hmmm,..terima kejutan chdari anak-anak dan auntie-nya,... thanks girls..
The kids said, "We love you mommy,...thanks for being a great mom ever and forever"
The beautiful mama with her beautiful daughters,.. cling.. ;)
Tuesday, December 22, 2009
Wednesday, December 9, 2009
setengah hari di bandung
Sungguh tidak adil jika aku selalu mengeluhkan tentang susahnya menjadi wiraswasta. Mengapa tidak sekali-kali aku bercerita tentang indahnya menjadi wiraswasta. Jangan berpandangan negatif dulu dengan menganggap aku hanya memanas-manasi saja. Tapi berfikiranlah positif dengan bercita-cita bahwa suatu hari nanti anda pasti juga akan menjadi seorang wiraswasta. Kalau kalimat wiraswasta terasa kurang menggigit, ubahlah menjadi pengusaha, bahkan jika ingin lebih keren lagi, silahkan mengubahnya menjadi enterpreneur. Tertarik? Mudah-mudahan anda akan tertarik setelah membaca tulisanku ini,..(hwuuuuuuuuu,...penonton sebal dan mulai melempari dengan batu ;P, hahahhaha..)
Begini,
Aku akan berbagi sedikit saja dulu. Hm,..mungkin jalan-jalan ke Bandung tanpa perencanaan bisa menjadi salah satunya. Seperti siang ini, tiba-tiba suamiku mengontakku dan mengatakan bahwa dia harus segera berangkat ke Bandung karena ada beberapa pekerjaan yang harus diselesaikannya disana. Dan dia menanyakan kesediaanku untuk menjadi teman diperjalanan. Oho,..meskipun komputerku baru saja dinyalakan, dan bantalan kursi yang aku duduki belum menghangat, aku tidak perduli.Dalam hitungan menit, aku sudah siap berangkat.Sungguh tawaran yang menarik dan sayang untuk dilewatkan. Ingin melihat lebih jelas dimana keistimewaannya? Aku akan membuatnya lebih jelas. Yang pertama, suami mana yang bisa sesering itu menculik istrinya dan membawa serta dalam urusan kerja. Kedua, siapa yang bisa meninggalkan jam kantor tanpa perlu meminta izin pada siapapun. Ketiga, tidak peduli pukul berapa dan kantor sedang sesibuk apa, aku bisa pergi kapanpun aku mau. Aku sungguh berharap ada orang yang akan iri, kesal, dendam dan bersumpah bahwa dalam tempoh yang sesingkat-singkatnya dia akan segera menjadi pengusaha.Ya,..semakin banyak orang Indonesia yang menjadi pengusaha akan semakin bagus. Karena persentase orang Indonesia yang menjadi pengusaha hanya nol koma sekian persen. Sedangkan Jepang bisa mencapai duapuluh koma sekian persen. Dan lihat sendirikan negara Jepang itu majunya seperti apa. Perbedaan Indonesia dan Jepang bagaikan langit dan bumi, dilihat dari sisi manapun.Benar tidak?
Aku akan terus meracuni fikiran kalian, saudara-saudaraku. Aku akan terus dan terus menularkan virus ini kepada orang-orang disekelilingku. Jadi waspadalah...waspadalah.
Cukup,...!Dua paragraf pembuka yang penuh dengan kalimat baku dan menyebalkan seperti diatas harus segera kita akhiri. Sekarang saatnya bersenang-senang,..Wooohoooo...
Sebelum memasuki tol aku mampir kesebuah swalayan. Beberapa botol minuman mineral dan seplastik jajanan pasar akan dibutuhkan untuk menjadi teman perjalanan. Ada bacang,lemper dan risoles. Ada kacang, coklat dan sugus. Ada aqua, pocari dan jasjus. Dan ada aku dengan sekeranjang penuh cerita yang tak ada habis-habisnya. Dan perjalanan 3 jam menjadi benar-benar tidak terasa. Sesampainya di Bandung suamiku segera bergabung dengan rombongan konvensi-nya. Sementara akuh?...Aku si istri cantik dan setia (pembaca langsung howeeek-howeeeek kepengen muntah,..hahahhaha) dipersilahkan bebas untuk melakukan kegiatan apa saja. Asalkan jangan lari-lari telanjang di jalan raya. Hahahahha,....ketawa lagi,...kalo kepingin ketawa dan silahkan muntah lagi, kalo kepengin muntah :P
Hm,..Let's see...
