melakukan pekerjaan sosial itu tidak enak, tapi entah mengapa aku masih mau melakukannya, dan lagi,..dan lagi,...dan lagi,..
ceritanya sudah hampir 2 tahun terakhir ini aku aktif di kegiatan arisan pengajian dilingkungan tempat tinggalku. mereka menunjuk aku sebagai sekretaris yang bertugas untuk membuat dan mengantarkan undangan untuk acara pertemuan rutin maupun tidak rutin semisalnya perayaan hari besar keagaamaan, santunan anak yatim, halal bi halal, dll sebagainya. terusterang bagi aku yang selalu kekurangan waktu (sebetul tidak kekurangan2 amat sih, yang kurang itu cuma waktu untuk leyeh-leyeh :P ) kegiatan ini tentu menambah padat jadwal rutinitasku. tapi biar bagaimanapun tanggung jawab harus tetap dijalankan. betul tidak? betooollll,...!
jadi sedikit curhat tentang aktifitas ini boleh dongg..? boooleeehhh...!!!(semua pertanyaan ditanya sendiri dan dijawab sendiri, maklum namanya juga blog sendiri)
suka duka sebagai pengantar undangan kalau boleh dibilang lebih banyak dukanya. sebenarnya sukanya ada juga sih. pernah pada saat mengantar undangan dikasih gula jawa oleh tuan rumah yang baru kembali dari kampungnya. pernah juga dikasih kue oleh tuan rumah yang kebetulan punya stok bertoples2 kue dirumahnya. pernah juga dikasih bumbu pecel oleh tuan rumah yang punya banyak stok oleh2 pasca lebaran dirumahnya. dari cerita suka diatas sebenarnya juga ada cerita dukanya. dukanya kalau cuaca sedang buruk misalnya panas yang sangat terik ataupun hujan yang sangat deras, pekerjaan tetap harus diselesaikan hari itu. dan diantara duka-duka itu adalah cerita seperti dibawah ini:
- mengetuk pagar, mengucapkan salam berkali-kali, tapi tidak seorangpun keluar ataupun menjawab salam. padahal samar2 terdengar suara anak kecil yang sedang berbicara. dan samar2 pula terdengar suara orang dewasa yang berupaya menenangkan dan setidaknya menyuruh diam si anak kecil tadi dengan setengah berbisik.
- mengetuk pagar, mengucapkan salam berkali-kali, melihat dengan jelas dari luar bahwa si nyonya rumah sedang duduk santai dikursi, tapi begitu enggan untuk sekedar bertegur sapa hingga menyuruh pembantunya untuk melongok keluar.
- sudah berada didepan pagar, karena merasa tidak yakin dengan rumah yang dituju hingga akhirnya memutuskan untuk menelfon kerumah ybs, telefon diangkat dan dijawab, alamat dibenarkan, tapi ketika aku bilang aku sudah ada didepan dengan santainya si tuan rumah bilang, "undangan taruh diatas kursi teras saja ya, mau istirahat dulu" dengan intonasi yang dingin kalau tidak boleh dibilang kasar.
- mendistribusikan undangan jauh2 hari tetapi tiba2 dikomplain undangan tidak pernah sampai dan tidak pernah diterima sama sekali. entah itu karena asisten rumah tangga yang lupa menyampaikan, atau kertas sudah jadi bungkus gorengan, atau kertas sudah digunting kecil-kecil oleh balitanya, atau entah apalah tapi tetap saja si pengirim undangan lagi2 menjadi orang yang dipersalahkan atas ketidak nyamanan sipenerima.
- setelah seharian keliling kalau kepanasan agak lama biasanya malemnya migren, atau kalau kehujanan agak lama biasanya malamnya masuk angin. faktor 'U' tampak berperan penting, hiks. untung obatnya tidak mahal, tidur pulas 10 jam biasa mampu mengembalikan stamina seperti semula. yang berarti kalau tiap pagi aku harus bangun jam 5, untuk mencapai maksimal waktu tidur 10 jam, biasanya aku tidur mulai jam 7 malam, pengertian seluruh anggota keluarga sangat diharapkan :P
sebagai manusia kadang aku merasa marah,kesal,kecewa. memangnya aku seperti loper koran ya? atau seperti tukang tagih iuran kebersihan? atau seperti tukang ngamen? atau seperti tukang minta-minta? hidup dikota benar2 luar biasa ya. tidak ada lagi yang namanya sopan santun. Apa..? Kenapa...? oh, iya ya.. benar juga. siapa aku..? mengapa aku begitu mengharapkan perlakuan baik. Well, aku tidak berharap untuk diperlakukan istimewa tapi setidaknya bisakah mereka sedikit menghargai orang lain. apa yang mereka lakukan cukup kejam menurutku.
Oh, well juga kalo gitu,...hello inje, tidak semua yang kita harapkan akan terlaksana. dan tidak semua orang akan berbuat sesuai yang kita minta. berfikirlah dua arah. bisa saja mereka keberatan bertemu denganmu karena kamu sudah bau matahari karena panas yang sangat terik *oucchhh,..menyakitkan* ataauuu,..bisa saja mereka keberatan bertemu denganmu karena alaskaki mu penuh lumpur karena hujan begitu derasnya,dan kamu akan mengotori teras rumah mereka,*yang ini tidak terlalu sakit* ataauu,..bisa saja mereka keberatan bertemu denganmu karena malas berbasa-basi denganmu karena menurut mereka kamu banyak bacot *ini terlalllluuu menyakitkan* atauu mereka malas melihat penampilanmu yang begitu gembelnya,*ihiiikkss *..atauuu,..dan atau,..ada beratus-ratus atau lainnya. kenapa harus sakit hati. yaaa,..benar,..kenapa harus sakit hati???
No comments:
Post a Comment