk menikmati indahnya.
Tidak ingin membuang waktu kami lanjutkan perjalanan menuju ke perkampungan. Langsung menuju ketempat korban yang akan di evakuasi (jieeee,..bahasanya,..medik banget,..hihihii…) Benar-benar sebuah “…” Jika sebelumnya pantai,..kali ini kami memasuki pebukitan yang dikelilingi dengan areal persawahan. Jika kita berdiri di puncak bukit yang tertinggi maka akan terlihat lautan dikejauhan. Pemandangannya persis seperti ketika aku menginap di Kuta Seaview kemaren. Huuuuuu,…menyesal,…kenapa baru tahu tempat ini sekarang. Kalau kemaren harus bayar, kali ini semuanya gratis…tis! Silakan aja melototin laut sampai puas,…Sampai matanya copot juga boleh. Gih!
Medan yang harus dilewati kali ini lumayan bejat. Jalan berlumpur dan lubang sedalam setengah meter, cukup untuk membuat repot. Apalagi sebelumnya jalanan ini dilewati oleh klub offroad yang eklusif. Yang mobilnya dijejali dengan segala macam tehnologi. Mulai dari winch (sling baja berpenggerak otomatis), ban swamper, shock breaker procom, locker(pengunci gardan) dan mesin dilengkapi dengan turbo. Mobilnya juga edan; ada toyota hilux,mitsubishi strada, ford ranger,dll. Sementara kami gerombolan mobil odong-odong. Satu-satunya yang masih berbau tehnologi yang kami punya hanyalah “winch” dan “pacul” Hahahaha,…!
Tapi jangan salah,..dengan perangkat yang seadanya itu kami tetap bisa survive. Ini menujukkan bahwa skill tetap memegang peranan penting. Kalau Ayu Utami berkali-kali menggaungkan kalimat tentang pemanjatan bersih dalam buku terbarunya, Bilangan Fu, maka kami pun dengan rendah hati mendeklarasikan diri sebagai kelompok penjelajah bersih, caile... Kami tidak merusak trek yang kami lewati dengan segala macam perangkat tehnologi yang nantinya membuat jalan yang telah dilewati menjadi semakin hancur tidak karuan. Kasihankan pada penduduk setempat yang masih menggunakan jalan itu sebagai jalur utama transportasinya...
Trek yang dilalui benar-benar trek bejat(dapat istilah ini dari temanku Ageng) Tanahnya benar-benar lengket. Sendal gunung yang kupakai menjadi korban, putus dan akhirnya dibuang. Lain kali kalo mau pakai sendal di medan seperti ini pilih yang sudah di pres kayak "Crooc" atau reebok, gitu. Mungkin tidak mudah putus (tapi belum tau juga sih kekuatannya, karena belum pernah nyoba, dan rasa-rasa kok ya sayang karena harganya mahal begitu) Disamping tanahnya yang licin abis (bahkan dalam keadaan "nyeker"pun kita bisa terpeleset,lho!)jalan itu sudah hancur-hancuran karena alur air yang sudah terbentuk lubang-lubang sedalam 50cm lebih.
Beruntung kami punya senior yang mumpuni. Yang ilmu jelajah dan skill driver-nya t-o-p-b-a-n-g-e-t-!!!!!! Bayangkan mobil yang sudah setengah hidup dengan winch patah dan kopling putus bisa dikeluarkan dari tempat kejadian. Semau diupayakan secara manual.Ckk,..ckkk,…ckkk,…Saluuuuute untuk Pak Eddy. You are the Master!
Pukul 2 siang semua mobil berhasil keluar tapi masih jauh untuk ke kota, sementara semua perut sudah keroncongan. Mie instant akhirnya menjadi makanan. Aku sebagai satu-satunya perempuan bertanggung jawab dalam proses pematangan mie-mie instant tersebut. Mohon maaf kalau rasanya tidak standart,…ada yang kebanyakan kuah dan ada yang mentah. Kan grogi, bo! Seumur-umur belum pernah dipercaya untuk tugas katering seperti itu. Hehehe,…ngeles berat!
Akhirnya dan akhirnya saudara-saudara,..mobil ini berhasil dikeluarkan dari sarang lumpur,..
Tim sukses mejeng dulu yeeeee
Sehabis ngaso, semua bersiap-siap menuju bengkel terdekat dan percaya tidak kalau pak Eddy ternyata bisa membawa mobil yang koplingnya putus itu. Mana mereka pakai acara kesasar ke jalan buntu lagi,...Benar-benar edyaaaaaan!!!!!
Sisa perjalanan ke jakarta aku habiskan untuk tidur,...karena serangan migren yang aku rasakan sebelumnya kok rasanya makin lama makin hebat. Jadi tidak ada lagi yang bisa aku ceritakan. See ya in next adventures....!!!!!Byeeeee.....!!!!!
Subscribe to:
Posts (Atom)