Dari kejauhan terlihat tulisan BTC. Instingku mengatakan kalau itu singkatan dari Bandung Trade Center. Dan dari kejauhan, digedung yang sama aku melihat logo bioskop twenty one. Oh,..sungguh menarik. Belanja dan nonton. Benar-benar kombinasi yang menarik. Suamiku yang melihat gelagat kurang enak, segera menggenggam tanganku, dan dia perlahan berbisik,"Sayangku,..hati-hati dengan kartu kredit-mu. Jangan terlalu sering digesek karena nanti magnetiknya bisa aus"..Dan sambil kuremas jemarinya aku pun berkata,"Kekasihku,.jangan khawatir, kalau belanja di trade centre biasanya harus tunai, mereka jarang mau menerima kartu,.." Dan kulihat secercah sinar dimatanya,..kulihat ada kebahagiaan disana,...STOP! Cerita lebay dan melankolis ini juga harus dihentikan segera,..tapi kejadian sesungguhnya lebih kurang seperti itulah. Suamiku terlihat begitu khawatir melepaskan istri beserta kartu kredit. Seperti yang pernah aku bilang sebelumnya, wanita dan kartu kredit sungguh kombinasi yang mematikan,..hihihihihi....
Daaaannnn,..disitulah aku. Lihatlah aku yang luntang-lantung sendirian di Bandung Trade Centre pada pukul 1 siang. Menyusuri lorong demi lorong dan lantai demi lantai,dan eskalator demi eskalator. Melongok toko demi toko, memeriksa pakaian demi pakaian, dan mencoba sepatu demi sepatu. Membosankan bagiku karena tidak punya teman untuk berdiskusi. Aku tidak bisa memutuskan warna apa yang harus aku beli ataupun memutuskan model apa yang harus aku pilih. So boring. Dan akhirnya aku melangkahkan kaki ke bioskop. Lagi-lagi menjadi orang yang cukup aneh diantara gerombolan anak sekolah dan mahasiswa karena kelihatan tua sendiri, hiks,..mulai minder dengan kemudaan yang mereka miliki. Dan hingga akhirnya aku terdampar didalam studio yang agak pengap karena pendingin ruangannya terasa kurang dingin menurut ukuranku. Dan aku duduk terjepit ditengah-tengah diantara dua pasangan yang sedang berpacaran. Haiyaaaa,...Ingin pindah tapi semua kursi telah terisi penuh. Dan akhirnya sepanjang pertunjukan aku hanya bisa menggaruk-garuk kepala melihat tingkah polah mereka. Mulai dari teriakan kagum sigadis pada saat si pemeran utama muncul dan mempertontonkan keseksian otot perutnya hingga jeritan-jeritan manja si gadis pada adegan si Rain sedang mencincang-cincang tubuh lawannya. Dan aku semakin menggaruk-garuk kepala lagi ketika si jejaka mulai memeluk erat seolah-olah malaikat pelindung bagi gadisnya,..dan bahkan sesekali,.. memberikan kecupan sayang disertai ucapan menenangkan..
arghhh,..bocah-bocah,...
Keluar dari studio yang satu aku sambung dengan studio berikutnya. Yup, langsung beli 2 karcis dipertunjukan yang berbeda. Kapan lagi bisa bisa mengulang masa-masa seperti jaman kuliah dulu. Sekali ke bioskop langsung nonton 2 sampai 3 film sekaligus. hehehehe...ada yang punya kebiasaan sama denganku?..yuk kapan-kapan kita bergabung...
Tanpa terasa waktu sudah menunjukkan pukul stengah delapan malam. Perutku mulai keroncongan. Beruntung acara suami berakhir pada saat yang bersamaan. Dan malam itu kami memilih PVJ (paris pan japa) sebagai tempat rehat sejenak dan menikmati makan malam disalah satu restoran. Pukul 9 malam kami melewati Cihampelas untuk belanja oleh-oleh di Karya Umbi, tapi sayang tokonya sudah tutup. Akhirnya kami membeli beberapa bungkus kripik ditoko lain. Pukul 10 malam aku dan suami meninggalkan Bandung dan mulai memasuki tol. Hanyanya dalam hitungan menit, aku pun jatuh tertidur. Apa boleh buat,..suamiku sudah begitu hapal dengan kebiasaanku ini.Dan dia sangat-sangat memaklumi. Sampai dirumah pukul 12 malam,..Setelah mandi dan bersih-bersih, pukul 1 malam kami saling mengucapkan selamat tidur. Paginya setelah shalat subuh, kami melanjutkan tidur lagi. Bangun pukul stengah sembilan. Telat ke kantor?...Tidak apa-apa,...kan kami wiraswasta. Bisa datang ke kantor jam berapa saja. Makanya,..jadilah sang wiraswasta,..Ayooo,..ayoooo,...beramai-ramai kita menjadi pengusaha,..Sebanding kok antara susahnya dan enaknya. Meskipun aku hanyalah pengusaha kelas teri, tapi aku tidak rendah diri. Malah sebaliknya, aku justru bangga,..teri kan enak dimasak apa saja, di balado enak, dipepes enak, di peyek juga enak,....lho,..lho,..lho,..kok mulai ngelantur lagi,..udah ah,..byeeee semua,..terima kasih karena sudah membaca,..
Begini,
Aku akan berbagi sedikit saja dulu. Hm,..mungkin jalan-jalan ke Bandung tanpa perencanaan bisa menjadi salah satunya. Seperti siang ini, tiba-tiba suamiku mengontakku dan mengatakan bahwa dia harus segera berangkat ke Bandung karena ada beberapa pekerjaan yang harus diselesaikannya disana. Dan dia menanyakan kesediaanku untuk menjadi teman diperjalanan. Oho,..meskipun komputerku baru saja dinyalakan, dan bantalan kursi yang aku duduki belum menghangat, aku tidak perduli.Dalam hitungan menit, aku sudah siap berangkat.Sungguh tawaran yang menarik dan sayang untuk dilewatkan. Ingin melihat lebih jelas dimana keistimewaannya? Aku akan membuatnya lebih jelas. Yang pertama, suami mana yang bisa sesering itu menculik istrinya dan membawa serta dalam urusan kerja. Kedua, siapa yang bisa meninggalkan jam kantor tanpa perlu meminta izin pada siapapun. Ketiga, tidak peduli pukul berapa dan kantor sedang sesibuk apa, aku bisa pergi kapanpun aku mau. Aku sungguh berharap ada orang yang akan iri, kesal, dendam dan bersumpah bahwa dalam tempoh yang sesingkat-singkatnya dia akan segera menjadi pengusaha.Ya,..semakin banyak orang Indonesia yang menjadi pengusaha akan semakin bagus. Karena persentase orang Indonesia yang menjadi pengusaha hanya nol koma sekian persen. Sedangkan Jepang bisa mencapai duapuluh koma sekian persen. Dan lihat sendirikan negara Jepang itu majunya seperti apa. Perbedaan Indonesia dan Jepang bagaikan langit dan bumi, dilihat dari sisi manapun.Benar tidak?
Aku akan terus meracuni fikiran kalian, saudara-saudaraku. Aku akan terus dan terus menularkan virus ini kepada orang-orang disekelilingku. Jadi waspadalah...waspadalah.
Cukup,...!Dua paragraf pembuka yang penuh dengan kalimat baku dan menyebalkan seperti diatas harus segera kita akhiri. Sekarang saatnya bersenang-senang,..Wooohoooo...
Sebelum memasuki tol aku mampir kesebuah swalayan. Beberapa botol minuman mineral dan seplastik jajanan pasar akan dibutuhkan untuk menjadi teman perjalanan. Ada bacang,lemper dan risoles. Ada kacang, coklat dan sugus. Ada aqua, pocari dan jasjus. Dan ada aku dengan sekeranjang penuh cerita yang tak ada habis-habisnya. Dan perjalanan 3 jam menjadi benar-benar tidak terasa. Sesampainya di Bandung suamiku segera bergabung dengan rombongan konvensi-nya. Sementara akuh?...Aku si istri cantik dan setia (pembaca langsung howeeek-howeeeek kepengen muntah,..hahahhaha) dipersilahkan bebas untuk melakukan kegiatan apa saja. Asalkan jangan lari-lari telanjang di jalan raya. Hahahahha,....ketawa lagi,...kalo kepingin ketawa dan silahkan muntah lagi, kalo kepengin muntah :P
Hm,..Let's see...
Dari kejauhan terlihat tulisan BTC. Instingku mengatakan kalau itu singkatan dari Bandung Trade Center. Dan dari kejauhan, digedung yang sama aku melihat logo bioskop twenty one. Oh,..sungguh menarik. Belanja dan nonton. Benar-benar kombinasi yang menarik. Suamiku yang melihat gelagat kurang enak, segera menggenggam tanganku, dan dia perlahan berbisik,"Sayangku,..hati-hati dengan kartu kredit-mu. Jangan terlalu sering digesek karena nanti magnetiknya bisa aus"..Dan sambil kuremas jemarinya aku pun berkata,"Kekasihku,.jangan khawatir, kalau belanja di trade centre biasanya harus tunai, mereka jarang mau menerima kartu,.." Dan kulihat secercah sinar dimatanya,..kulihat ada kebahagiaan disana,...STOP! Cerita lebay dan melankolis ini juga harus dihentikan segera,..tapi kejadian sesungguhnya lebih kurang seperti itulah. Suamiku terlihat begitu khawatir melepaskan istri beserta kartu kredit. Seperti yang pernah aku bilang sebelumnya, wanita dan kartu kredit sungguh kombinasi yang mematikan,..hihihihihi....
Daaaannnn,..disitulah aku. Lihatlah aku yang luntang-lantung sendirian di Bandung Trade Centre pada pukul 1 siang. Menyusuri lorong demi lorong dan lantai demi lantai,dan eskalator demi eskalator. Melongok toko demi toko, memeriksa pakaian demi pakaian, dan mencoba sepatu demi sepatu. Membosankan bagiku karena tidak punya teman untuk berdiskusi. Aku tidak bisa memutuskan warna apa yang harus aku beli ataupun memutuskan model apa yang harus aku pilih. So boring. Dan akhirnya aku melangkahkan kaki ke bioskop. Lagi-lagi menjadi orang yang cukup aneh diantara gerombolan anak sekolah dan mahasiswa karena kelihatan tua sendiri, hiks,..mulai minder dengan kemudaan yang mereka miliki. Dan hingga akhirnya aku terdampar didalam studio yang agak pengap karena pendingin ruangannya terasa kurang dingin menurut ukuranku. Dan aku duduk terjepit ditengah-tengah diantara dua pasangan yang sedang berpacaran. Haiyaaaa,...Ingin pindah tapi semua kursi telah terisi penuh. Dan akhirnya sepanjang pertunjukan aku hanya bisa menggaruk-garuk kepala melihat tingkah polah mereka. Mulai dari teriakan kagum sigadis pada saat si pemeran utama muncul dan mempertontonkan keseksian otot perutnya hingga jeritan-jeritan manja si gadis pada adegan si Rain sedang mencincang-cincang tubuh lawannya. Dan aku semakin menggaruk-garuk kepala lagi ketika si jejaka mulai memeluk erat seolah-olah malaikat pelindung bagi gadisnya,..dan bahkan sesekali,.. memberikan kecupan sayang disertai ucapan menenangkan..
arghhh,..bocah-bocah,...
Keluar dari studio yang satu aku sambung dengan studio berikutnya. Yup, langsung beli 2 karcis dipertunjukan yang berbeda. Kapan lagi bisa bisa mengulang masa-masa seperti jaman kuliah dulu. Sekali ke bioskop langsung nonton 2 sampai 3 film sekaligus. hehehehe...ada yang punya kebiasaan sama denganku?..yuk kapan-kapan kita bergabung...
Tanpa terasa waktu sudah menunjukkan pukul stengah delapan malam. Perutku mulai keroncongan. Beruntung acara suami berakhir pada saat yang bersamaan. Dan malam itu kami memilih PVJ (paris pan japa) sebagai tempat rehat sejenak dan menikmati makan malam disalah satu restoran. Pukul 9 malam kami melewati Cihampelas untuk belanja oleh-oleh di Karya Umbi, tapi sayang tokonya sudah tutup. Akhirnya kami membeli beberapa bungkus kripik ditoko lain. Pukul 10 malam aku dan suami meninggalkan Bandung dan mulai memasuki tol. Hanyanya dalam hitungan menit, aku pun jatuh tertidur. Apa boleh buat,..suamiku sudah begitu hapal dengan kebiasaanku ini.Dan dia sangat-sangat memaklumi. Sampai dirumah pukul 12 malam,..Setelah mandi dan bersih-bersih, pukul 1 malam kami saling mengucapkan selamat tidur. Paginya setelah shalat subuh, kami melanjutkan tidur lagi. Bangun pukul stengah sembilan. Telat ke kantor?...Tidak apa-apa,...kan kami wiraswasta. Bisa datang ke kantor jam berapa saja. Makanya,..jadilah sang wiraswasta,..Ayooo,..ayoooo,...beramai-ramai kita menjadi pengusaha,..Sebanding kok antara susahnya dan enaknya. Meskipun aku hanyalah pengusaha kelas teri, tapi aku tidak rendah diri. Malah sebaliknya, aku justru bangga,..teri kan enak dimasak apa saja, di balado enak, dipepes enak, di peyek juga enak,....lho,..lho,..lho,..kok mulai ngelantur lagi,..udah ah,..byeeee semua,..terima kasih karena sudah membaca,..
Subscribe to:
Posts (Atom)